Published
7 years agoon
San Francisco, TechnoBusiness ● Meningkatnya penetrasi internet telah memacu laju transaksi e-commerce global, terutama di segmen business to customer (B2C). Berdasarkan data perusahaan riset Grand View Research, Inc. yang berbasis di San Francisco, Amerika Serikat, pasar e-commerce B2C di seluruh dunia bakal mencapai US$7.724,8 miliar pada 2025.
Laju pertumbuhan pasar e-commerce B2C itu juga didorong oleh meningkatnya jumlah kelas menengah di berbagai negara. Wilayah Timur Tengah, misalnya, memiliki populasi muda yang dinamis dengan pendapatan per kapita global tertinggi. Kecepatan internet di kawasan itu juga cukup bagus.
China, pasar raksasa dunia, sedang mengalami revolusi konsumen. Kesadaran merek semakin penting dalam menarik konsumen asal Negeri Tirai Bambu itu. Begitu juga dengan permintaan barang mewah di China yang terus meningkat. E-commerce-e-commerce pun sudah mulai memanfaatkan teknologi augmented reality (AR) untuk meningkatkan pengalaman berbelanja. Teknologi itu menarik karena memungkinkan pelanggan mencoba produk secara virtual.
Catatan TechnoBusiness:
1. Yang disampaikan kepada media, termasuk TechnoBusiness, tidak ada data nilai pasar e-commerce B2C-nya saat ini.
2. Data yang disampaikan perusahaan-perusahaan riset bisa saja berbeda.
—Philips C. Rubin, TechnoBusiness ● Foto-Foto: Seeking Alpha
Pasar Pengangkutan Barang Global Bernilai US$2,7 Triliun
TokoTalk: “Kami Berangkat dari Layanan Berbasis Chatbot”
Shopee, E-commerce Paling Populer di Asia Tenggara
Hadi Kuncoro: E-commerce Perbanyak Barang Impor Itu Begini Hitung-Hitungannya…
E-commerce Indonesia Tumbuh di Atas Rata-Rata Global
E-commerce Melesat, Toko Offline Meredup
China jadi Pasar E-commerce Terbesar Dunia
E-commerce Indonesia Punya Sejumlah Tantangan
Strategi Jet Commerce Taklukkan Pasar E-commerce