Connect with us

TechnoBusiness Insights

7 Faktor Pendorong Menjamurnya Kedai Kopi Kekinian

Published

on

Berikut ini tujuh faktor pendorong menjamurnya kedai kopi kekinian di kota-kota besar di Indonesia belakangan ini.

Jakarta, TechnoBusiness Insights ● Kedai kopi modern, terutama kedai kopi kekinian, di Indonesia tumbuh subur dalam beberapa tahun terakhir.

Di setiap pinggir jalan perkotaan hampir pasti ditemukan kedai kopi modern, baik yang skala besar maupun yang berkonsep coffee to go.

Baca Juga: 5 Pemimpin Pasar Printer Format Besar Global 2019

Berdasarkan hasil riset perusahaan penyedia peralatan kedai kopi Toffin dan majalah MIX MarComm, jumlah kedai kopi modern di Indonesia per Agustus 2019 mencapai lebih dari 2.950.

Advertisement

Jumlah itu naik tiga kali lipat dibanding pada 2016 yang hanya sekitar 1.000 kedai. Jumlah itu bisa lebih besar karena survei tersebut hanya mencakup kedai-kedai berjaringan di kota-kota besar.

[nextpage]

Survei belum memasukkan kedai-kedai kopi modern dan tradisional independen di berbagai daerah.

Vice President Sales and Marketing Toffin Indonesia Nicky Kusuma mengatakan seiring menjamurnya kedai kopi, tingkat konsumsi kopi pun turut meningkat.

Baca Juga: 10 Merek Teknologi Paling Bernilai Sejagat 2019

Advertisement

Merujuk pada Data Tahunan Konsumsi Kopi Indonesia 2019 yang dirilis Global Agricultural Network, konsumsi kopi domestik pada 2018/2019 mencapai sekitar 258.000 ton.

Pada 2019/2020, angkanya diproyeksikan meningkat menjadi 294.000 ton atau 13,9% lebih besar.

Meski meningkat, konsumsi kopi masyarakat yang tercatat sekitar 1 kilogram (kg) per kapita pada 1998, masih lebih rendah dibanding tingkat konsumsi kopi di negara lain.

[the_ad id=’13594′]

Di negara dengan penghasilan lebih rendah seperti Vietnam saja konsumsi kopi domestiknya sudah 1,5 kg per kapita.

Advertisement

Baca Juga: Pasar eSIM Global Diperkirakan Bernilai US$700 Juta

Tapi, ke depan ada harapan untuk menyalipnya. Menurut data Euromonitor International, penjualan kopi siap minum (ready to drink coffee) seperti yang dijual di kedai-kedai kopi modern terus meningkat.

[nextpage]

Jika pada 2013 retail sales volume RTD coffee Indonesia hanya 50 juta liter, pada 2018 sudah naik menjadi 120 juta liter.

Apabila dihitung berdasarkan jumlah kedai kopi modern dengan asumsi penjualan rata-rata 200 cup per hari dan harga rata-rata Rp22.500, Toffin memperkirakan nilai pasar kedai kopi di Indonesia saat ini mencapai Rp4,8 triliun per tahun.

Advertisement

Menurut Ario Fajar, Head of Marketing Toffin, kedai kopi coffee to go yang menyediakan ready to drink coffee amat diminati generasi Y dan Z.

Baca Juga: 20 Pusat Perbelanjaan Termahal di Dunia 2019

Dalam satu tahun terakhir, kata Ario, 40% generasi tersebut membeli minuman kopinya dari kedai kopi kekinian. “Alokasi belanja minuman kopi mereka rata-rata Rp200.000 per bulan,” ujarnya.

Seiring meningkatnya populasi generasi milenial, bisnis kedai kopi modern ataupun kekinian diyakini masih sangat menjanjikan.

Tapi, “Para pelaku bisnis perlu tahu apa yang sedang tren, bagaimana peta persaingannya, dan seperti apa proyeksi bisnis ke depannya,” ungkap Ario dalam paparan hasil risetnya di Jakarta, Selasa (17/12).●

Advertisement

Teks: TechnoBusiness Insights

Data: Toffin, MIX MarComm

Infografis: Patrick Wilson/TechnoBusiness Infographic

 

Advertisement
Continue Reading
Advertisement