E-Commerce
Frost & Sullivan: Pahami 4P dalam Tren Industri Ritel 2020!
Published
5 years agoon
Periset pasar Frost & Sullivan mengungkap ada 4P yang harus dipahami dalam tren industri ritel tahun ini.
California, TechnoBusiness ● Teknologi telah menjangkau semua segmen kehidupan dan industri ritel termasuk yang tak bisa terhindar dari disrupsi.
Baca Juga: Perhatian, Produk Vape Rasa Buah dan Mint Dilarang Beredar
Begitu perdagangan di dunia maya (e-commerce) mulai meramaikan pasar, tren industri ritel global pun berubah drastis.
Kemunculan toko-toko online ternyata mematikan ritel-ritel offline di mana pun—yang sebelumnya tak pernah diperkirakan sebelumnya.
Spire Insight: E-commerce Melesat, Toko Offline Meredup
Pola belanja konsumen berubah—dan peritel offline yang telah mengeruk keuntungan bertahun-tahun tak bisa menghindarinya.
Karena itu, jika ingin tetap bertahan dari sapuan disrupsi teknologi yang kian masif, peritel harus pintar menyesuaikan tren industri ritel yang ada.
Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe.
[nextpage]
Lalu, sudah sejauh mana tren industri ritel saat ini? Frost & Sullivan, periset pasar yang berpusat di San Antonio, Texas, mengemukakan bahwa tren industri ritel saat ini juga dipengaruhi oleh social commerce.
Baca Juga: Robotic Research Pamerkan Drone Canggih Pegasus Mini
Social commerce atau perdagangan lewat media sosial, yang menjadi pijakan Gen Y dan Gen Z, kian populer dengan kisah-kisah Instagram yang menarik.
“Ini menandakan perubahan besar dalam model ritel dengan implikasi besar pada masa depan toko,” ungkap Global Research Director Frost & Sullivan Archana Vidyasekar.
Baca Juga: Inilah Susunan Direksi Telkomsel yang Baru
Ia juga menggambarkan tren industri ritel ke depan akan seperti, “Kehadiran virtual lebih diutamakan daripada kehadiran fisik.”
Murali Krishnan, Senior Industry Analyst I Visionary Innovation Group Frost & Sullivan, berpendapat bahwa setiap aspek ritel akan terdisrupsi oleh teknologi dan demografi yang terus berkembang.
“Toko-toko di masa depan akan menjadi titik keterikatan, pembelian monoton menjadi sepenuhnya otomatis, setiap ruang akan menjadi tempat berdagang, dan bagi pelanggan akan selalu mengingat pengalaman itu,” kata Krishnan.
Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe.
[nextpage]
Jika dirangkum, Frost & Sullivan menyebutkan setidaknya ada 4P yang harus dipahami dan menghadapi tren industri ritel tahun ini, yaitu:
Baca Juga: Transformasi Bisnis Telkomsel Dinilai Sukses
- Person: Perhatikan Gen Alpha sebagai gelombang influencer digital native baru dan pelanggan masa depan.
- Place: Reinvensi ritel fisik sebagai titik keterikatan “from a small box to a ‘novel’ box”.
- Points: Pikirkan poin-poin baru dalam berdagang seperti berdagang dalam kendaraan.
- Process: Jangan lupakan kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), otomasi, dan Augmented Reality/Virtual Reality yang akan mendisrupsi proses perdagangan ritel yang ada.
Baca Juga: Pengeluaran untuk Sistem Robotik Global 2020 Naik 17,1%
Saking pentingnya memahami tren industri ritel saat ini, Frost & Sullivan akan membawa 4P tersebut ke sebuah webinar yang akan mereka adakan pada Kamis (23/1).●
—Philips C. Rubin, TechnoBusiness/PRN ● Foto: Pixabay
Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe.
You may like
-
Frost & Sullivan Berikan Penghargaan pada Perusahaan Inovatif
-
Gerakan Transaksi Nontunai Mesti Dilakukan secara Global
-
Pasar Fintech Asia Pasifik Diproyeksikan Mencapai US$72 Miliar pada 2020
-
6 Perusahaan Paling Unggul di Industri Otomotif Indonesia 2018
-
Inilah 30 Perusahaan Indonesia Terbaik 2017 Versi Frost & Sullivan
-
Manfaatkan Equinix Cloud Exchange, DCI Hadirkan DCI CloudConnect