Y&S Insights
Y&S Insights: Mengeksplorasi Peluang Pasar Makanan Hewan di Indonesia
Oleh Putri Intan Sari, Konsultan YAMADA Consulting & Spire Indonesia
Oleh Putri Intan Sari, Konsultan YAMADA Consulting & Spire Indonesia
Published
4 months agoon
Y&S Insights ● Di era pandemi COVID-19, tingkat stres masyarakat meningkat karena adanya batasan untuk bersosialisasi. Adanya batasan ini mendorong masyarakat untuk mencari kegiatan lain yang dapat dilakukan di rumah. Salah satu kegiatan yang mengalami peningkatan pada era ini yakni memelihara hewan di rumah.
Berdasarkan survei Rakuten Insight pada 2022 terhadap 10.442 responden, ditemukan bahwa 6 dari 10 orang di Indonesia memiliki hewan peliharaan. Sebanyak 47% di antaranya menjadikan kucing sebagai hewan peliharaan mereka. Berdasarkan data Euromonitor pada 2016-2022, terdapat peningkatan jumlah kucing yang dipelihara dengan CAGR sebesar 15% (2,15 juta ekor pada 2016 menjadi 4,80 juta ekor pada 2022).
Terus meningkatnya jumlah pemelihara hewan mendorong peningkatan permintaan akan pet food. Data Euromonitor pada 2021 mencatatkan jumlah permintaan akan pet food di Indonesia mencapai US$370,6 juta dengan CAGR 2016-2021 sebesar 24,7%. Tingginya permintaan pet food ini belum mampu terpenuhi oleh produk lokal saja. Berdasarkan data ekspor impor BPS, tercatat bahwa jumlah impor pet food (hs code 23091010 dan 23091090) pada 2023 mencapai 93,8 juta kg.
Saat ini, brand-brand ternama seperti Royal Canin, Whiskas, dan Me-O menjadi brand yang laris di pasar. Namun, tidak kalah saing dengan brand-brand besar tersebut, brand-brand lokal seperti Bolt, Beauty, Cat Choize, dan Ori Cat pun diminati pasar karena harga yang terjangkau.
Berdasarkan analisis Y&S Indonesia, untuk masuk ke pasar ini, sebuah brand pet food dapat bersaing melalui persaingan harga atau menyasar niche market seperti yang dilakukan oleh Royal Canin. Royal Canin terkenal akan produk yang premium. Di samping itu, Royal Canin juga menawarkan berbagai varian yang dirancang untuk spesifik market seperti makanan untuk hewan indoor, hewan dengan penyakit khusus ataupun makanan hewan untuk ras tertentu. Strategi yang digunakan oleh Royal Canin ini membuatnya memiliki sedikit pesaing di kelasnya.
Berbeda dengan Royal Canin, brand Bolt memilih strategi cost leadership, yakni bersaing dengan menawarkan harga yang terjangkau. Melalui strategi ini, Bolt bersaing dengan kompetitor melalui persaingan harga tanpa memberikan keunikan khusus pada produknya. Akibatnya, Bolt harus berhadapan dengan banyaknya merek lokal yang baru bermunculan.
Terlepas dari banyaknya brand yang sudah bergerak di industri ini, masih terdapat peluang yang dapat dimanfaatkan di pasar pet food. Seiring dengan meningkatnya tren memelihara hewan di rumah, ke depan diprediksi kebutuhan akan pet food pun akan terus meningkat dengan CAGR 14% hingga 2029.
Adapun tantangan yang mungkin dihadapi oleh brand produk makanan hewan peliharaan ini berupa munculnya brand-brand baru yang menawarkan produk dengan harga lebih terjangkau serta tantangan dalam distribusi produk di ritel dan online.
Untuk dapat bersaing, brand pet food harus memastikan ketersediaan produk di ritel maupun online agar produk dapat mudah ditemukan oleh konsumen. Selain itu, hal yang paling penting bagi brand pet food adalah harus memiliki keunikan yang dapat ditawarkan ke konsumen.
Y&S Indonesia melihat salah satu peluang untuk dikembangkan ialah halal pet food. Dengan demografi masyarakat muslim yang tinggi serta adanya awareness terkait pentingnya produk halal membuat Indonesia menjadi pasar yang potensial bagi halal pet food. Dengan menawarkan value berupa produk yang halal, persaingan tidak hanya bergantung terhadap harga, tapi terdapat faktor lain yang dapat dijadikan nilai tambah dari produk tersebut untuk dipilih oleh konsumen.●
Yamada Consulting & Spire (Y&S) merupakan perusahaan riset dan konsultasi bisnis terkemuka di dunia dengan kantor pusat di Tokyo, Jepang, dan kantor pusat regional Asia Pasifik di Singapura. Sebelum diakuisisi oleh Yamada Consulting Group, perusahaan ini dikenal dengan nama Spire Research and Consulting.
Y&S Indonesia | Menara Astra Lt. 25 Unit 25D, Jalan Jend. Sudirman Kav. 5-6, Jakarta 10220, Telp/Faks: (021) 50889816 | www.yamada-spire.com
Realme C75 Jadi Smartphone Paling Tahan Lama di Dalam Air
Canon Selphy QX20, Printer Foto Portabel nan Cepat dan Praktis
Alto Network Jalin Kemitraan dengan MotionPay, E2Pay, Bank Jago
B. Braun Indonesia Resmikan Fasilitas Technical Service Baru
Kinerja Kinclong, Carro Raih Investasi Strategis dari Woori Venture
PNM Dukung Kementerian BUMN Tingkatkan Daya Saing UMKM
Ketika GenAI Jadi Penentu Kemenangan Persaingan Perusahaan
Grab Pilih Cloud AWS untuk Dukung Inovasi dan Pertumbuhan
4,6 Juta Serangan Siber di Indonesia pada Kuartal 3/2024 Diblokir