Published
7 years agoon
Washington, TechnoBusiness ● Aerion dan Lockheed Martin (NYSE: LMT), dua pemimpin teknologi supersonik asal Amerika Serikat, sepakat memulai sebuah proyek eksplorasi pengembangan jet bisnis supersonik.
Selama 12 bulan ke depan, kedua perusahaan akan mengembangkan kerangka kerja pada semua tahap program, termasuk teknik, sertifikasi, dan produksi, jet bisnis supersonik Aerion AS2 itu.
Chairman Aerion Robert M. Bass mengatakan, “Hubungan ini benar-benar kunci untuk menciptakan kebangkitan kembali supersonik. Ketika sampai pada pengetahuan supersonik, kemampuan Lockheed Martin sudah terkenal, dan, pada kenyataannya, legendaris.”
Aerion berbagi dengan Lockheed merupakan sebuah komitmen untuk pengembangan jangka panjang pesawat supersonik sipil yang efisien. “Kami sangat antusias,” ungkap Executive Vice President Lockheed Martin Aeronautics Orlando Carvalho. “Ini berpotensi menjadi platform untuk merintis pesawat supersonik masa depan.”
Lockheed Martin dikenal sebagai produsen pesawat tempur supersonik F-16, F-35, F-22, dan pesawat pengintai Mach 3+ SR-71. Perusahaan tersebut berkomitmen mendorong inovasi dan pengembangan inovasi baru untuk diaplikasikan di produk sipil dan komersial.
Selama 2,5 tahun terakhir, Aerion mengedepankan desain aerodinamis dan struktural dari AS2 melalui perjanjian kolaborasi teknik sebelumnya dengan Airbus. Aerion dan Airbus mengembangkan desain awal struktur sayap dan badan pesawat, sistem tata letak, dan konsep pendahuluan untuk sistem kontrol penerbangan fly-by-wire.
“Kami berterima kasih atas kontribusi Airbus terhadap program ini,” kata Brian Barents, Executive Chairman Aerion. “Kami tidak bisa memindahkan program ke tahap ini tanpa dukungan mereka.”●
—John McCain, TechnoBusiness ● Foto-Foto: Aerion
————————————————————————————————————————————————————-