Connect with us

Y&S Insights

Spire Insights: Mengungkap Industri Ride-Hailing di Indonesia

Oleh Dionisius Alvian, Konsultan Spire Research and Consulting

Published

on

Spire Insights Industri ride-hailing berisi perusahaan yang menawarkan layanan transportasi sesuai permintaan menggunakan aplikasi seluler atau situs web. Sepanjang 7 tahun ke belakang, industri ini telah mendisrupsi layanan taksi dan transportasi tradisional dengan menyediakan cara yang lebih nyaman dan efisien untuk memanggil tumpangan.

Industri transportasi online di Indonesia didominasi oleh perusahaan seperti Gojek, Grab, Maxim, dan inDriver. Perusahaan-perusahaan ini beroperasi di banyak negara dan menawarkan berbagai layanan, mulai dari layanan ride-hailing dasar hingga layanan mobil premium dan pengiriman makanan.

Baca Juga: Spire Insights: Kapan Kendaraan Listrik Menguasai Jalanan?

Pertumbuhan industri ride-hailing didorong oleh sejumlah faktor, termasuk meningkatnya penggunaan smartphone dan permintaan akan pilihan transportasi yang lebih nyaman dan terjangkau. Walaupun sedang mengalami pertumbuhan, industri ini juga menghadapi sejumlah tantangan, termasuk masalah regulasi, masalah keamanan, dan konflik pengelolaan tenaga kerja.

Advertisement

Dalam beberapa tahun terakhir, industri ride-hailing juga terkena dampak pandemi COVID-19, yang menyebabkan penurunan permintaan layanan transportasi secara signifikan. Namun, banyak perusahaan di industri ini telah berevolusi untuk menawarkan layanan pengiriman untuk membantu menutupi hilangnya pendapatan.

Market size dari industri ride-hailing Indonesia diperkirakan bernilai US$10,6 miliar. Dua leading players, yaitu Grab dan Gojek, menguasai mayoritas pasar ini. Selain ride-hailing, perusahaan ini juga menyediakan pengiriman makanan, pemrosesan pembayaran, dan layanan keuangan.

Baca Juga: Spire Insights: Prospek dan Tantangan Pasar Peralatan Kolam Renang di Indonesia

Kedua bisnis tersebut menguasai lebih dari 95% pangsa pasar ride-hailing di Indonesia, menurut laporan e-Conomy SEA 2020. Sehingga, pemain mengembangkan dan memperkuat layanan lain seperti online food delivery & logistics.

Di balik berbagai tantangan yang ada, industri ride-hailing di Indonesia memiliki masa depan yang menjanjikan karena beberapa faktor:

Advertisement

Pertama, Indonesia adalah negara terpadat keempat di dunia dengan populasi lebih dari 270 juta orang, yang menyediakan basis pelanggan potensial yang besar untuk layanan ride-hailing. Tingkat penetrasi internet di Indonesia yang meningkat pesat memberikan peluang bagi perusahaan ride-hailing untuk memperluas basis pelanggan mereka melalui saluran digital.

Industri ride-hailing di Indonesia memiliki masa depan yang menjanjikan.

Kedua, pemerintah Indonesia mendukung industri ride-hailing, dengan kebijakan dan peraturan yang mendorong inovasi dan persaingan. Misalnya, pemerintah Indonesia telah menerapkan peraturan yang mewajibkan perusahaan transportasi online untuk bermitra dengan penyedia transportasi lokal, yang berpotensi menciptakan lebih banyak peluang kerja bagi penduduk setempat.

Ketiga, industri ride-hailing di Indonesia tidak terbatas pada layanan ride-hailing saja. Pemain seperti Grab dan Gojek telah memperluas layanan mereka untuk memasukkan pengiriman makanan, pembayaran digital, dan layanan keuangan, yang menghadirkan peluang untuk pertumbuhan dan diversifikasi yang berkelanjutan.

Baca Juga: Spire Insights: Mengulik Perkembangan Jaringan 5G di Indonesia

Namun, industri ride-hailing di Indonesia juga menghadapi tantangan seperti persaingan yang ketat, perubahan perilaku konsumen, dan hambatan regulasi. Selain itu, pandemi COVID-19 berdampak signifikan pada industri, dengan penurunan permintaan layanan ride-hailing karena pembatasan mobilitas.

Advertisement

Secara keseluruhan, industri ride-hailing di Indonesia memiliki masa depan yang menjanjikan, namun perusahaan perlu terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar agar tetap kompetitif dan relevan.

Untuk memenangkan pasar ride-hailing di Indonesia, pemain harus fokus pada beberapa faktor utama:

Keandalan: Pemain ride-hailing perlu memastikan bahwa layanan mereka dapat diandalkan, dengan waktu respons yang cepat, lokasi penjemputan dan pengantaran yang akurat, dan kendaraan yang dirawat dengan baik. Mereka juga harus memberikan harga yang jelas dan transparan untuk menghindari perubahan skema bisnis yang mendadak bagi pelanggan.

Baca Juga: Spire Insights: Peluang Pengembangan Aplikasi Penunjang Kebutuhan Finansial bagi TKI

Inovasi: Untuk tetap menjadi yang terdepan dalam persaingan, para pemain ride-hailing perlu terus berinovasi dan meningkatkan layanan mereka. Ini dapat mencakup pengenalan fitur-fitur baru, seperti time driver tracking, perpesanan dalam aplikasi, atau rekomendasi yang lebih dipersonalisasi berdasarkan preferensi pelanggan.

Advertisement

Pengalaman pelanggan: Memberikan pengalaman pelanggan yang positif sangat penting untuk memenangkan pasar ride-hailing. Ini mencakup semuanya, mulai dari kemudahan pemesanan tumpangan, hingga keramahan dan profesionalisme pengemudi, hingga kebersihan dan kenyamanan kendaraan secara keseluruhan.

Diversifikasi: Seperti yang disebutkan sebelumnya, banyak pemain ride-hailing di Indonesia telah memperluas layanannya hingga mencakup pengiriman makanan, pembayaran digital, dan layanan keuangan. Dengan mendiversifikasi penawaran mereka, pemain ride-hailing dapat meraih lebih banyak pangsa pasar dan menciptakan lebih banyak peluang untuk pertumbuhan pendapatan.

Baca Juga: Spire Insights: Peluang Pengembangan Aplikasi Penunjang Kebutuhan Finansial bagi TKI

Kemitraan: Membangun kemitraan strategis dengan perusahaan lain juga dapat membantu pemain ride-hailing memenangkan pasar. Misalnya, bermitra dengan penyedia transportasi lokal atau restoran dapat membantu pemain transportasi online menjangkau pelanggan baru dan memberikan pengalaman yang lebih komprehensif dan nyaman bagi penggunanya.

Memenangkan pasar ride-hailing di Indonesia memerlukan kombinasi keandalan, inovasi, pengalaman pelanggan, diversifikasi, dan kemitraan strategis. Dengan berfokus pada faktor-faktor ini, pemain ride-hailing dapat membedakan diri mereka dari kompetisi dan meraih pangsa pasar yang lebih besar.

Advertisement

Spire Research and Consultinmerupakan perusahaan riset pasar dan konsultasi bisnis global, terutama di negara-negara berkembang. Perusahaan yang didirikan pada 2000 di Singapura ini kini memiliki kantor perwakilan di semua negara Asia Pasifik dan berkantor pusat di Tokyo, Jepang.

PT Spire Indonesia | Menara Astra Lt. 25 Unit 25D, Jalan Jend. Sudirman Kav. 5-6, Jakarta 10220, Telp/Faks: (021) 50889816 www.spireresearch.com