Y&S Insights
Y&S Insights: Memahami Tren dan Persepsi Masyarakat Terhadap Asuransi
Oleh Deda Annasia Yuliastri, Konsultan YAMADA Consulting & Spire

Y&S Insights ● Asuransi pada dasarnya merupakan perjanjian antar-perusahaan asuransi dan nasabah, di mana nasabah membayar premi sebagai kewajiban untuk memperoleh hak berupa perlindungan finansial atas risiko tak terduga sesuai ketentuan yang disepakati. Fungsi utama dari asuransi adalah memberikan perlindungan atau meminimalisir risiko yang datang tak terduga di kemudian hari termasuk memberikan perlindungan finansial dari berbagai risiko kerugian yang bisa muncul secara tak terduga, menjadi sarana penyimpanan dana yang aman untuk mendukung pencapaian tujuan masa depan, menyediakan perlindungan terhadap potensi kerugian atas aset atau investasi di masa depan, menjamin keberlanjutan kesejahteraan keluarga jika terjadi musibah yang tidak terduga atau risiko lainnya yang dapat mengganggu kestabilan keuangan.
Berbagai jenis asuransi yang tersedia di pasar Indonesia beragam sesuai dengan kebutuhan pengguna, mulai dari asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi kendaraan, hingga asuransi properti, dan masing-masing menawarkan perlindungan spesifik sesuai kebutuhan. Masyarakat biasanya memilih produk asuransi berdasarkan kebutuhan personal dan kemampuan finansial mereka, sehingga memahami tren dan preferensi konsumen sangat penting bagi pengembangan industri ini.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh YAMADA Consulting & Spire (Y&S) Indonesia menunjukkan bahwa dari tipe-tipe jenis asuransi yang ada di Indonesia, asuransi kesehatan merupakan jenis asuransi yang paling banyak dimiliki oleh masyarakat. Data tersebut menunjukkan, dari 338 orang yang disurvei, 227 di antaranya (67,2%) memiliki asuransi kesehatan, diikuti dengan asuransi jiwa sebesar 31,10% atau sebanyak 105 orang, sementara asuransi kendaraan dan asuransi properti belum banyak dimiliki oleh masyarakat saat ini.
Produk asuransi kesehatan banyak diminati masyarakat karena semakin tingginya kesadaran akan pentingnya perlindungan terhadap risiko kesehatan yang berpotensi menimbulkan beban biaya pengobatan dan perawatan yang mahal. Kenaikan biaya medis, meningkatnya penyakit kronis, dan perubahan gaya hidup membuat asuransi kesehatan menjadi kebutuhan utama untuk menjaga kestabilan keuangan dan akses layanan medis berkualitas.
Selain itu, edukasi dan informasi yang lebih luas juga mendorong masyarakat memahami manfaat asuransi kesehatan sebagai bentuk perlindungan finansial yang esensial dalam menghadapi ketidakpastian risiko kesehatan. Dalam podcast Y&S Indonesia episode “The Role of Technology in the Development of the Insurance Industry in ID” menyampaikan bahwa lonjakan premi asuransi kesehatan dalam beberapa tahun terakhir juga didorong oleh inflasi biaya kesehatan yang meningkat tajam akibat pandemi COVID-19. Hal ini menyebabkan peningkatan kebutuhan layanan medis dan memperkuat urgensi bagi masyarakat untuk memiliki perlindungan kesehatan yang memadai, sekaligus mendorong perusahaan asuransi untuk merancang produk yang adaptif dan terjangkau di tengah tantangan ekonomi pasca-pandemi.
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa dalam memilih produk asuransi, masyarakat paling memerhatikan harga premi dan kemudahan klaim sebagai faktor utama. Kedua aspek ini menjadi prioritas karena konsumen menginginkan biaya yang terjangkau sekaligus proses klaim yang cepat dan mudah. Selain itu, reputasi perusahaan dan fitur atau manfaat produk juga menjadi pertimbangan penting, menandakan keinginan masyarakat untuk mendapatkan perlindungan yang tepercaya dan sesuai kebutuhan. Meskipun dengan porsi yang lebih kecil, kemudahan layanan digital, rekomendasi dari keluarga atau teman juga menjadi nilai tambah yang diperhitungkan dalam pengambilan keputusan memilih asuransi.
Masyarakat umumnya lebih memilih pembayaran premi asuransi secara bulanan karena dianggap lebih fleksibel dan memudahkan pengelolaan keuangan pribadi. Metode pembayaran ini memungkinkan mereka untuk menyesuaikan anggaran bulanan tanpa harus mengeluarkan biaya besar sekaligus. Selain itu, perkembangan teknologi dan digitalisasi juga mempermudah masyarakat dalam membeli produk asuransi melalui berbagai saluran, mulai dari agen tradisional hingga platform online, sehingga memberikan lebih banyak pilihan yang sesuai dengan gaya hidup dan kebutuhan masing-masing.
Y&S Indonesia telah mensurvei masyarakat yang belum memiliki asuransi untuk memahami alasan di balik keputusan tersebut. Alasan utama masyarakat belum membeli produk asuransi mencakup beberapa faktor penting. Biaya premi yang tinggi menjadi kendala terbesar, diikuti oleh belum adanya kebutuhan untuk memiliki asuransi saat ini. Bagi mereka yang merasa belum membutuhkan asuransi didominasi mereka yang memiliki pengeluaran rutin di bawah Rp5-10 juta per bulan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan kelompok dengan pengeluaran lebih rendah untuk menunda atau belum memprioritaskan kepemilikan asuransi.
Faktor lainnya yang menjadi alasan masyarakat belum memiliki asuransi yaitu kurangnya pemahaman yang memadai tentang produk asuransi serta masyarakat yang merasa masih terlalu muda atau dalam kondisi sehat, terutama bagi mereka yang berada pada rentang umur 22-25 tahun. Ini menunjukkan bahwa edukasi dan penyesuaian produk yang lebih tepat sasaran sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat terhadap asuransi.
Perusahaan asuransi juga dapat mengembangkan strategi komunikasi yang lebih relevan bagi segmen usia muda, termasuk pendekatan digital yang informatif, ringan, dan mudah diakses. Bagi mereka yang belum memiliki asuransi dan sedang mempertimbangkan untuk membeli, terdapat beberapa faktor penting yang dapat mendorong keputusan tersebut. Penjelasan yang lebih detail mengenai manfaat dan cara kerja asuransi menjadi hal utama yang dicari, disertai dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya perlindungan finansial untuk masa depan. Lalu, produk yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan, serta premi yang lebih terjangkau, juga menjadi daya tarik tersendiri. Penawaran atau promo menarik dari perusahaan asuransi juga dapat memperkuat minat masyarakat untuk segera memiliki perlindungan yang tepat.
Dengan memahami kebutuhan dan preferensi masyarakat serta mengatasi tantangan yang ada, industri asuransi memiliki peluang besar untuk berkembang dan memberikan perlindungan yang lebih luas dan tepat sasaran. Oleh karena itu, perusahaan asuransi perlu mengembangkan strategi yang fokus pada edukasi konsumen, inovasi produk yang fleksibel dan terjangkau, serta meningkatkan kemudahan akses dan layanan klaim yang responsif. Pendekatan ini akan membantu menjangkau lebih banyak individu dan keluarga sehingga mereka dapat merasakan manfaat nyata dari keamanan finansial yang ditawarkan asuransi.●
YAMADA Consulting & Spire (Y&S) merupakan perusahaan riset dan konsultasi bisnis terkemuka di dunia dengan kantor pusat di Tokyo, Jepang, dan kantor pusat regional Asia Pasifik di Singapura. Sebelum diakuisisi oleh Yamada Consulting Group, perusahaan ini dikenal dengan nama Spire Research and Consulting.
Y&S Indonesia | Menara Astra Lt. 25 Unit 25D, Jalan Jend. Sudirman Kav. 5-6, Jakarta 10220, Telp/Faks: (021) 50889816 | www.yamada-spire.com