Published
4 years agoon
AppsFlyer menyebutkan bahwa lebih dari separuh aplikasi yang diunduh dihapus kembali dalam waktu kurang dari 30 hari.
Jakarta, TechnoBusiness Insights • AppsFlyer menyebutkan bahwa lebih dari separuh (53%) aplikasi yang diunduh (install) selama 2020 langsung dihapus (uninstall) kembali dalam kurun waktu 30 hari.
Baca Juga: Mayoritas Masyarakat Konsumsi Berita dari Media Sosial
AppsFlyer, perusahaan artibusi dan mobile marketing analytics global yang berpusat di San Francisco, California, itu mengungkapkannya dalam laporan The Uninstall Threat: 2020 App Uninstall Benchmarks yang dirilis baru-baru ini.
Dari 8 miliar aktivitas pengunduhan selama periode Januari-November 2020, dengan cakupan 3.000 aplikasi yang memiliki sedikitnya 2.000 pengunduhan non-organik selama sebulan, menemukan fakta itu.
Tidak hanya di satu wilayah, kenyataan itu terjadi di seluruh dunia, termasuk di Eropa, Amerika Latin, Asia Pasifik, tanpa kecuali Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Vietnam.
Baca Juga: Pasar Wearable Global 2021 Bakal Bernilai US$81,5 Miliar
[perfectpullquote align=”left” bordertop=”false” cite=”” link=”” color=”” class=”” size=””]Persentase aplikasi yang diunduh lalu dihapus kembali di Indonesia mencapai 59%.[/perfectpullquote]
Untuk Indonesia, Presiden dan Managing Director AppsFlyer Asia Pasifik Ronen Mense menyebut kenyataan bahwa aplikasi yang diunduh dihapus kembali dalam waktu singkat memiliki persentase tinggi.
Pada Oktober 2020, misalnya, aplikasi yang diunduh lalu dihapus kembali dalam waktu kurang dari 30 hari di pasar paling berkembang di Asia Tenggara ini mencapai 59%.
[the_ad id=”13590″]
Berdasarkan data AppsFlyer, aplikasi non-game-lah yang paling signifikan harus menerima kenyataan menjadi aplikasi yang diunduh dihapus kembali seperti aplikasi dari kategori sosial (64,4%) dan keuangan (59,6%).
Baca Juga: Nilai Penjualan E-commerce Global 2021 Dekati US$5 Triliun
Negara berkembang lain yang memiliki tren pengunduhan aplikasi yang diunduh dihapus kembali dalam waktu cepat adalah Brazil dan India dengan angka rata-rata 56%.
[the_ad id=”13590″]
Persentase aplikasi yang diunduh dihapus kembali di Brazil dan India itu 33% lebih banyak jika dibandingkan dengan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Korea, Prancis, dan Jerman.
Akibat banyaknya aplikasi yang diunduh dihapus kembali, AppsFlyer memperkirakan rata-rata anggaran pemasaran yang terbuang secara global bernilai US$57.000 per bulan per aplikasi, meningkat 70% dibanding 2019.
Teks: TechnoBusiness Insights
Data: AppsFlyer, Januari 2021
Foto: Pixabay