Connect with us

Startups

Perluas Pasar, Hooq Berkolaborasi dengan IndiHome dan WiFi.id  

Published

on

  • Hooq menawarkan lebih dari 10.000 konten film dan video on demand dari studio ternama, sedangkan IndiHome dan WiFi.id jaringan internetnya.
  • “Penetrasi internet yang cukup tinggi membuka peluang bagi pasar layanan Over the Top [OTT] untuk terus tumbuh.”

 

JAKARTA – Foundry 8, kafe di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (15/3), begitu ramai. Alunan musik mengiringi kehadiran para wartawan yang hadir siang itu. Segenap manajemen Hooq serta IndiHome dan WiFi.id juga tampak di sela-sela mereka. Ya, siang itu memang sedang ada pengumuman kerja sama antara ketiga layanan tersebut.

Hooq, layanan konten film dan video on demand (VoD) premium pertama di Asia hasil kolaborasi antara SingTel, Sony Pictures, dan Warner Bros, menggandeng IndiHome, paket layanan triple play yang meliputi komunikasi (telepon rumah), data (Internet on Fiber atau High Speed Internet), dan hiburan berupa televisi interaktif (IPTV). Sementara WiFi.id merupakan layanan internet broadband yang menjadi bagian dari IndiHome.

Aris Hartono, Executive General Manager Divisi TV Video PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., penyedia layanan IndiHome dan WiFi.id, mengatakan bahwa perusahaannya hanya bekerja sama dengan yang terbaik. Hooq dipilih karena telah memiliki lebih dari 10.000 konten film dan video on demand yang diproduksi oleh studio-studio ternama seperti film The Avengers, The Amazing Spiderman, Ghosbusters 2, serta serial televisi seperti Lucifer dari Fox, The Flash dan Supergirl dari Warner Bros, dan lain-lain.

Sementara Hooq juga menyatakan hal serupa. Guntur Siboro, Country Head Hooq untuk Indonesia, mengatakan IndiHome memiliki 1,7 juta pelanggan, sedangkan WiFi.id 4 juta pelanggan. “Melalui kerja sama dengan IndiHome, kami yakin akan memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak, terutama dalam menyediakan pengalaman menikmati layanan OTT yang lebih baik,” katanya. “Pelanggan IndiHome kini dapat menikmati beragam konten video terbaik dari Hooq, mulai dari serial televisi populer hingga blockbuster Holywood dan lokal di mana saja dan kapan saja.”

Kedua perusahaan optimistis kerja sama tersebut akan sukses mengingat penetrasi internet di Indonesia demikian pesat. Merujuk pada data Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia, pengguna internet nasional pada 2016 telah mencapai 132,7 juta, 51,8% dari total populasi. Jumlah itu jauh lebih banyak ketimbang 88 juta pada 2014. Sebanyak 67,2 juta orang atau 50,7% mengakses internet melalui perangkat genggam dan komputer, 63,1 juta atau 47,6%-nya mengakses internet melalui ponsel pintar, dan 2,2 juta atau 1,7% mengakses internet hanya melalui komputer.

 

Advertisement

Dari keempat negara tersebut, Hooq berpotensi ditonton oleh 1,7 miliar orang.

 

IndiHome sendiri, menurut Aris, tahun ini menargetkan mampu memperbanyak jumlah pelanggannya menjadi 3 juta orang. Bertambahnya jumlah pelanggan IndiHome tentu juga bakal menjadi berkah bagi Hooq. Apalagi, Hooq ditawarkan melalui aplikasi MyIndiHome yang dapat diunduh melalui Google Play dan App Store. Selain dapat menonton film di rumah, pelanggan juga bisa menikmatinya di 7.000 WiFi Corner yang tersebar di seluruh Indonesia.

Hooq yang baru didirikan pada Januari 2015 itu telah beroperasi di Filipina, Thailand, India, dan Indonesia. Dari keempat negara tersebut, Hooq berpotensi ditonton oleh 1,7 miliar orang. Hooq pernah mendapatkan penghargaan sebagai Best Mobile App untuk kategori media, film, televisi, dan video pada acara GSMA Global Mobile Awards 2016 di Barcelona, Spanyol. “Penetrasi internet yang cukup tinggi membuka peluang bagi pasar layanan Over the Top [OTT] untuk terus tumbuh,” kata Guntur.**

Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness Indonesia • Foto-Foto: TechnoBusiness

Advertisement