Startups
Mengintip Gudang Lazada Indonesia di Jakarta Timur
Published
8 years agoon
- Manajemen logistik yang baik menjadi salah satu kunci kesuksesan sebuah e-commerce, dan Lazada Indonesia, yang menjadi bagian dari Lazada Group, pun membuktikannya.
- “Yang paling penting bagi Lazada adalah terus memperbesar pasar dan minat belanja online di Indonesia.”
JAKARTA – Kunci keberhasilan sebuah e-commerce, salah satunya tergantung pada bagaimana mengelola produk yang hendak dipasarkan. Sebagai pemain global, Lazada sangat memahami itu.
Nah, untuk mengetahui seperti apa Lazada Indonesia (PT ECart Services Indonesia) mengelola produk-produknya, mulai dari manajemen pasok hingga pergudangan (warehouse), berikut ini bocoran dari TechnoBusiness Indonesia.
Untuk memastikan kepuasan pembeli dan penjual (merchant), Lazada yang berkonsep online marketplace memiliki dua pilar. Pertama, Fulfillment by Lazada (FBL). Artinya, menampung, mengepak, dan membungkus barang yang dipesan pembeli dari merchant yang tidak memiliki kapasitas besar.
Kedua, Lazada Express (LEX), yaitu jasa pengiriman yang menawarkan bebas biaya pengiriman ke 30 kota di seluruh Indonesia. Dua pilar itu diterapkan di tiga gudang Lazada, yakni di kawasan Cakung, Cilincing, Jakarta Timur; Medan, dan Surabaya.
Menurut co-CEO Lazada Indonesia Florian Holm, lebih dari 50% barang yang ada di Lazada Warehouse Jakarta merupakan milik merchant. Selain itu, Lazada juga memiliki lebih dari 25 sortation center/hub yang membantu proses pengiriman di luar pergudangan.
Lantas, berapa nilai barang yang ada di gudang tersebut? Wow, jangan ditanya. Pasti sangat besar. Sebagai contoh, selama Hari Belanja Online Nasional pada 12-14 Desember 2016, Lazada mempekerjakan sekitar 1.650 dalam 24 jam.
80
Perusahaan Logistik yang Bermitra dengan Lazada Indonesia
Holm menjelaskan, pekerja sebanyak itu diberi peran untuk menangani lebih dari 400.000 parsel per hari atau 1,5 juta item barang selama tiga hari Harbolnas senilai total Rp2 miliar. “Yang paling penting bagi Lazada adalah terus memperbesar pasar dan minat belanja online di Indonesia,” katanya. “Dan memastikan pembeli dan penjual di Lazada puas dengan pengalaman jual-beli mereka.”**
—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness Indonesia ● Foto-Foto: Lazada
You may like
-
Alibaba Reduces Heatstroke Risk at Tokyo 2020 with Cloud
-
TokoTalk: “Kami Berangkat dari Layanan Berbasis Chatbot”
-
Shopee, E-commerce Paling Populer di Asia Tenggara
-
Hadi Kuncoro: E-commerce Perbanyak Barang Impor Itu Begini Hitung-Hitungannya…
-
Lazada Tawarkan Voucher Rp11 Miliar dalam Festival 11.11
-
Sstt, Ini Strategi Baru Lazada Sambut Festival Belanja 11.11
-
E-commerce Indonesia Tumbuh di Atas Rata-Rata Global
-
10 Tren Teknologi Pemerintahan 2019-2020 Versi Gartner
-
E-commerce Melesat, Toko Offline Meredup