Published
6 years agoon
Kuala Lumpur, TechnoBusiness ID · iPrice Group, platform pembanding harga produk terkemuka di Asia Tenggara, baru saja mengumumkan telah memperpanjang putaran pendanaan terakhirnya. Pendanaan kali ini diperoleh dari Naver Corporation asal Korea Selatan.
Investasi itu didapat langsung dari Naver, pemilik aplikasi pesan instan Line. Investasi itu diperoleh hanya tiga bulan setelah empat pemodal ventura (venture capital) mengucurkan dana Seri B hingga US$4 juta ke iPrice.
Baca Juga: Oakley Capital Akuisisi cPanel Inc
Keempat pemodal ventura itu antara lain Venturra Capital dari Jakarta, Line Corporation dan Naver Corporation asal Korea Selatan, serta Cento Ventures dari Singapura. Sayangnya, pendanaan dari Naver kali ini tidak diketahui seberapa besar nilainya.
“Naver tidak hanya mengoperasikan mesin pencari terkemuka di Korea Selatan, tapi juga mampu membangun mesin belanja dan perbandingan harga yang mengagumkan di pasar domestiknya,” ungkap David Chmelar, CEO dan co-founder iPrice Group.
iPrice tidak mau melewatkan tawaran itu mengingat Naver kaya pengalaman. “Kami merasa terhormat menerima kepercayaan dari perusahaan seikonik Naver dalam perjalanan iPrice demi menjadi portal utama untuk belanja online di Asia Tenggara,” lanjut Chmelar.
Peter Minhyung Na dari Naver menyebut pencapaian luar biasa terus ditampilkan iPrice sepanjang putaran pendanaan terakhir. “Itu merupakan bukti kinerja mengesankan dari tim yang kuat dan pertumbuhan eksplosif di pasar e-commerceAsia Tenggara,” katanya.
Sebelum dua pendanaan terakhir, iPrice telah mengumpulkan tiga kali investasi dari beberapa pemodal ventura. Investasi pertama setelah didirikan oleh Chmelar dan Heinrich Wendel pada 2014 diperoleh pada Mei 2015.
Investasi seed round senilai US$550.000 itu diramaikan oleh empat pemodal ventura, antara lain Zalora Group, Rocket Internet, Lazada Group, dan Asia Ventura Ventures. Investasi kedua diperoleh dari lima investor yang dipimpin Asia Venture Group pada pertengahan Desember 2015 senilai US$1,2 juta.
Kemudian pendanaan ketiga disokong oleh enam investor yang dipimpin oleh Venturra Capital dan Asia Venture Group. Pendanaan Seri A kala itu juga bernilai US$4 juta. Sehingga, tanpa menghitung nilai investasi baru dari Naver, iPrice telah mengumpulkan dana hingga US$9,8 juta.
Menurut Jeffrey Bahar, Group Deputy CEO Spire Research and Consulting, investasi-investasi itu penting didatangkan demi memperkuat platform bisnis sebuah perusahaan. “Dengan begitu, perusahaan dapat semakin menguasai pasar dan mempertahankan pangsa pasar mereka,” katanya.
Dalam dunia digital seperti sekarang ini, lanjut Jeffrey, persaingan semakin ketat. Satu bisnis mudah ditiru oleh pihak lain. “Jika berbekal pendanaan yang semakin kuat dan semakin kuat, tentu kompetitor sulit mengejarnya, sekalipun menggunakan dana yang besarnya sama,” ungkapnya.·
—Purjono Agus Suhendro,TechnoBusiness ID · Foto: iPrice
TokoTalk: “Kami Berangkat dari Layanan Berbasis Chatbot”
Shopee, E-commerce Paling Populer di Asia Tenggara
Hadi Kuncoro: E-commerce Perbanyak Barang Impor Itu Begini Hitung-Hitungannya…
E-commerce Indonesia Tumbuh di Atas Rata-Rata Global
E-commerce Melesat, Toko Offline Meredup
China jadi Pasar E-commerce Terbesar Dunia
E-commerce Indonesia Punya Sejumlah Tantangan
Ternyata Pria Lebih Gila Belanja
Strategi Jet Commerce Taklukkan Pasar E-commerce