Connect with us

Gadget

ZTE Peringkat Satu Pendaftar Hak Paten Global

Published

on

ZTE menjadi perusahaan teknologi yang paling banyak mendaftarkan hak paten tahunan terbaru versi World Intellectual Property Organization.

Perusahaan tersebut mengalahkan rival-rival besarnya seperti Huawei, Qualcomm, Mitsubishi Electric, dan LG Electronics.

 

SHENZHEN – ZTE Corporation, vendor teknologi telekomunikasi canggih, perangkat seluler, dan solusi teknologi untuk keperluan bisnis (enterprise technology) bagi para konsumen, operator, dan instansi pemerintah global asal China, berhasil meraih posisi pertama sebagai pendaftar hak paten tahunan versi World Intellectual Property Organization. Itu karena sepanjang 2016 ZTE mendaftarkan 4.123 aplikasi paten di bawah Patent Cooperation Treaty.

Jumlah hak paten yang didaftarkan ZTE itu melebihi perusahaan-perusahaan teknologi lainnya seperti Huawei Technologies (China) yang menduduki peringkat kedua dengan 3.692 aplikasi paten; Qualcomm Inc. (Amerika Serikat) dengan 2.466 aplikasi paten; Mitsubishi Electric (Jepang) dengan 2.053 aplikasi paten; dan LG Electronics (Korea Selatan) dengan 1.888 aplikasi paten. Sebelumnya, sejak 2010-2015 ZTE selalu berada di posisi ketiga.

 

Advertisement

Baca Juga: Akhir Drama ZTE Kontra Pemerintah Amerika

 

“Keberhasilan ZTE menduduki posisi puncak dalam peringkat paten tahunan terbaru yang dirilis World Intellectual Property Organization mencerminkan upaya kami untuk memimpin industri industri teknologi informasi dan komunikasi demi mengembangkan teknologi masa depan yang terus berkesinambungan,” ungkap Chief Intellectual Property Officer ZTE Shen Nan di Shenzen, Sabtu (18/3).

 

“Ini merupakan langkah hebat dalam membawa bisnis mereka ke ranah internasional seiring dengan perjalanan China dari ‘Buatan China [Made in China] menjadi Diciptakan di China [Created in China].”

 

Sebagai perusahaan global dan cukup fokus pada pengembangan inovasi teknologi, Shen menambahkan, ZTE berkomitmen terhadap promosi dan perlindungan kekayaan intelektual. ZTE menginvestasikan lebih dari 10% pendapatan tahunannya pada penelitian dan pengembangan, mengembangkan teknologi masa depan, termasuk 5G, IoT, NFV, SDN, cloud computing, big data, dan smart city. Semua itu dilakukan ZTE di 20 pusat penelitian dan pengembangannya yang tersebar di Asia, Amerika Utara, dan Eropa.

Advertisement

Teknologi  5G, misalnya, ZTE mengajukan 1.500 lebih hak paten. Hak paten tersebut juga sekaligus menjadikan ZTE sebagai vendor pertama di dunia yang memverifikasi teknologi kunci di gelombang milimeter (millimetre wave) 5G dan frekuensi sub-6 GHz pada 2016. ZTE juga berhasil menyelesaikan teknologi single-point 5G serta verifikasi purwarupa dan kini memasuki tahap verifikasi serta penelitian dan pengembangan.

“Berbagai perusahaan asal China yang mendaftarkan paten mereka adalah kekuatan di balik pertumbuhan pendaftaran paten dan merek dagang internasional. Ini merupakan langkah hebat dalam membawa bisnis mereka ke ranah internasional seiring dengan perjalanan China dari ‘Buatan China [Made in China] menjadi Diciptakan di China [Created in China],” kata Director General World International Property Organization Francis Gurry.

Seperti dijelaskan Shen, solusi Pre5G yang dikembangkan ZTE dapat memudahkan operator dengan cepat melacak aplikasi teknologi 5G pada infrastruktur 4G LTE yang sudah ada. Infrastruktur itu sudah terpasang di lebih dari 40 jaringan milik operator-operator seperti SoftBank, China Mobile, dan Telefonica yang semuanya tersebar di 30 negara. Perolehan urutan pertama sebagai pendaftar hak paten itu seolah menjadi obat setelah minggu lalu dijatuhi denda sebesar US$1.192.360.064 oleh pemerintah Amerika Serikat akibat pelanggaran perdagangan.**

Zhang Ju, TechnoBusiness • Foto-Foto: ZTE  

Advertisement
Continue Reading
Advertisement