Published
8 years agoon
Banyak teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung sebuah rumah menjadi lebih aman dan nyaman.
JAKARTA – Semakin canggihnya produk-produk teknologi telah menguntungkan aneka industri, salah satunya real estate. Dengan teknologi, perusahaan pengembang properti bisa menambahkan peralatan smart building dan Internet of Things yang amat bermanfaat bagi konsumennya. Berikut ini lima teknologi baru di industri real estate komersial menurut situs properti Lamudi.
Internet of Things (IoT)
Internet of Things adalah konsep pemanfaatan dari koneksi internet yang tersambung terus-menerus. Konsep ini sekarang mulai diterapkan pada rumah tinggal seperti sensor cerdas dan aplikasi terintegrasi. Di masa depan bahkan jika sebuah rumah memiliki masalah, maka penghuni hanya perlu untuk mengirimkan sinyal pemberitahuan sehingga tidak perlu repot-repot memanggil teknisi.
Analisis Prediktif
Kini, para investor dapat memprediksi apa yang akan terjadi pada bisnis real estate ke depannya. Dengan analisis prediktif, para profesional real estate dapat dengan bijak memutuskan investasi apa yang akan mereka ambil berikutnya. Menganalisis berbagai informasi baik tren kerja, pola demografi, dan biaya modal broker tentu akan memberi banyak keuntungan.
Perbandingan Pasar Secara Real-Time
Compstak adalah pelopor teknologi ini. Melalui teknologi real-time, investor bisa dengan mudah melacak pesaing bisnis, mengetahui aset yang belum diketahui, memperoleh laporan pasar, dan tren bisnis masa depan.
Jaringan untuk Ruang Kantor
Jika dulu penggunaan ruang kantor seringkali tidak efisien misalnya karena kantor hanya memiliki sedikit karyawan tetapi harus tetap menyewa ruang secara penuh, maka kini ada opsi baru yang memungkinkan individu terhubung dengan jaringan penyedia ruang kantor yang fleksibel. Jadi, meskipun sebuah kantor hanya beranggotakan 2 orang, mereka tetap bisa menyewa rung kerja per jam atau per minggu. Solusi ini dinilai menguntungkan kedua belah pihak baik penyewa maupun yang menyewakan.
“Kami menerima banyak sekali permintaan dari individu yang mencari ruang kantor disewakan hanya untuk 2 atau 3 orang setiap harinya,” ucap Mart Polman, Direktur Lamudi. Permintaan untuk ruang kantor yang fleksibel, temporer, dan murah memang terus mengalami kenaikan dan perusahaan seperti Lamudi dengan senang hati menerima kemajuan teknologi akan ruang kantor yang dinamis ini.
Mesin Pembelajaran
Kecerdasan buatan (mesin) yang mampu memberikan data atau ramalan bisnis dengan cepat tentu akan membantu seluruh proses penjualan. Agent yang berpengalaman akan memiliki data secara mudah untuk membuat asumsi mengenai klien dan pasar. Sehingga mereka bisa tahu kapan waktu terbaik untuk menghubungi customer mereka baik melalui email atau telepon.**
—Anwar Ibrahim, TechnoBusiness Indonesia • Foto-Foto: Shutterstock, First Media, GE
Teknologi dan Tumpuan Tiens Selanjutnya
ABB Memenangkan Proyek Kelistrikan di Indonesia Senilai US$40 Juta
Jadilah yang Pertama Memainkan Black Desert Online
Inilah Daftar Destinasi Wisatawan Indonesia Terpopuler versi Airbnb
CEO Confidence Rebounds
Toys Testing Laboratory Jadi Penguji Standar Mainan di Indonesia
Boeing dan Embraer Bahas Kemungkinan Kolaborasi Potensial
Singapore Airlines Bangun Pusat Pelatihan Penerbangan Baru
Google Masuk Tiga Besar Perusahaan Idaman Profesional Keuangan