And Others
Perang Dagang Amerika, dan Konsumenlah Pemenangnya
Published
7 years agoon
Philadelphia, TechnoBusiness ● Mendengar rencana penetapan tarif bea masuk baja dan aluminium luar negeri ke Amerika Serikat yang tinggi oleh Presiden Donald Trump sepertinya mengerikan dan menjadi pencetus dimulainya perang dagang.
Baca Juga: Mengenal Keunggulan Teknologi Sprint Digital 360
Namun, sesungguhnya Amerika sudah dalam perang dagang, kata pendiri Made in America Again James A. Stuber. Stuber mengungkapkan bagaimana China dan negara lainnya menggunakan subsidi, standar tenaga kerja yang rendah, peraturan yang longgar, dan hambatan perdagangan untuk secara secara konsisten menjual jauh lebih banyak ke Amerika daripada yang mereka beli.
“Sungguh menyedihkan betapa cepat perusahaan-perusahaan Amerika membuang bus-bus perusahaan ke hulu hulu dalam rantai pasok hanya untuk melindungi ceruk mereka sendiri,” ungkap Stuber.
Padahal, mereka keliru jika menganggap mereka tidak rentan terhadap persaingan asing. China dan merkantilis lainnya ingin menduduki seluruh rantai pasok, terutama dalam produk bernilai tambah tinggi, yang semuanya dijabarkan dalam Made in China 2025.
“Saya tidak mengerti mengapa kami mendengar keberatan keras seperti itu untuk membayar harga yang adil untuk baja, termasuk membayar pekerja dengan upah yang cukup untuk biaya hidup keluarga dan keuntungan sederhana bagi perusahaan,” kata asisten anggota legislatif Amerika yang sebelumnya berprofesi sebagai pengacara dan pengusaha itu.
Stuber dalam bukunya yang berjudul What is Things Were Made in America Again mencontohkan, satu pabrik baja di Granite City terpaksa menganggurkan 2.000 pekerjanya karena tertutup kelebihan pasokan baja dari China.
Ia mengatakan banyak juga yang memberitahu kepada anaknya bahwa mereka tidak bisa membiayai sekolah tingkat lanjut seperti kakaknya.
Dengan memberlakukan biaya masuk baja dan aluminium, pabrik-pabrik di Amerika dimungkinkan mengembalikan para pekerja yang dirumahkan sebelumnya.
Penarifan itu juga mendorong penarikan 500 dari 2.000 pekerja yang dirumahkan untuk kembali bekerja di Granite City. Tapi, “Satu-satunya bantuan sejati akan datang ketika kita menyadari sudah dalam perang dagang, dan hanya konsumen yang bisa memenangkannya,” jelasnya.●
—Philips C. Rubin, TechnoBusiness ● Foto-Foto: Made in America Again