TechnoBusiness Insights
Pasar Fintech Asia Pasifik Diproyeksikan Mencapai US$72 Miliar pada 2020

- Sepanjang 2015-2020, pasar fintech di Asia Pasifik diperkirakan tumbuh 72,5%.
- Prospek positif itu dipacu oleh suksesnya digitalisasi pembayaran, termasuk di kawasan Asia Tenggara.
Singapura, TechnoBusiness ● Inovasi dalam berbelanja, melakukan transaksi perbankan, membeli asuransi, dan lain sebagainya di kawasan Asia Pasifik diprediksi akan bergerak sangat cepat.
Baca Juga: INILAH 30 PERUSAHAAN INDONESIA TERBAIK 2017 VERSI FROST & SULLIVAN
Hal itu didorong oleh inisiatif regulator-regulator, termasuk Monetary Authority of Singapore, Bank Negara Malaysia, dan Bank Indonesia di regional Asia Tenggara, dalam mengembangkan ekosistem financial technology (fintech) secara signifikan selama 2017.
Periset pasar global Frost & Sullivan di Swissotel The Stamford Singapore, Kamis (8/2), memaparkan bahwa prospek fintech tahunan di Asia bakal tumbuh secara CAGR sebesar 72,5% sejak 2015-2020 senilai total US$72 miliar.
Menurut Frost & Sullivan, prospek positif itu dipacu oleh tumbuhnya digitalisasi pembayaran atau transaksi nontunai. Selain itu, kesadaran pembiayaan menggunakan peer to peer (P2P) semakin besar dan munculnya crowdfunding berbasis blockchain.●
—Michael A. Kheilton, TechnoBusiness ● Foto-Foto: Businessworld.in, invenicement