Published
6 years agoon
California dan Jakarta, TechnoBusiness ● Pada 25 Juli 2018, Facebook, Inc. (Nasdaq: FB) melaporkan bahwa selama kuartal II/2018 media sosial yang berbasis di Menlo Park, California, Amerika Serikat, itu digunakan oleh 1,47 miliar pengguna aktif harian, naik 11% dibanding setahun sebelumnya.
Jika dihitung secara bulanan, pengguna Facebook jauh lebih banyak, yakni mencapai 2,23 miliar, juga naik 11% dalam setahun terakhir. Berbekal belanja modal (capital expenditure)-nya yang sebesar US$3,46 miliar, perusahaan tersebut meraup US$13,23 miliar, naik 42% dari US$9,32 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Strategi AirAsia Dorong Pertumbuhan Lewat Data
“Komunitas dan bisnis kami terus tumbuh dengan cepat,” kata Mark Zuckerberg, pendiri sekaligus CEO Facebook, Inc., saat mengumumkan kinerja keuangan perusahaannya di San Jose. “Kami berkomitmen untuk berinvestasi demi menjaga keamanan dan keamanan orang, serta terus membangun cara baru agar orang-orang saling terhubung.”
Meski jumlah pengguna dan pendapatan Facebook sudah sulit dikejar, tetap saja ada kreator yang menciptakan aplikasi baru di ranah media sosial. Namanya Selfin. Rencananya, media sosial itu akan diluncurkan pada akhir September ini.
Sang penantang baru itu diciptakan di negara bagian yang sama dengan Facebook, yaitu California. Jika markas Facebook berada di Menlo Park, markas Selfin di San Jose. Kedua kota itu berjarak kira-kira 33 kilometer. Dalam pencarian TechnoBusiness terkait profil pendirinya yang belum dibuka ke publik, Selfin didirikan oleh Akin Nefesogullari.
Nefesogullari diketahui mengembangkan Selfin sejak September 2017. Ia menguji coba selama setahun terakhir dan kini siap meluncurkannya. Dalam pernyataan kepada media, Selfin dapat menjadi jackpot bagi orang-orang yang ingin melarikan diri dari keluarga Facebook yang mereka sebut sebagai Facebook Mafia.
Baca Juga: Empat Langkah Pemasaran yang Efektif 2018
Facebook Mafia yang dimaksud Selfin antara lain Facebook, Instagram, dan WhatsApp Messenger. Instagram, aplikasi berbagi foto yang didirikan pada Oktober 2010 dan menjadi portofolio Facebook setelah diakuisisi senilai US$1 miliar pada April 2012, sudah memiliki 1 miliar pengguna aktif bulanan per Juni 2018.
WhatsApp Messenger, aplikasi pesan instan (instant messaging) yang dikembangkan WhatsApp Inc., yang diambil alih Facebook pada Februari 2014, juga telah mempunyai 450 juta pengguna per Juni 2018. Tapi, kata Nefesogullari, semua itu bisa dijadikan satu di Selfin.
Selfin hadir dengan menawarkan antarmuka horizontal, aman, dan andal. Seolah menyindir Facebook yang belum lama ini tersangkut skandal penggunaan data pihak ketiga, seperti Cambridge Analytica, AggregateIQ, dan CubeYou, Selfin mengklaim tidak akan menjual data penggunanya.
“Selfin merupakan aplikasi media sosial. Selfin menjamin perlindungan data dari pengguna yang berharga dan tidak akan pernah menjual sedikit pun informasi pengguna kepada pihak ketiga mana pun karena alasan apapun. Keamanan menjadi alasan inti awal mengapa Selfin dibuat,” tulis manajemen Selfin, Senin (17/9).
Baca Juga: Langkah Jitu MSI Kuasai Pasar eSports Indonesia
Namun, sejatinya Selfin lebih diperuntukkan bagi pemilik iPhone X terlebih dahulu. Buktinya, aplikasi itu baru bisa diunduh oleh pengguna perangkat keluaran Apple Inc. tersebut di App Store-nya. Pernyataan manajemen Selfin memperkuat fakta itu.
“Anda tidak perlu mengklik tombol capture yang tidak berguna lagi. Anda cukup menggeser ke atas untuk mengambil gambar. Jika sudah memiliki iPhone X, Anda sudah tahu apa yang sedang kita bicarakan,” jelas manajemen Selfin.
Lebih dari itu, pengguna Selfin akan mendapat tanda bintang. Bintang itu diperoleh berdasarkan aktivitas pengguna, yang berarti suka, suka banget, dan komentar. Bintang itu lalu menjadi penentu apakah pengguna layak menjadi influencer yang akhirnya dapat memonetisasi akun atau tidak.
Saat ini, Selfin sedang mencari pendanaan di Fundable.com, platform crowdfunding yang membantu banyak perusahaan rintisan (startup) dalam memperoleh investasi. Per hari ini, Fundable.com telah berhasil menarik komitmen pendanaan dari investor untuk perusahaan-perusahaan rintisan senilai US$444 juta.
Baca Juga: 10 Perusahaan Internet dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar
Menanggapi lahirnya Selfin sebagai penantang baru Facebook, pengamat bisnis teknologi yang juga CEO TechnoBusiness Media Purjono Agus Suhendro berpendapat bahwa secara konsep dan model bisnisnya bagus. “Mereka pun hadir ketika banyak pengguna Facebook yang menutup akunnya pascaskandal penyalahgunaan data,” katanya.
Karena itu, Selfin dianggap pintar memanfaatkan momen yang menjadikan kelemahan lawan sebagai strategi komunikasinya. Namun demikian, Purjono melanjutkan, pengalaman pengguna yang berbeda menjadi kunci utama. “Jika tidak, media sosial baru itu tidak akan berhasil,” ungkapnya.
Walau begitu, mantan Managing Editor Bloomberg Businessweek Indonesia yang kini mendirikan Pas Corp—kelompok usaha yang menaungi bisnis media,startup, kopi, dan properti miliknya—itu lebih lanjut menyarankan agar Selfin tidak terlalu menyerang Facebook, sekalipun sebagai strategi komunikasi untuk mengakuisisi pengguna.
Purjono mengingatkan bahwa Facebook merupakan raksasa teknologi terbesar kelima di dunia. Kapitalisasi pasarnya per Mei 2018 sudah mencapai US$538 miliar. “Sebagai perusahaan raksasa, mereka memiliki segalanya. Jika mereka tiba-tiba datang ke San Jose dan menyatakan ingin mengakuisisi dengan nilai yang cukup menakjubkan, apakah Selfin bisa menolak?” ujarnya.
Masih mending jika diakuisisi lalu dikembangkan dan menjadi bagian dari keluarga Facebook Mafia, sebutan Selfin untuk kelompok bisnis Facebook, itu. Kalau justru dimatikan? “Seandainya pilihan terakhir itu menjadi nyata, bukankah sangat menyakitkan? ungkap Purjono memberi gambaran.●
—Philips C. Rubin (US), Intan Wulandari (Indonesia), TechnoBusiness ● Foto: Selfin Inc.