TechnoBusiness News
5 Strategi Telkom Jaga Pertumbuhan Paruh Pertama 2022
Inilah lima strategi Telkom untuk menjaga kinerja paruh pertama tahun ini agar tetap tumbuh positif.

Jakarta, TechnoBusiness ID ● PT Telkom Indonesia Tbk. (IDX: TLKM), perusahaan telekomunikasi digital terbesar di Indonesia, sepanjang semester pertama 2022 berhasil menjaga kinerjanya secara positif dengan membukukan pendapatan konsolidasi senilai Rp72 triliun.
Pendapatan yang tumbuh 3,6% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu itu menghasilkan EBITDA (laba sebelum bunga pajak, depresiasi, dan amortisasi) sebesar Rp39,4 triliun (naik 4,5%) dan laba bersih sebesar Rp13,3 triliun (naik 6,9%).
Baca Juga: Dr. Alex Denni Jadi Presiden Komisaris Platform Fintech Wagely
Menurut Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah, kinerja yang baik itu tidak terlepas dari upaya transformasi perusahaan yang bertumpu pada lima strategi utama, seperti melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) Mitratel tahun lalu.
Kemudian mengonsolidasi pengembangan bisnis data center menjadi satu entitas di bawah NeutraDC, menyiapkan mesin pertumbuhan baru melalui fixed mobile convergence, memperkuat kapabilitas B2B IT Services, dan secara selektif berinvestasi pada perusahaan digital.
“Pada semester pertama tahun ini, perusahaan menggunakan anggaran Rp13,5 triliun atau 18,7% dari total pendapatan untuk belanja modal, terutama untuk memperkuat infrastruktur jaringan demi meningkatkan kapasitas, baik pada bisnis fixed line maupun mobile,” kata Ririek.
Pada semester 1/2022, Telkom berhasil membukukan pendapatan konsolidasi Rp72 triliun.
Meresmikan gerbang komunikasi internasional (gateway) di Manado yang menghubungkan jalur komunikasi dari kawasan timur Indonesia hingga ke Amerika Serikat merupakan salah satu langkah Telkom dalam memperkuat infrastruktur jaringannya pada paruh pertama tahun ini.
Tumbuh Solid
Albertus Edy Rianto, Senior Manager Spire Research and Consulting, menilai Telkom mampu tumbuh solid dan konsisten karena dua hal, yakni industrinya yang memang sedang “naik daun” sekaligus strategi perusahaan yang dikemas dengan tepat.
Baca Juga: Nilai Transaksi Bukalapak Kuartal 2/2022 Capai Rp36,5 Triliun
“Telkom berhasil melakukan transformasi bisnis sesuai kebutuhan pasar yang berubah. Meski bisnisnya cukup banyak, fokus pada lima strategi utama perusahaan sangat tepat guna mendongkrak kinerja keuangan dari waktu ke waktu di tengah persaingan yang kian ketat,” katanya.
Lagi pula, Telkom memiliki sumber daya yang cukup untuk tetap memimpin pasar telekomunikasi digital di Tanah Air. Oleh karena itu, Edy mengatakan, tidak ada alasan bagi perusahaan pelat merah tersebut untuk merugi, bahkan kalah dalam persaingan pasar.●
—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID ● Foto: Telkom