Published
8 years agoon
Carousell, mobile classifieds app asal Singapura, memperkenalkan sub-categories sebagai bagian dari pembaruan fitur pencarian dan penemuan barang untuk mempermudah pengguna. Dengan fitur baru tersebut, Carousellers, sebutan para penjual di Carousell, semakin mudah menemukan “rumah baru” bagi barang-barang yang ditawarkannya.
Ada 80 sub-categories yang dapat dipilih Carousellers saat mendaftarkan produk untuk dijual atau saat mencari barang. Beberapa sub-categories yang dimaksud adalah fashion, elektronik, gadget, serta kebutuhan orang tua dan anak. Sementara itu, Carousellers dari Indonesia diketahui telah mendaftarkan ribuan barang fashion preloved seperti tas, dompet, aksesori, pakaian, sepatu, jam tangan, perhiasan, dan pakaian muslim.
Menurut Lucas Ngoo, salah satu pendiri sekaligus Chief Technology Officer Carousell, Carousellers menyukai sensasi menjual barang atau menemukan barang bagus dengan cepat. “Dengan lebih dari 70 listing baru yang ditambahkan setiap menit, kami perlu terus memperbarui penemuan bagi pengguna untuk mendapatkan pengalaman menyenangkan di Carousell,” katanya.
Cathy Wulandari Bharata, ibu rumah tangga yang aktif membeli di Carousell, mengakui bahwa ia suka berbelanja di mobile classified app ini karena dapat menemukan hampir semua barang yang ia cari. Barang yang ia cari biasanya berupa produk kecantikan, gadget, hingga barang mewah. “Sebelumnya saya butuh lebih banyak waktu untuk memilih barang yang saya inginkan,” ungkapnya.
Pembaruan fitur ini termasuk gawean besar bagi tim Carousell yang dikerjakan selama berbulan-bulan. Tim tersebut menyisir ribuan kata kunci untuk memilih kata-kata yang paling sering dipakai di setiap pasar demi menemukan sub-categories yang sesuai dengan para pengguna. Daftar sub-categories-nya pun telah disesuaikan dengan pasar lokal setempat yang berarti berbeda antara di Indonesia dan Singapura.● —Matthew Hoffman; TechnoBusiness
Data TechnoBusiness
Carousell merupakan mobile classifieds app yang menjual semudah mengambil foto dan membeli segampang chatting. Aplikasi yang berbasis di 71 Ayer Rajah Crescent, Queenstown, Singapura, ini diluncurkan pada 1 Mei 2012 di Singapura, kemudian di Taiwan pada 4 Desember 2014, Malaysia pada 9 Desember 2014, dan Indonesia pada 16 Desember 2014. Kini, aplikasi ini telah memiliki 35 juta listing dari 13 negara. Semula pada Maret 2012 Carousell memenangi ajang Startup Weekend Singapore 2012. Lalu, sebulan kemudian kembali memenangi Venture Ideation Grant senilai S$7.000 dari NUS Enterprise. Selanjutnya, berbagai pendanaan terus diraih, termasuk mendapatkan pendanaan awal S$1 juta dari Rakuten Ventures, Golden Gate Ventures, 500 Startups, Danny Oei Wirianto, dan serial entrepreneur Darius Cheung. Pada Agustus 2016, Carousell mengumumkan telah memperoleh tambahan pendanaan Seri B sebesar US$35 juta dari Rakuten Ventures dan Sequoia India, Golden Ventures, dan 500 Startups.
TokoTalk: “Kami Berangkat dari Layanan Berbasis Chatbot”
Shopee, E-commerce Paling Populer di Asia Tenggara
Hadi Kuncoro: E-commerce Perbanyak Barang Impor Itu Begini Hitung-Hitungannya…
E-commerce Indonesia Tumbuh di Atas Rata-Rata Global
E-commerce Melesat, Toko Offline Meredup
China jadi Pasar E-commerce Terbesar Dunia
E-commerce Indonesia Punya Sejumlah Tantangan
Strategi Jet Commerce Taklukkan Pasar E-commerce
Model O2O Terbaru Suning.com Dongkrak Penjualan 155%