Published
8 years agoon
PUNE, INDIA – Tren pemanfaatan teknologi telah merambah ke pabrik-pabrik dan pergudangan di seluruh dunia. Pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya diselesaikan oleh tenaga manusia kini diserahkan ke para robot yang bekerja secara otomatis. Otomatisasi sistem itu berakibat pada berkurangnya kebutuhan tenaga kerja manusia, tapi sebaliknya membuat permintaan terhadap robotika meningkat pesat.
Berdasarkan data dari periset MarketsandMarkets yang berbasis di Pune, Maharashtra, India, pasar robotika untuk industri (Industrial Robotics) seperti articulated, SCARA, cylindrical, parallel, dan cartesian, diperkirakan bakal menyentuh angka penjualan sebesar US$79,58 miliar pada 2022. Setiap tahun selama periode perkiraan sejak 2016 diyakini akan tumbuh 11,92% per tahun.
Sementara itu, pasar Services Robotics (logistik, medis, Security and Rescue, Hiburan, Pendidikan, dan Personal) diprediksi tumbuh 14,71% per tahun menjadi US$10,7 miliar lima tahun mendatang. Hadirnya solusi robotik mobile membuat perusahaan-perusahaan mengubah sistem kerjanya yang semula dikerjakan secara manual oleh manusia menjadi otomatis oleh robot, baik untuk pabrik maupun gudangnya.
Meski dengan sistem robot, perusahaan-perusahaan tidak perlu mengkhawatirkan mengenai kualitas produksi karena dapat diatur sesuai kebutuhan. Sederet pemain utama penyedia robotika untuk industri antara lain ABB Ltd (Swiss), KUKA AG (Jerman), Mitsubishi Electric Corp. (Jepang), Nachi-Fujikoshi Corp. (Jepang), FANUC Corp. (Jepang), Kawasaki Heavy Industries Ltd. (Jepang), dan Yaskawa Electric Corp (Jepang).**
—Anil Taba, Pasar Robotika untuk Industri Bakal Bernilai US$79,58 Miliar ● Foto-Foto: Robotics.com, ABB
Teknologi dan Tumpuan Tiens Selanjutnya
ABB Memenangkan Proyek Kelistrikan di Indonesia Senilai US$40 Juta
Jadilah yang Pertama Memainkan Black Desert Online
Inilah Daftar Destinasi Wisatawan Indonesia Terpopuler versi Airbnb
CEO Confidence Rebounds
Toys Testing Laboratory Jadi Penguji Standar Mainan di Indonesia
Boeing dan Embraer Bahas Kemungkinan Kolaborasi Potensial
Singapore Airlines Bangun Pusat Pelatihan Penerbangan Baru
Google Masuk Tiga Besar Perusahaan Idaman Profesional Keuangan