Connect with us

And Others

Keunggulan Boeing 737 MAX Menurut Boeing

Published

on

Jakarta, TechnoBusiness ID ● Hari ini dunia penerbangan Indonesia kembali berduka.

Pesawat Lion Air JT-610 yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, menuju Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, jatuh di Pengairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, 13 menit setelah lepas landas pukul 6.20 pagi.

Baca Juga: IBM Akuisisi Red Hat Senilai US$34 Miliar

Pesawat Boeing 737 MAX 8 dengan registrasi PK-LQP itu jatuh di titik koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628”. Pesawat tersebut membawa 178 penumpang, 1 anak, dan 2 bayi.

Advertisement

Menurut penjelasan Corporate Communications Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro, pesawat yang dipiloti oleh Capten Bhavye Suneja dan Copilot Harvino itu juga membawa enam awak kabin.

Untuk diketahui, pesawat naas itu berjenis Boeing 737 MAX 8. Pesawat tersebut merupakan keluarga baru dari Boeing untuk penerbangan penumpang sipil.

Boeing 737 MAX lahir 50 tahun setelah Boeing 737 pertama kali diterbangkan. Seri terbaru tersebut menggantikan seri Boeing 737 Next Generation.

Baca Juga: Strategi Jet Commerce Taklukkan Pasar E-commerce

PT Lion Mentari Airlines, anak perusahaan Lion Air Group, kelompok maskapai terbesar di Tanah Air saat ini, menjadi penerbang pertama Boeing 737 MAX di Asia.

Advertisement

Lion Air telah memesan sejak 2012 sebanyak 201 armada. Jumlah itu menjadi pesanan terbanyak di dunia. Jika ditambah dengan 29 unit Boeing 737-900ER, nilai pesanan itu mencapai US$22,4 miliar.

Selain lebih efisien, pesawat jenis Boeing 737 MAX juga lebih andal dan nyaman untuk penumpang.

“Boeing 737 MAX merupakan pilihan terbaik untuk Lion Air dan pesawat terbaik untuk melayani penumpang kami,” ungkap Rusdi Kirana. 

Rusdi merupakan pendiri yang saat pengumuman kesepakatan dengan Boeing pada Februari 2012 masih menjabat sebagai presiden direktur Lion Air.

Dinesh Keskar, Wakil Presiden Penjualan Boeing Commercial Airplanes untuk Asia Pasifik dan India, kala itu menyatakan, ”Hari ini lebih banyak orang yang terbang di Asia dengan tarif lebih rendah berkat 737 dan pesanan 737 MAX bersejarah ini akan membantu menghubungkan lebih banyak orang pada masa depan.”

Manajemen The Boeing Company (NSYE: BA), produsen pesawat terbang berskala global yang berbasis di Chicago, Illinois, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa pesawat Boeing 737 MAX menggunakan mesin berteknologi CFM International LEAP-1B terbaru.

Mesin termutakhir di keluarga Boeing itu mampu menghemat bahan bakar 10-12% dan menjadikan pesawat satu lorong paling hemat bahan bakar yang ada saat ini. Dengan demikian, maskapai bisa menghemat 7% biaya operasional per kursi.

Advertisement

Baca Juga: Rahasia Realme Raup Rp33 Miliar dalam 3 Menit

Selain lebih efisien, pesawat jenis Boeing 737 MAX juga lebih andal dan nyaman untuk penumpang. Oleh karena itu, 737 MAX diyakini bakal laris manis menyusul prestasi penjualan 6.600 unit lebih Boeing 737 Next-Generation.

Laris-Manis

Bukan hanya Lion Air, beberapa maskapai global juga memesan Boeing 737 MAX dalam jumlah banyak. 

Bukan hanya Lion Air yang memesan Boeing 737 MAX dalam jumlah besar, beberapa maskapai global juga tertarik menggunakan pesawat jenis tersebut.

Beberapa maskapai itu antara lain Southwest Airlines yang beroperasi di Amerika Serikat, Norwegian Air Seattle dari Norwegia, dan Virgin Australia.

Untuk Lion Air, pesawat yang jatuh di Perairan Tanjung, Karawang, hari ini berjenis Boeing 737 MAX 8 yang baru diterimanya dari Boeing pada 13 Agustus lalu dari tahap awal pada Juli.

Advertisement

Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait dalam konferensi persnya mengatakan pesawat itu baru dioperasikan pada 15 Agustus lalu. Selama dua bulan ini, pesawat tersebut terbang rata-rata 9-10 jam per hari.●

—Ivan Darmawan, TechnoBusiness ID ● Foto: Boeing

 

Advertisement