Startups
Bukalapak, Bocah Tujuh Tahun yang Tambun
Published
8 years agoon
Meski usianya baru dua tahun selepas balita, ia telah berhasil meningkatkan pendapatan bagi 1,3 juta usaha kecil dan menengah di Tanah Air dengan nilai transaksi Rp10 triliun pada 2016.
JAKARTA – Ruang Nusa Indah Teater, Balai Kartini, Jakarta, Selasa (10/1) siang begitu gegap gempita. Sekitar 500-an orang berseragam kaos merah dan hitam tampak memadati ruangan tersebut, belum termasuk para tamu undangan yang datang. Mereka itu tak lain adalah karyawan Bukalapak.
Ya, mereka yang memancarkan wajah-wajah sumringah itu memang tengah gembira ria. Bukalapak, perusahaan tempat mereka bekerja, sedang berulang tahun yang ketujuh. Andai manusia, ia baru masuk sekolah dasar. Tapi, Bukalapak bukanlah manusia, melainkan platform online marketplace dari consumer to consumer (C2C).
Bukalapak didirikan oleh trio Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid pada 10 Januari 2010. Konsepnya diutak-atik dari sebuah ruangan yang sederhana tanpa menyangka akan sebesar saat ini.
Tahun-tahun pertama, pasar online itu hanya diisi oleh ratusan pelapak. “Dulu, pas Lebaran, server down tiga hari masih tenang-tenang saja. Masih bisa Lebaran,” kata Zaky, pendiri dan CEO Bukalapak, saat didaulat memberikan sambutan dalam acara itu. “Kalau sekarang down sebentar saja dikeroyok.”
Bukalapak memang bayi tujuh tahun yang sehat dan berbadan tambun. Ia tidak seperti bayi-bayi seumurannya di ranah pasar konvensional (offline market). Bayangkan, pada 2014 situs ini baru memiliki 100.000 pelapak, tahun berikutnya sudah melonjak menjadi 400.000 pelapak. Lalu, coba tebak berapa pelapak pada 2016? Ada 1,3 juta. Keren, bukan?
Yang lebih keren lagi, mari kita lihat nilai transaksi yang berhasil dikumpulkannya. Pada 2014, transaksi yang berhasil dicatatkan secara harian (bukan bulanan atau tahunan) sekitar Rp500 juta, lalu melompat menjadi Rp7 miliar pada 2015, dan wow… meroket ke angka Rp50 miliar pada 2016. (Data tersebut diperoleh dari materi presentasi Achmad Zaky.)
11.2022.681
pengguna situs Bukalapak per Januari 2017
“Berbicara soal pencapaian, tidak lepas dari kisah masa-masa awal membangun Bukalapak,” kata Zaky. “Dulu, masyarakat Indonesia belum familiar dengan adanya platform pasar online. Meyakinkan para pelaku usaha kecil menengah (UKM) untuk menggunakan platform kami dan mencari investor itu susahnya setengah mati. Namun, sekarang Bukalapak sudah menjadi destinasi pasar online teramai di Indonesia dengan 11,2 juta anggota [data versi lain 11.202.681 users],” dengan 13,4 miliar pageviews, mengalahkan tiga portal top lokal yang jika digabungkan hanya 13 miliar pageviews.
Sampai 2016, kata Willix Halim, Senior Vice President of Growth Freelancer.com yang mulai bergabung sebagai Chief Operating Officer Bukalapak pada Oktober lalu, dari 1,3 juta pelapak terpajang 107,06 juta produk dengan pertumbuhan 500% per tahun.
Tahun ini, Bukalapak diprediksi bakal makin melesat, termasuk berkat kepiawaian Willix yang telah lama di Freelancer.com, marketplace pekerjaan global asal Australia. “Pada 2016, kami telah menambahkan berbagai produk baru, mulai dari BukaReksa, BukaModal, hingga BukaIklan,” katanya.
Tidak hanya itu, banyak fitur baru yang ditawarkan, salah satunya Premium Membership yang sudah terbukti berhasil mendongkrak pendapatan pelapak 10 kali lipat. “Pada 2017, kami akan berupaya lebih mempermudah proses pembelian di pelapak dan pembeli, dari Sabang-Merauke, agar sama-sama memajukan roda perekonomian Indonesia,” ujar Willix.
Alhasil, Bukalapak berhasil meningkatkan nilai transaksi hingga empat kali lipat mendekati angka Rp10 triliun run-rate per tahunnya. (Data dari siaran pers Bukalapak yang diterima TechnoBusiness Indonesia, Selasa (10/1). Sebuah angka yang luar biasa fantastis. “Tapi, itu 99%-nya lari ke pelapak, bukan untuk Bukalapak, apalagi keuntungannya.”
Kesuksesan itulah yang kemudian dirayakan dengan amat meriah. Karyawan Bukalapak—yang pada 2015 baru 200-an orang—dihibur oleh NTRL, grup band sekaligus brand endorser-nya dan Sheila On 7. Mereka bernyanyi bersama. Namun, sebelum itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang hadir dalam perayaan itu mengapresiasi keberhasilan Bukalapak dalam membantu UKM meningkatkan pendapatannya. “Bila perlu nanti saya bantu bilang ke perbankan untuk memfasilitasi pembiayaan bagi pelapak-pelapak itu,” katanya.
Bukalapak memang sukses, setidaknya sampai umur tujuh tahun ini. Tapi, teknologi amat licin sehingga semakin hari dunia semakin cepat berubah dibuatnya. Lihatlah Yahoo!, Nokia, BlackBerry, dan lainnya, mereka tinggal mengenal kisahnya yang pernah menjadi raja di pasarnya masing-masing. Bukalapak perlu memerhatikan itu.**
—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness Indonesia ● Foto-Foto: Bukalapak
You may like
-
Nilai Transaksi Bukalapak Kuartal 2/2022 Capai Rp36,5 Triliun
-
Susunan Direksi Bukalapak yang Baru Disahkan, Willix Halim Jadi Dirut
-
Bukalapak Launches the Bukalapak Paylater Feature
-
Bukalapak Gandeng Kredivo Luncurkan Bukalapak Paylater
-
Bukalapak Raih Pendanaan US$200 Juta dari Standard Chartered
-
TokoTalk: “Kami Berangkat dari Layanan Berbasis Chatbot”
-
Bukalapak Luncurkan Layanan Pengiriman Barang BukaExpress
-
Microsoft Kucurkan Investasi US$100 Juta ke Bukalapak
-
Bukalapak: “Nilai Transaksi Kami Tahun Ini US$6,5 Miliar”