Startups
Bloomberg: Grab Incar Startup Pembayaran 2C2P, tapi Ditolak
Published
5 years agoon
Grab mengajukan penawaran awal terhadap penyedia pembayaran online 2C2P Pte senilai US$200 juta.
Singapura, TechnoBusiness ● Grab, platform O2O terbesar di Asia Tenggara, diketahui ingin mengakuisisi penyedia pembayaran 2C2P Pte, tapi ditolak.
Baca Juga: Yanolja Raih Pendanaan US$180 Juta dari Booking Holdings
Grab, seperti ditulis Bloomberg.com, mengajukan penawaran awal hingga US$200 juta. Namun, startup pembayaran digital yang didirikan di Bangkok dan kini berpusat di Singapura itu memilih menambah modal agar terus berkembang secara independen.
2C2P membantu perusahaan seperti Thai Airways, Agoda, Traveloka, Lazada, dan Central Online Shopping menerima pembayaran online dari pelanggan di Asia Tenggara.
Baca Juga: 35% Orang di Atas 55 Tahun Sulit Adopsi Teknologi
Pendapatan 2C2P, ungkap Bloomberg berdasarkan pengajuan perusahaan kepada regulator Singapura, tumbuh 74% menjadi US$52 juta pada 2018 atau dua kali lipat daripada 2017.
Menurut situs perusahaan, sejak didirikan pada 2003, 2C2P telah memiliki kantor di semua negara Asia Tenggara plus Amerika Serikat dan Hong Kong. Saat ini, 2C2P memiliki 630 jutaan pengguna.●
—Michael A. Kheilton, TechnoBusiness ● Foto: 2C2P
You may like
-
Batal Merger dengan Gojek, Grab Akan IPO di Bursa Amerika
-
Grab Raih Pendanaan US$ 200 Juta dari Stic Investments
-
Grab Raih Pendanaan US$700 Juta dari Mitsubishi UFJ Financial Group
-
Masayoshi dan Oleh-Olehnya untuk Indonesia
-
Wow, Pendapatan GrabFood Tumbuh 45 Kali Lipat
-
Neneng Goenadi Perkuat Grab Indonesia
-
Tingkat Kecurangan di Industri Ride-Hailing Tinggi?
-
Hyundai dan Kia Investasi US$250 Juta di Grab
-
Alasan Booking Holdings Berinvestasi di Grab