Y&S Insights
Industri Ban Vulkanisir, Nasibmu Kini
Published
6 years agoon
Oleh Muhammad Rizki Faisal | Assistant Manager Consumer Research Spire Research and Consulting
Spire Insight ● Bagi pemilik kendaraan niaga seperti truk dan bus, untuk menghemat biaya mereka kebanyakan memilih membeli ban vulkanisir ketimbang ban baru.
Ban vulkanisir yaitu ban bekas yang diukir kembali untuk menutup tapak yang mulai halus. Dengan menggunakan ban vulkanisir, pemilik kendaraan bisa menghemat pembelian ban.
Simak Juga: Spire Research and Consulting Memiliki Empat Divisi Riset
Ban-ban vulkanisir amat mudah ditemukan di bengkel-bengkel pinggir jalan. Bahkan, ada bengkel yang memang khusus untuk menjual dan melayani vulkanisir ban.
Nilai bisnis ban vulkanisir tidak main-main. Di tengarai nilainya terbesar kedua setelah ban baru. Pengendalinya pebisnis skala kecil atau rumah tangga (home industry).
Nilai bisnis ban vulkanisir tidak main-main.
Tapi, belakangan muncul tantangan: dibukanya keran impor ban oleh pemerintah menjadi masalah besar bagi industri ini.
Pertama, harga ban impor, terutama di China, lebih murah. Kedua, ban impor yang memiliki kualitas jelek tidak bisa divulkanisasi. Ban yang bersifat sekali pakai itu mengakibatkan ketersediaan ban bekas semakin berkurang.
Spire Insight: Menganalisis Nasib Industri Baja Nasional
Data Ban Vulkanisir
Selama lima tahun sejak 2013, kapasitas produksi ban vulkanisir terus meningkat. Setiap tahun rata-rata tumbuh 4%. Artinya, sama seperti bengkel-bengkel yang lain, nilai bisnisnya cukup besar dalam menopang perekonomian nasional.
Realisasi Produksi Ban Nasional 2013-2017
Yang mendorong permintaan ban vulanisir terus tumbuh yaitu harganya yang lebih murah dibanding ban baru.
Meski murah dan hasil pengukiran ulang, ban vulkanisir bukan berarti tidak aman digunakan.
Saat ini, memang ada tantangan tersendiri bagi industri ban vulkanisir untuk bisa menjamin kualitas produk ban yang dihasilkan melalui sertifikasi yang menjadi tolak ukur standar keamanan ban vulkanisir.
Spire Insight: Tren Bisnis “Managed Service” Industri Komunikasi
Asosiasi Pabrik Vulkanisir Ban Indonesia sebagai asosiasi yang membidangi industri ban vulkanisir di Tanah Air terus berupaya untuk menginventarisasi pelaku industri dalam rangka menyelaraskan standar manajemen kualitas dari produk ban vulkanisir yang diproduksi.
Pemerintah diharapkan hadir membantu industri ini agar tetap berkembang.
Pemerintah diharapkan hadir membantu industri ini agar tetap berkembang mengingat potensinya yang cukup besar terhadap perekonomian.
Misalnya, dengan membantu mengatur regulasi impor ban, melakukan sertifikasi atau standardisasi terkait pengujian kualitas mutu ban vulkanisir.
Pengujian kualitas menjadi dilematis mengingat harga yang harus dibayar cukup tinggi. Padahal, pelaku industri ini mayoritas usaha skala rumah tangga.
Spire Insight: Kakao, Potensi yang Belum Dimaksimalkan
Fakta lainnya, saat ini di Thailand, produsen ban Michelin sudah mengembangkan bisnis vulkanisir ban untuk ban pesawat terbang.
Hal ini tentu menjadi konsen di mana ban vulkanisir hadir menjadi solusi bagi industri lain, khususnya industri transportasi dan logistik.
Dengan biaya yang lebih irit, ban vulkanisir mampu diandalkan untuk pelaku bisnis dalam menggunakan ban tanpa harus membeli ban baru.●
PT Spire Indonesia | Wisma BNI Lt. 25 Unit 8-10, Jalan Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220, Telp/Faks: (021) 57945800 | www.spireresearch.com
You may like
-
Spire Insights: Memahami Pentingnya Integrasi Jaringan dan Keamanan IoT
-
Spire Insights: Prospek dan Tantangan Pasar Peralatan Kolam Renang di Indonesia
-
Spire Insights: Potensi Penetrasi Internet Desa di Indonesia
-
Spire Insights: Potensi Produk Berbahan Dasar Kulit Asal Garut
-
Spire Insights: Tingkat Literasi Keuangan Generasi Muda Indonesia Masih Rendah
-
Spire Insights: Permintaan Produk Skin Care di Indonesia Terus Meningkat
-
Pindah ke Menara Astra, Spire Indonesia Tapaki Spire Indonesia 2.0
-
Spire Insights: Mengupas Penerapan Industri Halal di Indonesia
-
Perkembangan Industri Data Center di Indonesia