Published
6 years agoon
Jakarta, TechnoBusiness ID ● Setelah resmi diakuisisi oleh 99.co pada Januari lalu, mulai Selasa (30/7) situs properti asal Indonesia, UrbanIndo berubah nama (rebranding) mengikuti induknya.
Menurut manajemen 99.co, situs properti yang didirikan Conor McLaughlin, Darius Cheeung, Dominic Ee, Ruiwen Chua, Saurabh Mandar, dan Yan Phun di Singapura pada Januari 2014, perubahan nama itu dilakukan setelah seluruh proses akuisisi selesai.
Baca Juga: Laba Bisnis Teknologi Astra Kalahkan Properti
“Kami baru saja berada pada tahap awal meski semua kemajuan telah dicapai, sehingga rebranding ini akan menjadi fondasi yang tepat untuk pertumbuhan,” ungkap CEO 99.co Darius Cheung.
Target utama pertumbuhan yang dimaksud Darius yaitu menjadi situs jual beli, sewa, urusan keuangan, dan segala layanan terkait properti nomor satu di Indonesia dan Singapura dalam waktu 3-5 tahun mendatang.
Untuk mencapai itu, salah satu strategi yang dilakukan 99.co adalah mengakuisisi UrbanIndo, situs properti yang didirikan Arip Tirta dan Deepak Gupta di Bandung, Jawa Barat, pada Mei 2011, dan meleburnya menjadi satu.
Untuk menjadi nomor satu di indonesia, salah satu strategi yang dilakukan 99.co adalah mengakuisisi UrbanIndo.
Darius mengatakan, selain melakukan pembaruan teknologi, sejumlah strategi telah disiapkan pascaperubahan nama. Salah satunya, menggabungkan kekuatan jaringan agen properti milik 99.co dengan basis konsumen UrbanIndo yang cukup banyak.
Sejak didirikan, Crunchbase mencatat UrbanIndo telah mendapatkan kucuran dana sebanyak dua kali. Semula dari pemodal ventura (venture capital) East Ventures pada Mei 2012, kemudian dari empat investor—antara lain Spiral Venture Ltd., Gree Ventures, Fenox Ventures Capital, dan East Ventures—senilai US$2 juta pada Juni 2013.
99.co, meski berusia lebih muda, berhasil menarik dana investor jauh lebih banyak, yakni mencapai US$10,1 juta. Pendanaan itu dikumpulkan sebanyak tiga kali. Tahap pertama berupa seed funding dari enam investor senilai US$560.000.
Tahap kedua, investasi datang dari Sequioa Capital dan Eduardo Saverin—pendiri dan mitra di B Capital Group yang juga merupakan investor pertama Facebook Inc.—senilai US$1,6 juta. Ketiga, pada April 2017 senilai US$7,9 juta dari dua investor tahap kedua plus East Ventures dan 500 Startups.
Dengan dana yang begitu besar, 99.co mempunyai modal untuk berekspansi ke pasar Asia Tenggara. Perusahaan tersebut mulai masuk ke pasar Indonesia pada 2016 dengan membuka kantor di dua kota besar, yakni Jakarta dan Surabaya.
Semakin kuatnya jejak langkah 99.co di Indonesia membuat pasar properti di ranah online Tanah Air semakin menarik sekaligus sengit. Keberadaannya akan menjadi penantang baru situs jual-beli properti terkemuka yang telah ada, yaitu Rumah123.com milik REA Group (ASX: REA) asal Australia dan Rumah.com di bawah naungan Property Guru Group, Singapura.●
—Intan Wulandari, TechnoBusiness ID ● Foto: 99.co
TokoTalk: “Kami Berangkat dari Layanan Berbasis Chatbot”
Shopee, E-commerce Paling Populer di Asia Tenggara
Hadi Kuncoro: E-commerce Perbanyak Barang Impor Itu Begini Hitung-Hitungannya…
E-commerce Indonesia Tumbuh di Atas Rata-Rata Global
E-commerce Melesat, Toko Offline Meredup
China jadi Pasar E-commerce Terbesar Dunia
E-commerce Indonesia Punya Sejumlah Tantangan
Strategi Jet Commerce Taklukkan Pasar E-commerce
Model O2O Terbaru Suning.com Dongkrak Penjualan 155%