TechnoBusiness News
Setelah Seperempat Abad Makau Kembali ke Pangkuan China
Makau menjadi bagian dari China dengan prinsip “Satu Negara Dua Sistem”.
● Makau baru saja memperingati 25 tahun kembalinya wilayah tersebut ke China.
● Satu abad lebih Makau berada di bawah koloni Portugal dan berakhir pada 1999.
Singapura, TechnoBusiness SG ● Pada Jumat (26/12) terakhir 2024, Makau begitu meriah. Selain hendak menyambut Tahun Baru 2025, hari itu masyarakat setempat sedang merayakan 25 tahun kembalinya kota tersebut ke pangkuan Ibu Pertiwi, China.
Menurut sejarah, Makau merupakan bagian dari China. Tapi, pada 1557, Dinasti Ming menyewakan wilayah itu ke Portugal untuk dijadikan sebagai pos perdagangan. Portugal membayar sewa tahunan kepada China. Pada 1887, Portugal memperoleh hak koloni permanen atas Makau.
Pada 1999, Makau dikembalikan ke China, yang lantas diberlakukan prinsip “Satu Negara Dua Sistem” hingga 50 tahun ke depan berdasarkan perjanjian Join Declaration of Macau. Pada Jumat lalu, Pemerintah China melantik Pemerintah Makau periode keenam.
Satu Negara Dua Sistem
Meski menjadi bagian dari China, Makau diberi hak untuk menjalankan administrasinya sendiri. Karena itu, China memberlakukan “Satu Negara Dua Sistem” terhadap Makau sama seperti dengan Hong Kong.
Dalam sambutan perayaan 25 tahun kembalinya Makau ke China, Presiden Xi Jin Ping memuji transformasi yang luar biasa sejak saat itu. Pada 2023, Produk Domestik Bruto (PDB) Makau tercatat sekitar US$47,4 miliar, naik tujuh kali lipat dibandingkan dengan pada 1999.
Dalam waktu yang sama, PDB per kapita Makau telah meningkat lebih dari empat kali lipat menjadi US$70.000. Sektor pariwisata Makau berkembang pesat. Majalah Forbes mencatat Makau merupakan wilayah terkaya pertama di Asia dan kedua di dunia pada 2024.
Kini, kebijakan “Satu Negara Dua Sistem” memasuki babak baru. Xi mendorong Pemerintah Makau yang baru dilantik, seperti disiarkan oleh CGTN, untuk memaksimalkan diversifikasi ekonomi lokal secara tepat, meningkatkan efisiensi tata kelola, dan menjaga stabilitas sosial.
Makau memiliki daya saing yang kuat dalam bidang perdagangan dunia, termasuk statusnya sebagai pelabuhan perdagangan bebas, wilayah kepabeanan yang terpisah, serta perpajakan yang simpel dan bertarif rendah.
World Trade Organization menilai Makau menjadi kawasan ekonomi yang paling terbuka untuk aktivitas bisnis dan investasi di dunia. Sepanjang 2024, sekitar 350 sesi penjajakan kerja sama bisnis dilakukan Makau dengan Singapura, Malaysia, Indonesia, Portugal, Spanyol, 17 di antaranya telah ditandatangani.●
—Michael T. Kheilton, TechnoBusiness SG