Published
7 years agoon
Jakarta, TechnoBusiness ID ● PT Investree Radhika Jaya, perusahaan rintisan di bidang financial technology (fintech) sekaligus peer-to-peer (P2P) lending marketplace di Tanah Air, baru saja mengumumkan ekspansi usahanya ke Jawa Tengah dan sekitarnya dengan kantor perwakilan di Semarang.
Ekspansi Investree itu merupakan yang pertama di luar Jabodetabek. Tujuannya untuk memperluas jangkauan layanan, terutama bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di provinsi tersebut. “Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Jawa Tengah, terdapat peningkatan jumlah UMKM sebanyak lebih dari 40.000 dan itu potensi yang besar untuk dieksplorasi,” ungkap Adrian Gunadi, Co-founder dan CEO Investree, Rabu (26/7).
Ekspansi tersebut dilakukan setelah Investree resmi terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sejak 31 Mei 2017. Sebagai perusahaan fintech, Investree mengusung misi sederhana, yakni sebagai online marketplace yang mempertemukan orang yang memiliki kebutuhan pendanaan (borrower) dengan orang yang bersedia meminjamkan dananya (lender).
Seluruh aktivitas atau transaksi pinjam-meminjam di Investree dilakukan secara online, khususnya bagi lender. Setiap tahapan mulai dari registrasi, melihat daftar pinjaman di marketplace, hingga mentransfer pendanaan dijalankan melalui situs Investree.
“Untuk pengelolaan dana, kami juga telah bekerja sama dengan bank rekanan, yaitu Danamon, dalam hal sistem manajemen kas berupa fasilitas automatic payment dan automatic posting atau yang biasa disebut dengan host-to-host service, sehingga mempercepat proses pemberian pinjaman kepada borrower,” jelas Adrian.
Dalam pelayanannya, Investree menawarkan dua produk, antara lain Pinjaman Bisnis (Business Loan) dan Pembiayaan Karyawan (Employee Loan). Pinjaman Bisnis merupakan modal kerja untuk memperlancar arus kas (cash flow) dengan menjaminkan tagihan (invoice). Sedangkan Pembiayaan Karyawan diberikan kepada karyawan dari perusahaan yang bekerja sama dengan Investree dengan minimal gaji Rp3,1 juta per bulan.
Berdasarkan data yang disampaikan Investree, sampai saat ini perusahaan rintisan itu telah berhasil menyalurkan pinjaman sebesar Rp237 miliar. Jumlah itu sebanyak Rp187 miliar masih berupa pinjaman yang tersalurkan dan Rp144 miliar telah lunas. Yang menarik, tingkat gagal bayar (default) atau non-performing loan-nya 0%.●
—Intan Wulandari, TechnoBusiness ID ● Foto-Foto: Investree
Investree Raih Pendanaan Seri D Senilai EUR220 Juta, untuk Apa?
Boost Milik Axiata Ingin Berdayakan 77,6% UMKM di Indonesia
Investree Akuisisi 18,4% Saham Amar Bank dari Tolaram Group
Alokasi Pendanaan Amartha pada 2021 Dipatok Rp2,6 Triliun
Kemkominfo Blokir 4.020 Fintech Ilegal Sepanjang 2018-2019
Luar Biasa, Ternyata Hampir 2.000 Fintech Ilegal
Tarik Pendanaan Global, Fintech Indonesia Kalah dari Vietnam
Faktor Kunci Fintech Singapura Unggul dalam Pendanaan Global
Praktik Buruk Bisa Pengaruhi Bisnis Fintech