TechnoBusiness Insights
Pasar Ritel Online India Tumbuh 63% per Tahun
Published
8 years agoon
- Pasar ritel online di India mencatatkan pertumbuhan cukup signifikan, dari US$0,64 miliar pada 2013 menjadi US$4,6 miliar pada 2015.
- Akan ada lebih dari 5-7 kali lipat pendapatan yang dihasilkan melalui e-commerce dibanding tahun lalu.
Pada 2013, e-tailing di India baru mencatatkan angka US$0,64 miliar. Tapi, pada 2015, angkanya sudah berubah menjadi US$4,6 miliar. Artinya, sektor tersebut memiliki pertumbuhan rata-rata 63% per tahun.
Tahun ini, pasar yang besar diprediksi bakal melibatgandakan pendapatan e-commerce 5-7 kali lipat dibanding tahun lalu. Produk-produk laris di antaranya pakaian, aksesori, perhiasan, hadiah, dan alas kaki. Kenaikan sebesar itu belum pernah terjadi sebelumnya.
Dari delapan e-commerce unicorn dari India, tiga di antaranya adalah peritel online (e-tailer) seperti Flipkart, Snapdeal, dan Shopclues. Menurut “Indian E-commerce Logistics Market Overview”, basis pelanggan peritel online tidak terbatas di kota-kota besar, melainkan separuhnya juga berasal dari kota Tier 2 dan 3.
Itu sebabnya, bisnis logistik yang menjadi penopang keberhasilan bisnis e-commerce juga turut ketiban berkah. Besarnya peluang itu membuat para pemain e-commerce setempat berlomba-lomba mengembangkan lini bisnis logistik.
Pemain-pemain besar seperti Flipkart, misalnya, mengembangkan Ekart; Amazon membuat Amazon Transporation Service Pvt., Ltd.; Jabong memiliki GoJavas; dan FirstCry dari XpressBees.
Perusahaan-perusahaan rintisan (startup) pun tidak mau kalah. Di sana muncul Delhivery, Ecom Express, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, pemain-pemain tradisional seperti Blue Dart, FedEx, Gati, India Post, Safexpress juga masuk ke layanan logistik e-commerce.
Layanan logistik e-commerce di India diperkirakan akan melaju pesat seiring tumbuhnya pengguna internet dan ponsel pintar. Pertumbuhan bisnis e-commerce dan bisnis turunannya, salah satunya jasa logistik, di Indonesia memang cukup menarik, sama seperti di Indonesia.**
—Anil Taba, TechnoBusiness ● Foto-Foto: Digital Era, EduKart
You may like
-
Alibaba Reduces Heatstroke Risk at Tokyo 2020 with Cloud
-
10 Tren Teknologi Pemerintahan 2019-2020 Versi Gartner
-
Strategi Panasonic Menerobos Lesunya Pasar Televisi
-
Seekmi Optimistis Kuasai Pasar Jasa Layanan Rumah
-
Kampanye 1.000 Startup Digital Semarang Masuki Tahap Ketiga
-
Indonesia Pengguna Aplikasi PhotoGrid Terbesar di Dunia
-
Sambut Imlek, BMW Tawarkan Promo All-New BMW Seri 7
-
Mengapa Potensi Pasar Real Estate Online Meningkat?
-
Audience Network Hubungkan Merek dengan 1 Miliar Facebooker