Connect with us

E-Commerce

JD.com Investasikan US$397 Juta ke Farfetch

Published

on

  • JD.com masuk ke e-commerce barang-barang mewah dengan menginvestasikan US$397 juta ke Farfetch.
  • Langkah itu memungkinkan konsumen di China mengakses merek-merek kelas atas secara online.

 

BEIJING – JD.com, raksasa e-commerce pesaing Alibaba di China, menjalin kemitraan strategis dengan Farfetch, platform e-commerce global untuk industri mode premium asal London, Inggris. Kemitraan keduanya terjalin setelah JD menjadi salah satu pemegang saham terbesar Farfetch dengan menyetor US$397 juta.

Dalam pengumuman resminya pada Kamis (22/6), pascaaksi korporasi itu, pendiri dan CEO JD.com Richard Liu bakal bergabung menjadi dewan direksi Farfetch dan Farfetch meraih solusi pemasaran, logistik, dan teknologi untuk membangun merek di China, pasar yang potensi penjualan barang mewah online-nya mencapai US$80 miliar.

 

Baca Juga: Mengenal Reebonz E-commerce Hub Singapura yang Baru

 

Gabungan kekuatan keduanya juga secara otomatis menguntungkan 700 merek dan butik yang menjadi mitra Farfetch, terutama di pasar Negeri Tirai Bambu. Produk-produk Farfetch, misalnya sarung tangan putih yang baru diluncurkan, lantas bisa dikirimkan ke pelanggan melalui layanan JD Luxury Express.

Advertisement

Menurut Richard, BlackDragon—platform teknologi pemasaran digital yang memberdayakan entitas di seluruh ritel, e-commerce, teknologi keuangan, perjalanan, pendidikan, dan otomotif dari JD—bisa dimanfaatkan oleh Farfetch untuk memperluas jaringan pemasaran di China. Layanan kredit JD Finance dan layanan pembayaran JD Pay juga termasuk dalam kerja sama itu.

“Sebagai bagian dari rencana masuk ke pasar barang mewah online, kami tidak menemukan mitra online yang lebih kuat daripada Farfetch,” kata Richard. “Kami selalu percaya bahwa tren jangka panjang e-commerce China mengarah pada kualitas ketimbang harga.”

Sementara itu, pendiri, co-Chairman, dan CEO Farfecth Jose Neves mengungkapkan rasa terhormat dan bersemangatnya untuk mengumumkan kerja sama itu dengan Richard Liu dan JD.com. “China merupakan pasar barang mewah terbesar kedua di dunia, dan kami senang memiliki mitra yang dihormati seperti itu, yang dikenal karena teknologi perlindungan internet protocol [IP]-nya yang ketat,” ujarnya.●

—Zhang Ju, TechnoBusiness ● Foto-Foto: Farfetch

Advertisement