Published
8 years agoon
Sepertinya sepak terjang Carousell di dunia e-commerce global tidak bisa dipandang sebelah mata. Baru beberapa hari lalu membuat pengumuman telah memperbarui fitur pencarian dan penemuan barang dengan menghadirkan 80 sub-categories, kini Carousell lagi-lagi membuat gebrakan. Kali ini, tepat 1 September, mobile classifieds app asal Singapura itu menyatakan telah meng-acquihire produk WatchOverMe beserta tim teknisinya.
Tidak hanya itu, Carousell juga merekrut veteran teknologi Andrius Baranaukas, head of product marketplace untuk preloved Vinted, menjadi direktur produk. Langkah itu, seperti dikatakan oleh Siu Rui Quek, salah satu pendiri sekaligus Chief Executive Officer Carousell, untuk memperbarui kepercayaan dan sistem keamanan serta kemampuan berbasis lokasi Carousell.
Sebagai salah satu perusahaan rintisan (startup) berbasis teknologi di Asia Pasifik yang berkembang cukup cepat, saat ini Carousell mempekerjakan tim teknisi dari delapan kewarganegaraan, di antaranya Singapura, Malaysia, Indonesia, Ukraina, Lituania, India, dan Taiwan. Akuisisi tim tersebut juga menjadi wujud persiapan dalam membangun tim berkelas dunia yang akan segera mempercepat pertumbuhannya ke pasar-pasar baru.
“Orang merupakan pusat dari produk kami,” kata Quek. “Dan, kami mencari keragaman, nilai, dan karyawan yang tepat untuk membawa kami lebih dekat demi melayani komunitas global. Produk dan tim teknisi menjadi dua kali lipat sejak awal tahun, dan kami sangat fokus untuk memberikan pembaruan produk yang akan membantu kami tumbuh ke tahap berikutnya.”
Apa yang dikatakan Quek dibenarkan oleh Abraham Krisnanda. Abraham, alumnus Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung, yang kini menjadi software engineer, mengatakan senang bisa bergabung dengan Carousell. “Tim di sini sangatlah beragam dan setiap orang senang dengan apa yang mereka lakukan,” katanya.
Dengan bertumbuhnya perusahaan, tim Carousell mengaku berhasil memecahkan tantangan-tantangan baru yang menarik. Masuknya Baranaukas ke Carousell akan memperkuat pemecahan-pemecahan baru itu. Sebab, Baranaukas merupakan orang yang memelopori transformasi Vinted dari semula hanya dapat diakses melalui desktop menjadi mobilefirst.
Selain itu, Baranaukas juga berperan menjadikan merek Vinted sebagai marketplace mode terbesar di dunia dengan lebih dari 11 juta anggota di delapan negara. Pengalamannya dalam membangun layanan komunitas seperti chat, penemuan dan logistik, dinilai cocok untuk meningkatkan kemampuan Carousell. Ditambah kemampuan para teknisi WatchOverMe, tim acquihire pertama Carousell.
“Kami sangat beruntung orang-orang berbakat ini dapat bergabung dengan kami di saat kami melihat bagaimana Carousell dapat memperbaiki hidup setiap orang. Memperbarui kepercayaan dan keamanan, pembayaran dan logistik, juga penting untuk mendorong pertumbuhan Carousell selanjutnya. Dan, kami secara senantiasa mencari tim lainnya dengan nilai dan minat yang sama,” jelas Quek.● –Philip C. Rubin; TechnoBusiness
Data TechnoBusiness
Carousell merupakan mobile classifieds app yang menjual semudah mengambil foto dan membeli segampang chatting. Aplikasi yang berbasis di 71 Ayer Rajah Crescent, Queenstown, Singapura, ini diluncurkan pada 1 Mei 2012 di Singapura, kemudian di Taiwan pada 4 Desember 2014, Malaysia pada 9 Desember 2014, dan Indonesia pada 16 Desember 2014. Kini, aplikasi ini telah memiliki 35 juta listing dari 13 negara. Semula pada Maret 2012 Carousell memenangi ajang Startup Weekend Singapore 2012. Lalu, sebulan kemudian kembali memenangi Venture Ideation Grant senilai S$7.000 dari NUS Enterprise. Selanjutnya, berbagai pendanaan terus diraih, termasuk mendapatkan pendanaan awal S$1 juta dari Rakuten Ventures, Golden Gate Ventures, 500 Startups, Danny Oei Wirianto, dan serial entrepreneur Darius Cheung. Pada Agustus 2016, Carousell mengumumkan telah memperoleh tambahan pendanaan Seri B sebesar US$35 juta dari Rakuten Ventures dan Sequoia India, Golden Ventures, dan 500 Startups.
TokoTalk: “Kami Berangkat dari Layanan Berbasis Chatbot”
Shopee, E-commerce Paling Populer di Asia Tenggara
Hadi Kuncoro: E-commerce Perbanyak Barang Impor Itu Begini Hitung-Hitungannya…
E-commerce Indonesia Tumbuh di Atas Rata-Rata Global
E-commerce Melesat, Toko Offline Meredup
China jadi Pasar E-commerce Terbesar Dunia
E-commerce Indonesia Punya Sejumlah Tantangan
Strategi Jet Commerce Taklukkan Pasar E-commerce
Model O2O Terbaru Suning.com Dongkrak Penjualan 155%