Connect with us

Y&S Insights

Spire Insights: Motor Listrik Berpotensi Tumbuh Pesat di Indonesia

Oleh Rahmat Ramdani, Konsultan Spire Research and Consulting

Published

on

Spire Insights Indonesia telah berkomitmen untuk mewujudkan net zero emission (NZE) pada 2060, di mana saat ini pemerintah mendorong untuk menurunkan emisi karbon sebagai fokus utamanya. Adapun salah satu program dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengonversi energi berbasis bahan bakar minyak menjadi listrik untuk menyuplai kebutuhan kendaraan bermotor.

Pemerintah telah menyusun roadmap atau peta jalan pengembangan kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) dengan menargetkan produksi motor listrik hingga 2,45 juta unit pada 2030. Namun untuk mencapainya, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi seperti memastikan kualitas & usia pakai baterai (EV) serta meningkatkan stasiun pengisian daya atau memberikan akses yang lebih mudah ke pertukaran baterai.

Baca Juga: Spire Insights: Mengungkap Potensi Pasar Sanitari Kloset di Indonesia

Kurangnya infrastruktur pengisian EV di Indonesia menjadi tantangan besar bagi pasar motor listrik. Per Desember 2022, sudah ada 570 stasiun pengisian daya (SPKLU) di Indonesia. Jumlah stasiun pengisian masih terkonsentrasi di kota-kota besar dan di Pulau Jawa. Selain itu, stasiun penukaran baterai (SPBKLU) pada 2022 masih terbatas sebanyak 369 unit yang juga tersedia hanya terkonsentrasi di kota-kota besar, di mana tidak tersedia lebih banyak daerah pedesaan atau perjalanan antarkota.

Advertisement

Sebagaimana bahan bakar fosil yang semakin langka dan mengalami fluktuasi harga, maka motor listrik berpotensi menjadi sarana transportasi yang cocok untuk dikembangkan. Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), pertumbuhan penjualan motor listrik meningkat sebesar 27% dari 2021 hingga Nopember 2022. Hal ini mengambarkan bahwa prospek motor listrik menjanjikan di masa depan.

Pemerintah Indonesia juga telah menunjukkan komitmen dalam mendukung penggunaan kendaraan ramah lingkungan, beberapa insentif dan kebijakan telah diberlakukan untuk meningkatkan adopsi motor listrik, seperti pengurangan pajak, insentif fiskal, dan peraturan lingkungan yang lebih ketat. Meskipun pemerintah menawarkan insentif yang menarik, kesempatan ini hanya tersedia untuk pembeli yang memenuhi syarat. Terlepas dari persyaratan tersebut, merujuk survei terbaru dari Spire Research and Consulting, ternyata 7 dari 10 orang sadar terhadap program insentif pemerintah dan 6 dari 10 orang tertarik untuk membeli motor listrik tanpa menunggu untuk mendapatkan insentif program.

Baca Juga: Spire Insights: Perkembangan Industri Perfilman dan Platform OTT di Indonesia

Berdasarkan hasil survey Spire Research and Consulting sumber informasi yang paling berpengaruh saat akan membeli motor listrik adalah 35%-nya dari teman atau kerabat, 15% review influencer otomotif di YouTube, dan 11% informasi pada situs penyedia kredit sepeda motor, dimana informasi – informasi penting yang dicari oleh calon pembeli yakni mengenai harga, model/desain, tipe baterai serta jarak tempuh.

Hasil survei juga menemukan beberapa faktor-faktor pertimbangan dalam membeli motor listrik adalah lebih irit dan ekonomis hal ini karena tarif dasar listrik untuk pengisian baterai lebih murah dibandingkan dengan harga bahan bakar minyak, selain itu calon pembeli juga peduli bahwa sepeda motor listrik lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polusi suara & udara. Dengan demikian menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap motor listrik cukup tinggi dan berpotensi tumbuh untuk pasar Indonesia di masa mendatang.

Advertisement

Catatan redaksi: Artikel Spire Insights ditulis oleh tim konsultan Spire Research and Consulting. Isi di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

Spire Research and Consultinmerupakan perusahaan riset pasar dan konsultasi bisnis global, terutama di negara-negara berkembang. Perusahaan yang didirikan pada 2000 di Singapura ini kini memiliki kantor perwakilan di semua negara Asia Pasifik dan berkantor pusat di Tokyo, Jepang.

PT Spire Indonesia | Menara Astra Lt. 25 Unit 25D, Jalan Jend. Sudirman Kav. 5-6, Jakarta 10220, Telp/Faks: (021) 50889816 www.spireresearch.com