Connect with us

Y&S Insights

Spire Insights: Bagaimana Tetap Produktif Selama Karantina?

Published

on

Oleh Nadya Djunaedi | Konsultan Spire Research and Consulting

Spire Insights • Jika Anda merasa waktu berjalan lebih lama akhir-akhir ini, Anda tidak sendiri. Dengan masih adanya virus Corona yang menghantui kita, karantina menjadi salah satu jalan keluar dalam menekan jumlah kasus.

Baca Juga: Spire Research and Consulting Memiliki Empat Divisi Riset 

Meskipun Work From Home (WFH) juga memiliki nilai positif seperti menambah waktu bersama keluarga, mengurangi pengeluaran harian, dan mengurangi kepadatan lalu lintas, kegiatan WFH juga tidak sepenuhnya memberikan kenyamanan.

Advertisement

Beberapa dari kita merasa sulit untuk tetap produktif bekerja di sofa. Selain itu, berita harian yang membawa kecemasan hingga berkurangnya interaksi sosial membawa pengaruh yang kurang baik untuk kesehatan mental kita.

Mentalitas yang tidak stabil akan mengurangi produktivitas. Ketetapan New Normal telah memaksa kita untuk berubah dan beradaptasi. Berikut beberapa tips untuk tetap produktif selama karantina:

Baca Juga: Spire Insights: Dampak COVID-19 terhadap Sistem Bekerja Masa Depan

Berinvestasilah pada hal-hal yang rasanya penting dalam mempertahankan kinerja harian. Alat terpenting seperti Zoom, Google Meets, atau Microsoft Teams adalah aplikasi utama penunjang untuk tetap bekerja dengan baik.

[perfectpullquote align=”left” bordertop=”false” cite=”” link=”” color=”” class=”” size=””]Beberapa dari kita merasa sulit untuk tetap produktif bekerja di sofa.[/perfectpullquote]

Advertisement

Cobalah luangkan waktu untuk mempelajari aplikasi ini sebagai fondasi awal. Fondasi yang kuat akan membantu produktivitas kita dalam jangka panjang.

Aplikasi yang dilengkapi dengan fitur video akan membantu kita dalam melakukan konfrensi dan kolaborasi antar rekan tim.

Melalui panggilan video, kita juga akan dipaksa berpakaian kerja seperti sebelumnya. Hal ini mungkin terasa sepele, namun bangun pagi dengan persiapan secara fisik sangatlah berpengaruh.

[the_ad id=”13590″]

Baca Juga: Spire Insights: Dealing Government Affairs in Indonesia

Advertisement

Saya sering kali mengatakan, “Kita berpakaian rapi karena kita memiliki tugas yang harus diselesaikan hari ini.” Zoom juga bukan hanya untuk bekerja, tapi dapat digunakan untuk perayaan kecil dalam membangun relasi, kerja sama, dan kekompakan antar-kolega kita.

Selanjutnya, investasikan ruangan yang ada sebagai kantor darurat. Perlu adanya ruangan terpisah antara ruang kerja dengan ruang istirahat. Jangan bekerja di kamar tidur, tapi sediakan ruang pribadi di dalam rumah.

Temukan tempat yang damai di mana kita dapat mengatur komputer dan menyingkirkan semua gangguan. Pilihlah kursi dengan ketinggian yang tepat, sehingga memberikan kenyamanan pada punggung setelah 8 jam bekerja.

[the_ad id=”13590″]

Baca Juga: Spire Insights: Perubahan Perilaku Konsumen Saat COVID-19

Advertisement

Yang tidak kalah penting, berikan waktu 5 menit untuk melakukan peregangan setiap 2-3 jam untuk mata dan tubuh.

  1. Kesehatan Fisik dan Mental keduanya adalah Prioritas

Karantina telah membatasi tubuh kita pada pergerakan. Hari-hari kita dimulai bangun dari tempat tidur, mandi, dan berjalan ke meja makan untuk makan.

Karena tubuh kita menerima aktivitas fisik yang lebih sedikit dari biasanya, penting bagi kita untuk melakukan gerakan seperti berolahraga.

Berolahraga membantu mengurangi stres dan kecemasan. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang biasa melakukan aktivitas fisik berat memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhatap tekanan atau stres. Otak maupun tubuh kita sangat membutuhkan olahraga.

[the_ad id=”13590″]

Baca Juga: Spire Insights: Potensi Pasar Kosmetik Indonesia

Advertisement

Walaupun hanya 10 menit, gerakan yang dilakukan setiap hari akan membantu aliran darah dan otak.

Hal ini akan berdampak positif pada produktivitas kerja kita. Ada banyak sekali video latihan yang dapat kita temukan di internet dengan persiapan yang relatif mudah.

[perfectpullquote align=”left” bordertop=”false” cite=”” link=”” color=”” class=”” size=””]Investasikan ruangan yang ada sebagai kantor darurat.[/perfectpullquote]

Hanya dengan ruangan minim dan tanpa peralatan, kita bisa memulai olahraga. Jadikan olahraga ini sebagai aktivitas tambahan dalam WFH yang kita lakukan.

Setelah berhasil membangun struktur untuk tubuh, mari ciptakan struktur juga untuk otak kita. Mulailah dengan daftar tugas. Catat semua kebutuhan dan keinginan yang akan dicapai hari itu.

Advertisement

[the_ad id=”13590″]

Baca Juga: Spire Insights: The New Normal

Mulailah dengan tugas professional seperti mengikuti rapat, menyelesaikan laporan dan sebagainya. Kemudian lanjutkan dengan tugas yang ingin diselesaikan seperti mengecat kuku, menyiapkan makan malam, dan berkomunikasi dengan teman.

Untuk orang-orang yang terorganisir seperti saya, menandai daftar tugas itu sangat membantu saya dalam mengatur jam kerja.

Meskipun tampaknya seperti hal kecil, menyelesaikan daftar memberikan rasa pencapaian tersendiri yang mungkin kurang didapati ketika masa karantina.

Advertisement

Ternyata sebuah fakta menyatakan bahwa salah satu penyebab depresi yang paling sering adalah kurangnya rasa pencapaian. Pada saat-saat seperti ini, kemenangan kecil sudah terasa seperti kemenangan besar.

[the_ad id=”13590″]

Baca Juga: Spire Insights: fektivitas Iklan Menggunakan Media Lift 

  1. Mengelola Waktu dengan Baik

[perfectpullquote align=”left” bordertop=”false” cite=”” link=”” color=”” class=”” size=””]Bersabarlah dengan diri sendiri karena hal ini tidak akan terbiasa dalam semalam.[/perfectpullquote]

Salah satu perubahan terbesar yang dilakukan selama karantina yaitu bertambahnya waktu bersama keluarga. Kedekatan dengan anggota keluarga selama 24/7 juga dapat menurunkan produktivitas.

Tetapkan batasan seperti berikan ruang dan waktu untuk masing-masing individu yang bekerja. Sama seperti bagaimana kita membagi waktu untuk tidak menerima telepon ibu selama pertemuan klien.

Advertisement

“Jam kerja” dari 9-5, tanpa kantor, menjadi prioritas kita dalam menyelesaikan kewajiban kerja. Ingatkan diri kita akan hal itu. Bagikan perspektif seperti ini dengan anggota keluarga sehingga dapat saling menghargai selama jam kerja.

[the_ad id=”13590″]

Baca Juga: Spire Insights: Industri Kreatif di Indonesia Langka Talenta Kreatif

Jadi, karantina telah mengubah hidup kita dan tentunya perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan “New Normal”. Bersabarlah dengan diri sendiri karena hal ini tidak akan terbiasa dalam semalam.

Hal yang biasa jika kita merasa tidak berdaya ataupun bosan pada hari-hari tertentu. Pada saat merasa sendirian, ingatlah bahwa lebih dari satu miliar orang mungkin merasakan hal yang sama seperti kita.

Advertisement

Negara sedang berjuang keras untuk mengakhiri pandemi ini. Untuk itu, mari kita lakukan bagian kita dan tinggal di rumah.•

Catatan: Artikel Spire Insights ini dibuat dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh Spire Research and Consulting. 

[the_ad id=”13590″]

%titleSpire Research and Consulting merupakan perusahaan riset pasar dan konsultasi bisnis global, terutama di negara-negara berkembang. Perusahaan yang didirikan pada 2000 di Singapura ini kini memiliki kantor perwakilan di semua negara Asia Pasifik dan berkantor pusat di Tokyo, Jepang.

PT Spire Indonesia | Wisma BNI Lt. 25 Unit 8-10, Jalan Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220, Telp/Faks: (021) 57945800 www.spireresearch.com

Advertisement

TechnoBusiness, Menara Astra Lt. 25 Unit 25D, Jalan Jend. Sudirman Kav. 5-6, Jakarta 10220, Telp: (021) 50889816. Copyright © 2017-2024 TechnoBusiness, A Member of Pasxmedia Holding. All Rights Reserved.