Published
4 years agoon
Oleh Teddy Firman Supardi | Senior Public Policy Consultant Spire Research and Consulting
Spire Insight ● Kita tentu masih ingat kasus “Papa Minta Saham” yang melibatkan Ketua DPR RI pada saat itu, Setya Novanto, dan Direktur Utama Freeport Indonesia dalam pembahasan rencana perpanjangan kontrak Freeport Indonesia.
Baca Juga: Spire Insight: Perubahan Perilaku Konsumen Saat COVID-19
Hal ini bukan saja merupakan praktik dagang pengaruh (trading influence) yang dilakukan oleh pejabat di Indonesia, melainkan juga praktik buruk dalam melakukan bisnis dan investasi di Indonesia, masih memiliki tingkat risiko politik yang tinggi.
Untuk negara berkembang menuju maju seperti Indonesia—yang biasa disebut sebagai emerging market, membuat persoalan yang berkaitan dengan politik lebih didahulukan daripada persoalan dampak ekonomi yang akan dibawa oleh calon investor.
Ini kemudian berdampak pada strategi bisnis di emerging market. Seperti di Indonesia, harus memasukkan komponen strategi pengelolaan risiko politik yang datangnya mayoritas dari dinamika pemerintah.
Baca Juga: Spire Research and Consulting Memiliki Empat Divisi Riset
Itu bisa berupa perubahan politik, kepentingan elit politik, perubahan kebijakan yang politis, sampai juga politisasi untuk sektor ekonomi strategis yang membuat sektor swasta harus masuk ke dalam ruang-ruang lobi yang sering kali koruptif daripada mengelola risiko ini dengan strategi yang tepat.
Keterkaitan masalah ini tentu saja berdampak secara langsung maupun tidak langsung pada daya saing Indonesia. World Economic Forum merilis turunnya daya saing Indonesia dari posisi 45 ke posisi 50 pada laporan regular Global Competiveness Index yang dipublikasikan setiap tahunnya.
Selain masalah dengan perubahan politik dan kebijakan yang sangat cepat, permasalahan daya saing yang utama seperti adaptasi terhadap kemajuan teknologi dan pasar tenaga kerja membuat pemerintah seharusnya bisa menyusun strategi rencana kebijakan yang baik dalam meningkatkan komponen daya saing yang strategis untuk meningkatkan prasyarat dan insentif investasi di Indonesia.
Spire Insight: Membaca Industri Logistik E-commerce India
Perubahan Iklim Politik
Peran institusi dalam mendukung praktik bisnis yang baik sangat menentukan bagi negara demokrasi seperti Indonesia. Dengan menerapkan sistem multipartai memang rentan dengan polarisasi kepentingan politik.
Dinamika iklim politik yang berubah secara cepat mengikuti perubahan di antara kekuatan politik yang ada membuat kepastian tentang stabilitas politik dan kebijakan menghasilkan situasi like or dislike bagi dunia usaha.
Pada 2019 menjadi contoh bagaimana polarisasi politik membuat banyak ketidakpastian di kalangan dunia usaha untuk melakukan keputusan ekspansi dan investasi.
Baca Juga: Spire Insight: The New Normal
Hal ini didorong oleh faktor perubahan politik yang sangat cepat terjadi, mendorong juga perubahan kebijakan yang tentu akan berdampak pada sektor bisnis dan pasar yang sudah tergantung dengan perubahan iklim politik yang berubah secara dinamis.
Deal Strategy
Spire Research and Consulting Indonesia menaruh perhatian yang kuat terhadap komponen non-ekonomi dalam melakukan bisnis di Indonesia.
Dengan dukungan jaringan terhadap sektor swasta, rasanya menjadi penting untuk memberikan dukungan layanan sistematis agar pelaku usaha dapat mengelola risiko politik dan menetapkan saluran dan strategi yang tepat untuk bisa melewati momen politik yang akan berdampak pada dunia bisnis.
Baca Juga: Efektivitas Iklan Menggunakan Media Lift
Strategi yang dapat digunakan oleh pelaku usaha adalah melakukan pemetaan secara berkala tentang komponen non-ekonomi yang berdampak terhadap bisnis mereka.
Semua sektor apa pun pasti akan punya komponen non-ekonomi yang secara langsung berkaitan dengan bisnis mereka. Terutama terkait dengan perubahan regulasi, dan sampai sejauh mana negara mempunyai tingkat intervensi dari sisi kebijakan yang berdampak pada jangka pendek dan panjang operasional bisnis.
Diperlukan perhatian khusus yang bisa menjangkau dan menjadikannya sebagai dokumentasi pengetahuan dalam mendukung pengambilan keputusan.
Baca Juga: Spire Insight: Menganalisis Nasib Industri Baja Nasional
Dengan melakukan deal strategy, dunia usaha bisa beradaptasi terhadap dunia politik dan pemerintah serta dapat fokus mengelola faktor non-ekonomi dan ekonomi secara bersamaan tanpa ada rasa takut tentang perubahan regulasi dan politik yang bisa diantisipasi dengan membangun saluran yang tepat untuk mengelola semuanya.● SPONSORED CONTENT
Catatan: Artikel ini dibuat dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh Spire Research and Consulting.
Spire Research and Consulting merupakan perusahaan riset pasar dan konsultasi bisnis global, terutama di negara-negara berkembang. Perusahaan yang didirikan pada 2000 di Singapura ini kini memiliki kantor perwakilan di semua negara Asia Pasifik dan berkantor pusat di Tokyo, Jepang.
PT Spire Indonesia | Wisma BNI Lt. 25 Unit 8-10, Jalan Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220, Telp/Faks: (021) 57945800 | www.spireresearch.com
Spire Insights: Memahami Pentingnya Integrasi Jaringan dan Keamanan IoT
Spire Insights: Prospek dan Tantangan Pasar Peralatan Kolam Renang di Indonesia
Spire Insights: Potensi Penetrasi Internet Desa di Indonesia
Spire Insights: Potensi Produk Berbahan Dasar Kulit Asal Garut
Spire Insights: Tingkat Literasi Keuangan Generasi Muda Indonesia Masih Rendah
Spire Insights: Permintaan Produk Skin Care di Indonesia Terus Meningkat
Pindah ke Menara Astra, Spire Indonesia Tapaki Spire Indonesia 2.0
Spire Insights: Mengupas Penerapan Industri Halal di Indonesia
Perkembangan Industri Data Center di Indonesia