Connect with us

TechnoBusiness News

Strategi Sharp Electronics Indonesia Perbesar Pasar Dynabook

Published

on

Inilah strategi Sharp Electronics Indonesia dalam memperbesar pasar notebook Dynabook di Tanah Air.

Jakarta, TechnoBusiness ID • Pandemi telah mengubah cara bekerja banyak orang dari semula “kantoran” menjadi “nomaden” dari mana saja, atau cukup dari rumah.

Untuk mendukung pola kerja baru itu, orang tidak bisa mengabaikan peralatan, terutama notebook. Tanpa notebook, Anda bisa bekerja? Bagi orang kantoran, tentu tidak bisa.

Baca Juga: Setelah Akuisisi Dynabook, Sharp Garap Pasar Notebook

Advertisement

Besarnya potensi, yang kemudian semakin dipercepat oleh pandemi COVID-19, itulah yang mendorong Sharp Electronics Indonesia untuk serius menggarap pasar notebook di Tanah Air.

Tapi, sebetulnya juga karena mengikuti keputusan Sharp Corporation yang pada akhir Juni 2020 resmi mengakuisisi 100% kepemilikan saham Dynabook Inc., lini bisnis notebook Toshiba Corporation (TYO: 6502)

Pasar Indonesia yang menggiurkan sudah tentu menjadi andalan Sharp dalam memasarkan Dynabook selayaknya menggarap pasar elektronik seperti televisi, kulkas, mesin cuci, pendingin ruangan, dan lain-lain.

Baca Juga: Sharp Electronics Indonesia Rilis TV Game Streaming Pertama

Di pasar elektronik Indonesia, merek Sharp amat populer. Tapi, bagaimana dengan Dynabook yang masih baru? Berikut strategi Sharp Electronics Indonesia dalam memperbesar pasar Dynabook di Tanah Air.

Advertisement

Sebagai pembuka, Sharp Electronics Indonesia meluncurkan Dynabook Satellite Pro L-40 G pada 17 Agustus 2020, tiga bulan setelah Sharp Corporation mengakuisisi Dynabook.

Enam bulan kemudian, Sharp Electronics Indonesia merilis lini produk kedua Dynabook, yaitu Dynabook Satellite Pro C-40. Kedua seri ditawarkan dengan harga antara Rp8-16 juta.[the_ad id=”13590″]

Baca Juga: Pasar Helikopter Listrik Global Bakal Tumbuh Pesat

Melihat harganya, jelas sekali Sharp Electronics Indonesia ingin memosisikan Dynabook sebagai merek notebook kelas menengah atas, meskipun 80% pangsa pasar menghendaki notebook berharga kurang dari Rp7 juta.

Sharp Electronics Indonesia yakin produk notebook-nya akan diterima pasar dengan baik karena saat ini Dynabook merupakan satu-satunya merek notebook asal Jepang yang ada di Indonesia.

Advertisement

“Hal itu tentu menjadi pembeda yang dapat meningkatkan value dari Dynabook,” kata Ardy, Head of Marketing AUVI Product Strategy Division Sharp Electronics Indonesia, di Jakarta, Senin (22/3).[the_ad id=”13590″]

Baca Juga: LG Electronics Pertimbangkan Tutup Unit Bisnis Ponselnya

Apalagi, sampai saat ini pasar Indonesia masih meyakini bahwa produk Jepang memiliki kualitas yang lebih unggul dan tahan lama dibanding produk-produk keluaran negara lain.

Meski begitu, Sharp Electronics Indonesia tak memungkiri akan masuk juga ke pasar menengah bawah, yang diramaikan generasi muda dan pelajar, dengan meluncurkan produk notebook Dynabook berharga di bawah Rp7 juta.[the_ad id=”13590″]

Seiring dengan itu, Sharp Electronics Indonesia akan mengembangkan kanal toko offline dan online bagi Dynabook, selain memanfaatkan lini distribusi produk-produk elektronik yang sudah ada.

Advertisement

Baca Juga: Asuransi Online Hario Tawarkan Premi yang Lebih Murah

Menurut Group Deputy CEO Spire Research and Consulting Jeffrey Bahar, tampaknya Sharp Electronics Indonesia tidak main-main dengan Dynabook di Indonesia.

“Sepertinya Sharp Electronics Indonesia akan menjadikan produk notebook Dynabook dan smartphone Sharp sebagai lini andalannya ke depan sama seperti televisi, lemari es, dan mesin cuci,” katanya.[the_ad id=”13590″]

Hal itu tentu saja untuk memperkuat pertumbuhan pasar atau setidaknya menjadi strategi bertahan dalam situasi yang semakin kompetitif ini. Sebab, lanjut Jeffrey, pasar notebook dan smartphone sama-sama menarik.

Baca Juga: Seperti Apa Tren Pengguna TikTok di Indonesia Saat Ramadan?

Advertisement

Dalam sebulan, pasar notebook saja menyerap penjualan 120.000 unit atau senilai Rp600 miliar. Itu belum termasuk smartphone. “Walaupun, notebook Dynabook dan smartphone Sharp masih harus berjuang meyakinkan pasar,” tambah Jeffrey.

Andry Adi Utomo, National Sales Senior General Manager Sharp Electronics Indonesia, mengakui memang perusahaannya sedang berusaha untuk menembus target penjualan sebesar Rp12 triliun setahun.[the_ad id=”13590″]

Guna mencapai target tersebut, Sharp Electronics Indonesia terus menggali potensi dengan meluncurkan lini-lini produk baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia ke depan.

Baca Juga: CEO Avaloq Juerg Hunziker Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Dua di antara lini produk baru itu adalah notebook Dynabook dan smartphone Sharp. Di samping menawarkan lini produk lain seperti sepeda merek Sharp.

Advertisement

Untuk notebook, misalnya, “Kami akan fokus menaikkan kontribusi penjualan Dynabook melalui kanal business to business (B2B) dari semula 5-6% menjadi 15-20%,” ujar Andry. [the_ad id=”13590″]

Begitulah strategi Sharp Electronics Indonesia dalam memperbesar pasar notebook Dynabook demi mencapai target penjualan konsolidasinya yang tidak kecil.•

—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID • Foto: Sharp Electronics Indonesia

[the_ad id=”13590″]

Tekan “tombol lonceng” di sisi kiri layar Anda untuk mendapatkan notifikasi berita terbaru dari TechnoBusiness lebih cepat. 

Advertisement

Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe”.

Continue Reading
Advertisement

TechnoBusiness, Menara Astra Lt. 25 Unit 25D, Jalan Jend. Sudirman Kav. 5-6, Jakarta 10220, Telp: (021) 50889816. Copyright © 2017-2024 TechnoBusiness, A Member of Pasxmedia Holding. All Rights Reserved.