ICT
Lirik Pasar Big Data Analytics, Lintasarta Gandeng Kazee
- Volume pasar big data di seluruh dunia pada 2016 diperkirakan mencapai 15 miliar euro, naik dari 2011 yang baru sekitar 3,3 miliar euro.
- “Peluncuran ini merupakan sebuah sinyal dan langkah awal yang menyatakan bahwa Kazee siap bersaing dengan berbagai perusahaan media analytics lainnya.”
JAKARTA – Periset pasar teknologi Statista yang berbasis di Jerman menyebutkan bahwa pasar big data di seluruh dunia berkembang amat pesat. Jika pada 2011 nilainya baru sekitar 3,3 miliar euro, tahun ini sudah tumbuh lima kali lipat menjadi 15 miliar euro.
Kebutuhan manajemen big data dari setiap perusahaan dewasa ini membuka peluang bagi perusahaan-perusahaan teknologi untuk berlomba masuk ke bisnis tersebut, termasuk big data analytics. Itu pulalah yang mendorong PT Aplikanusa Lintasarta menggandeng Kazee, startup pengembang platform analisis berbagai media seperti media sosial, forum, hingga media berita.
Kazee, diambil dari kata “Kaji” yang berarti analisis, memahami, atau mengetahui lebih lanjut, merupakan salah satu startup terbaik program Lintasarta Appcelerate 2016 hasil kerja sama Lintasarta dengan LPIK ITB yang diumumkan akhir November lalu. Sebelum diinkubasi oleh Lintasarta, Kazee bernama CHARM, singkatan dari Customer, Handling, Analytic, and Relationship Management.
Baca Juga: Inilah Tiga Startup Pemenang Lintasarta Appcelerate 2016
Menurut Ariya, pendiri Kazee, startup-nya berupaya memperkenalkan platform media analytics kepada pelaku bisnis, baik business to business maupun pemerintah. “Kazee dengan motonya ‘Media analytics is easy’ bermaksud membantu perusahaan melakukan analisis berbagai media dengan lebih mudah dan murah,” katanya.
Peluncuran ini, lanjut Ariya, merupakan sinyal dan langkah awal bagi Kazee untuk siap bersaing dengan berbagai perusahaan media analytics lainnya, baik di Indonesia maupun global. Kazee hadir dengan melakukan disrupsi pasar media analytics dengan model bisnis media analytics as a service yang pertama di Tanah Air, yaitu layanan berlangganan analisis media sesuai kebutuhan. Perusahaan dapat menentukan sendiri harga dan fitur yang diinginkannya.
Sementara itu, Teddy Sis Herdianto, Strategy & Business Development General Manager Lintasarta, menyatakan bangga dengan Kazee sebagai karya anak bangsa pemenang Appcelerate 2016 yang mampu memberikan solusi data analytics bagi banyak industri. “Kerja sama antara perusahaan rintisan, Lintasarta, LPIK ITB ini menjadi wujud kontribusi Lintasarta terhadap program pemerintah dalam memajukan industri teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia,” katanya.
Sampai saat ini Kazee masih terus dikembangkan kemampuannya. Setelah tersedia di Google Play Store, ke depan akan hadir pula di iOS milik Apple Inc. Itu berarti Kazee juga siap bersaing dengan pemain-pemain besar, di antaranya Cloudera dan Telkomsigma yang telah sepakat menggarap proyek bersama.**
—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness Indonesia ● Foto-Foto: Lintasarta
[alert color=”83B827″]Data TechnoBusiness
PT Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta) merupakan perusahaan penyedia komunikasi data, internet, dan layanan nilai tambah untuk berbagai sektor industri. Perusahaan yang berbasis di Jakarta ini berdiri pada 1988 dan kini tercatat sebagai anak perusahaan dari operator telekomunikasi Indosat Ooredoo. Dalam operasinya, Lintasarta memiliki dua anak perusahaan, yakni PT Artajasa Pembayaran Elektronis dan PT Lintas Media.[/alert]