TechnoBusiness News
Masayoshi dan Oleh-Olehnya untuk Indonesia
Published
5 years agoon
Pemilik SoftBank Group Masayoshi Son kemarin berkunjung ke Jakarta untuk bertemu Presiden Joko Widodo. Ada sejumlah rencana besar untuk Indonesia.
Jakarta, TechnoBusiness ID ● Langit Jakarta pada Senin (29/7) pagi tampak tak secerah yang seharusnya. Rupanya kabut yang ada akibat tingkat pencemaran udara yang cukup parah. AirVisual.com menunjukkan US Air Quality Index-nya mencapai 183 yang berarti tidak sehat.
Saat masyarakat Ibu Kota meributkan soal pencemaran udara itulah Masayoshi Son datang. Pendiri sekaligus Chairman dan CEO SoftBank Group (TYO: 9984), konglomerasi global yang berbasis di Tokyo, Jepang, itu tentu bukan untuk mengurusi “kabut udara” di Jakarta, tapi membawa kabar yang mencerahkan.
Baca Juga: Ini Penjelasan Bos Grab Soal Akuisisi Uber
Didampingi para petinggi Grab dan Tokopedia, dua perusahaan rintisan (startup) yang dibesar SoftBank, Masayoshi bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka guna menyampaikan rencana barunya terhadap Indonesia.
“Rupaya, Masayoshi Son hendak menambah investasinya di bidang teknologi dan pengembangan unicorn di Indonesia,” tulis Presiden Jokowi di laman Facebooknya usai pertemuan tersebut.
[nextpage title=”Membawa Seabrek Rencana”]
Benar. Masayoshi memang membawa seabrek rencana untuk Indonesia. SoftBank akan membuka kantor pusat kedua Grab, platform O2O terbesar di Asia Tenggara asal Malaysia yang selama ini berpusat di Singapura, di Jakarta.
Kantor itu akan menjadi pusat penelitian dan pengembangan bagi Grab sekaligus kantor pusat layanan antarmakanan online-nya, GrabFood, dan layanan kios dagang online Grab-Kudo. Solusi-solusi yang relevan itu pun akan diperkenalkan ke negara-negara tetangga.
Baca Juga: Mengungkap Filosofi di Balik Logo Baru Gojek
Melalui Grab pula, SoftBank—yang awal tahun ini menambah investasinya sebesar US$1,46 miliar ke Grab—menginvestasikan US$2 miliar untuk mendukung pengembangan infrastruktur digital di Tanah Air selama lima tahun ke depan.
“Sektor teknologi di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan saya sangat senang dapat berinvestasi bagi masa depan Indonesia melalui Grab,” ungkap Masayoshi dalam keterangan resminya.
https://www.facebook.com/Jokowi/photos/a.404578553064333/1238727546316092/?type=3&theater
[nextpage title=”Grab dan Beragam Rencananya”]
Selama lima tahun, selain membuka kantor pusat kedua, Grab mendorong digitalisasi beberapa layanan penting dan proyek infrastruktur di pasar terbesar di Asia Tenggara ini.
Jokowi mengungkapkan bahwa Grab akan mengembangkan ekosistem mobil listrik, baterai lithium, dan beberapa platform lainnya.
Beberapa platform yang dimaksud, menurut penjelasan manajemen Grab, di antaranya berupa solusi geo-mapping dan e-healthcare.
Baca Juga: Neneng Gunadi Perkuat Grab Indonesia
Bahkan, layanan e-healthcare-nya, yang mampu meningkatkan akses antara masyarakat dengan para dokter, siap diluncurkan tiga bulan lagi. “Kami senang dapat memfasilitasi investasi SoftBank,” ungkap Anthony Tan, CEO Grab.
Selama ini Grab telah hadir di 338 kota di delapan negara Asia Tenggara, 224 kota di antaranya berada di Indonesia. Sejak 2017, Grab menginvestasikan US$1 miliar untuk Indonesia melalui Grab 4 Indonesia 2010 master plan.
[nextpage title=”Ketika Grab Masuki Rumah Gojek”]
Pembukaan kantor pusat kedua Grab dan kucuran investasi SoftBank yang demikian besar itu membuktikan bahwa Indonesia pasar yang menarik. Keputusan itu, menurut Jeffrey Bahar, Group Deputy CEO Spire Research and Consulting, pun membuahkan cerita yang tak kalah seru.
Betapa tidak, penguatan investasi Grab di Indonesia berarti pula memperkuat rivalitasnya dengan Gojek, platform O2O lokal yang juga telah merambah ke pasar regional. “Dengan demikian, di mana ada Gojek di situ ada Grab, dan sebaliknya,” ungkap Jeffrey.
Baca Juga: Tingkat Kecurangan di Industri Ride-Hailing Tinggi?
Lalu, menjadikan Jakarta sebagai kantor pusat kedua, apalagi sebagai kantor pusat bagi GrabFood, menurut Jeffrey, merupakan langkah yang tepat. Sebab, Indonesia pasar yang besar dan terdapat jutaan tempat kuliner berikut konsumennya yang siap difasilitasi oleh GrabFood.
“Dengan begitu, bukan tidak mungkin layanan pesan antar makanan online yang kini dikuasai GoFood diambil alih oleh GrabFood,” ujar Jeffrey. “Setidaknya GrabFood bisa mencuri ceruk pasar yang lebih besar, sekaligus menumbuhkan pangsa pasar layanan-layanan lainnya.”
[nextpage title=”Tokopedia juga Kebagian”]
Untuk diketahui, selain Grab, SoftBank juga berinvestasi di Tokopedia. Tak ada keterangan seputar rencana SoftBank di Tokopedia, tapi Presiden menyampaikan bahwa perusahaan Jepang itu juga akan menambah investasinya di perusahaan e-commerce lokal tersebut.
“Di saat yang sama, SoftBank juga berniat mengucurkan lebih banyak investasi ke unicorn lokal Indonesia, Tokopedia, dan membantunya berkembang lebih jauh lagi,” ungkap Jokowi.●
—Intan Wulandari, TechnoBusiness ID ● Foto: SoftBank, Grab
You may like
-
Jumlah Transaksi Tokopedia Now! Kuartal 3/2022 Naik 24 Kali Lipat
-
Batal Merger dengan Gojek, Grab Akan IPO di Bursa Amerika
-
SoftBank Jual US$2 Miliar Saham Uber, Kenapa?
-
Ckckk! Ada Seorang Pelanggan Tokopedia Berbelanja Hingga 19.000 Kali dalam Setahun
-
Tokopedia: “Hadapi Pandemi, Kami Ubah Strategi Kampanye”
-
Grab Raih Pendanaan US$ 200 Juta dari Stic Investments
-
Grab Raih Pendanaan US$700 Juta dari Mitsubishi UFJ Financial Group
-
GoApotik dan Tokopedia Permudah Penebusan Obat BPJS
-
Tokopedia Tarik Pendanaan Baru hingga US$1,5 Miliar