Y&S Insights
Y&S Insights: Meneropong Prospek Bisnis Properti Indonesia
Oleh Bella Vista Siallagan, Konsultan YAMADA Consulting & Spire
Published
5 months agoon
Y&S Insights ● Dalam beberapa tahun terakhir, sektor properti Indonesia telah menjadi salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional. Berdasarkan data dari Dewan Pengurus Pusat Real Estate Indonesia (REI), selama periode 2018 hingga 2022, kontribusi sektor properti mencapai Rp2.349 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini tidak hanya mencerminkan pertumbuhan pesat dalam sektor properti, tetapi juga menjadi indikator kuat akan peran strategis sektor ini dalam perekonomian nasional.
Statista memproyeksikan bahwa pasar real estat Indonesia akan terus tumbuh, dengan volume pasar diperkirakan mencapai Rp166,9 kuadriliun pada 2028, menunjukkan tren yang menjanjikan dan berpotensi meningkat. Pertumbuhan ini mencakup sektor residensial dan komersial. Selain itu, Bank Indonesia mengkonfirmasi prospek pasar yang positif, yang ditunjukkan oleh indeks harga real estat yang meningkat untuk properti residensial dan komersial, yang masing-masing mencapai 108,15 dan 103,7 pada kuartal 4/2023.
Tinjauan Pasar Semester 2/2023
Paruh kedua 2023 menunjukkan kinerja campuran di berbagai sektor properti di Indonesia. Sektor perhotelan dan MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) menunjukkan pemulihan yang signifikan, kembali ke tingkat sebelum pandemi. Pemulihan ini didorong oleh meningkatnya jumlah wisatawan domestik dan internasional, serta kembalinya kegiatan bisnis dan konferensi yang sebelumnya tertunda akibat pandemi.
Sektor Perhotelan: Permintaan di sektor perhotelan, termasuk hotel dan aula konvensi, mengalami pertumbuhan yang paling progresif. Sektor ini telah bangkit secara efektif dari pandemi, didorong oleh peningkatan pariwisata dan aktivitas bisnis.
Tingkat hunian hotel di kota-kota besar seperti Jakarta, Bali, dan Surabaya mengalami peningkatan yang signifikan, mendekati tingkat hunian sebelum pandemi. Pada 2023, Indonesia memiliki 29.005 hotel dengan 747.066 kamar, menandai pemulihan yang signifikan sejak 2020. Peningkatan ini juga diperkuat oleh berbagai promosi dan diskon yang ditawarkan oleh hotel-hotel untuk menarik kembali pelanggan.
Sektor Perkantoran: Pasar ruang kantor tetap paling tertekan, dengan tren pertumbuhan negatif. Situasi tersebut diperburuk dengan adanya oversupply yang menyebabkan peningkatan tingkat kekosongan. Di tengah kondisi pasar yang sudah oversupply, terdapat tambahan pasokan sebesar 81.740 m2 pada kuartal 4/2023. Sehingga total pasokan baru pada 2023 mencapai 425.321 m2. Sebagian besar pasokan di masa depan akan dikontribusikan oleh penjadwalan ulang proyek-proyek tertentu tahun ini.
Situasi ini juga memaksa pengembang menawarkan insentif untuk menarik penyewa dengan menawarkan diskon dan syarat sewa yang menguntungkan. Beberapa pengembang bahkan telah mulai mengalihkan penggunaan ruang kantor menjadi ruang co-working atau mixed-use untuk meningkatkan tingkat hunian.
Sektor Residensial: Pasar apartemen tetap relatif stabil, dengan tingkat hunian di apartemen servis di Jakarta bertahan di sekitar 60,4%. Namun, peluncuran proyek baru terbatas karena pengembang fokus pada penjualan inventaris yang ada. Pengenalan kembali insentif PPN pada pada 2024 diharapkan dapat meningkatkan permintaan untuk unit residensial. Banyak pengembang yang optimis bahwa insentif ini akan membantu mendorong penjualan, terutama di segmen menengah ke atas.
Selain itu, penjualan rumah tapak juga menunjukkan pertumbuhan yang positif pada akhir pada 2023. Berdasarkan hasil Survei Bank Indonesia yang dirilis pada awal 2024, penjualan properti residensial pada kuartal 4/2023 meningkat 3,37% secara tahunan (year on year/YoY) setelah mengalami penurunan sebesar 6,59% YoY pada kuartal sebelumnya. Peningkatan penjualan properti pada akhir tahun lalu didorong oleh pertumbuhan penjualan rumah tipe menengah dan tipe besar.
Kontribusi Ekonomi dan Prospek Masa Depan
Sektor real estat tetap menjadi komponen vital ekonomi Indonesia, menyumbang sekitar 15% terhadap PDB. Meskipun tantangan yang ditimbulkan oleh suku bunga yang tinggi dimana saat ini hampir 30-40% pembeli apartemen dan hampir 75% pembeli rumah tapak menggunakan KPR, sektor ini diharapkan terus mengalami pertumbuhan dalam jangka panjang. Dukungan pemerintah melalui berbagai insentif dan kebijakan pro-investasi juga diprediksi akan memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan sektor ini.
Selain itu, perkembangan infrastruktur yang terus berlanjut di berbagai wilayah Indonesia juga diharapkan dapat memberikan dorongan tambahan bagi pasar properti. Proyek-proyek infrastruktur besar seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan baru akan meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas, yang pada gilirannya akan meningkatkan permintaan properti di daerah-daerah tersebut.
Pemerintah juga telah berkomitmen untuk melanjutkan program pembangunan perumahan rakyat yang bertujuan untuk menyediakan hunian yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah, yang akan membantu mengurangi backlog perumahan dan mendukung pertumbuhan pasar residensial.
Sebagai kesimpulan, prospek keseluruhan pasar properti Indonesia tetap positif. Sektor ini siap untuk pemulihan dan pertumbuhan, didukung oleh insentif strategis pemerintah dan latar belakang ekonomi yang tangguh. Para pelaku pasar diharapkan tetap waspada dan siap untuk memanfaatkan peluang yang muncul, dengan keyakinan bahwa pasar akan segera kembali ke jalur pertumbuhan yang kuat.●
Yamada Consulting & Spire (Y&S) merupakan perusahaan riset dan konsultasi bisnis terkemuka di dunia dengan kantor pusat di Tokyo, Jepang, dan kantor pusat regional Asia Pasifik di Singapura. Sebelum diakuisisi oleh Yamada Consulting Group, perusahaan ini dikenal dengan nama Spire Research and Consulting.
Y&S Indonesia | Menara Astra Lt. 25 Unit 25D, Jalan Jend. Sudirman Kav. 5-6, Jakarta 10220, Telp/Faks: (021) 50889816 | www.yamada-spire.com
You may like
-
Y&S Insights: Komparasi Implementasi 5G di Indonesia dan Negara-Negara Lain
-
Infor Positioned as a Leader in the 2024 Gartner Magic Quadrant for Cloud ERP
-
Pemasaran Aplikasi Seluler di Asia Tenggara Cukup Potensial
-
Inilah Daftar Pemenang Smarties Indonesia Awards 2024
-
MMA Impact Indonesia 2024 Soroti Dampak Mendalam Digitalisasi
-
Laba Bersih BCA Digital pada Kuartal 3/2024 Tumbuh 532,7%
-
Synnex Metrodata Indonesia Jadi Distributor Devo Technology
-
BPA Broker Hadirkan Solusi Telekonsultasi Kesehatan dr. Barron
-
IBM AI in Action Report Identifies Key Characteristics of Businesses