Y&S Insights
Spire Insights: Pentingnya Literasi Digital bagi Pelaku UMKM
Oleh Nur Asiah Ayu Tri Jaya, Konsultan Spire Research and Consulting
Published
3 years agoon
Oleh Nur Asiah Ayu Tri Jaya | Konsultan Spire Research and Consulting
Spire Insights ● Pandemi COVID-19 membuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia mengalami penurunan permintaan pasar sebesar 23,4 persen, menurut Kementerian Koperasi dan UMKM.
Hal itu akan sangat berdampak pada UMKM yang masih konvensional, sekitar 13 persen dari keseluruhan 64 juta UMKM nasional yang belum memanfaatkan teknologi digital, dalam mengoperasikan bisnisnya.
Baca Juga: Spire Insights: Peluang dan Tantangan Industri Sawit Indonesia
Mau tidak mau, itu mendorong pelaku UMKM beralih menggunakan media digital untuk mempertahankan bisnis atau usahanya. Penjualan online produk UMKM dapat dilakukan melalui berbagai macam platform digital, seperti shared economy, e-commerce, social media, dan cloud computing.
Riset yang dilakukan oleh SEA Insight (Juni 2020) pada 2.200 pelaku UMKM menunjukan bahwa UMKM di Indonesia telah aktif beradaptasi dalam menghadapi tantangan besar selama pandemi COVID-19.
Baca Juga: Spire Research and Consulting Memiliki Empat Divisi Riset
Rata-rata sebesar 50% pelaku usaha mengalami peningkatan penggunaan media digital, seperti media sosial, e-commerce, video streaming, dan materi pendidikan online di masa pandemi.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata UMKM Indonesia yang mengadopsi e-commerce meningkat lebih dari 160%, hal ini dikarenakan mereka dapat menjual produk lebih banyak ke luar daerah dan menurunnya biaya operasional toko. Selain itu, produktivitas juga mengalami peningkatan sebesar 110% karena adanya fleksibilitas dalam bekerja.
Meskipun data tersebut merupakan pertanda yang cukup bagus bahwa UMKM Indonesia sudah mulai melek digital dan beralih ke ranah penjualan online, masih terdapat beberapa tantangan yang menghambat kemajuan mereka, khususnya bagi pelaku usaha yang baru pertama kali memanfaatkan media digital untuk menjalankan bisnisnya.
Baca Juga: Spire Insights: Keuntungan Adopsi Teknologi Smart Home bagi Gen Milenial dan Gen Z
Tantangan utama yang mereka rasakan adalah kurangnya pengetahuan untuk menggunakan teknologi digital. Hal itu menunjukkan bahwa perlu adanya edukasi mengenai literasi digital terhadap pelaku usaha agar dapat bersaing dengan baik di dunia digital.
Menyikapi hal tersebut, untuk mendorong peningkatan penjualan online UMKM, pemerintah bekerja sama dengan beberapa platform e-commerce dan ride hailing, seperti Blibli, Lazada, Gojek dan Grab, untuk mengatasi permasalahan digitalisasi UMKM.
Salah satunya, Kementrian Koperasi dan UKM menggaet Blibli dan Lazada untuk menggelar program kakak asuh, yaitu mitra penjual yang sudah ahli berjualan online diminta menjadi guru atau mentor bagi pelaku UMKM yang ingin merambah ke platform digital.
Mereka nantinya akan mendapatkan kompensasi atas bimbingan yang telah mereka lakukan. Program lainnya adalah mengembangkan reseller untuk membantu UMKM yang kesulitan menggunakan layanan digital.
Baca Juga: Spire Insights: Transformasi TV Digital di Indonesia
Seperti konsep yang dilakukan oleh Alibaba, pelaku UMKM tidak perlu masuk ke platform digital untuk memasarkan produknya secara online, hal tersebut menjadi tugas yang akan dilakukan oleh reseller.
Selanjutnya, program lain dari Kemenkop UKM adalah membuat 3 platform digital yang diperuntukkan bagi pelaku UMKM untuk transaksi pengadaan barang dan jasa pemerintah, yaitu melalui Pasar Digital (PaDi) UMKM, Bela Pengadaan, dan Laman UKM.
Program ini bertujuan melibatkan UMKM dalam proses pengadaan pemerintah, dimana laman UKM terdiri dari portal katalog elektronik yang dirancang untuk mendukung UMKM yang mengoperasikan bisnis digital.
Pada 2021, pemerintah juga meluncurkan program UMKM Go Digital melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) untuk meningkatkan literasi digital para pelaku UMKM.
Baca Juga: The Next Big Thing: Indonesia’s Digital Payment
Tiga program pelatihan yang disiapkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) antara lain pelatihan kewirausahaan digital (Digital Entrepreneurship Academy), yang bertujuan untuk membantu pelaku UMKM mempersiapkan diri dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.
Kemudian, Scaling-Up UMKM, yaitu pelatihan digital khusus menyasar petani dan nelayan untuk membantu dalam mengembangkan usaha. Serta, pelatihan pemasaran digital dan kemampuan bahasa Inggris untuk UMKM dan pelaku desa wisata.
Pemerintah Indonesia telah berusaha melakukan pekerjaan dengan baik dalam mendukung kemajuan UMKM di dunia digital. Diharapkan para pelaku UMKM dapat mengikuti dan memanfaatkan program-program literasi digital yang telah disediakan oleh pemerintah tersebut guna membantu mempercepat laju ekonomi digital di Indonesia.●
Spire Research and Consulting merupakan perusahaan riset pasar dan konsultasi bisnis global, terutama di negara-negara berkembang. Perusahaan yang didirikan pada 2000 di Singapura ini kini memiliki kantor perwakilan di semua negara Asia Pasifik dan berkantor pusat di Tokyo, Jepang.
PT Spire Indonesia | Wisma BNI Lt. 25 Unit 8-10, Jalan Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220, Telp/Faks: (021) 57945800 | www.spireresearch.com
You may like
-
Spire Insights: Memahami Pentingnya Integrasi Jaringan dan Keamanan IoT
-
Spire Insights: Motor Listrik Berpotensi Tumbuh Pesat di Indonesia
-
Spire Insights: Mengungkap Potensi Pasar Sanitari Kloset di Indonesia
-
Spire Insights: Tantangan Pengembangan Produk Pembiayaan pada Kios Pertanian
-
Spire Insights: Perkembangan Industri Perfilman dan Platform OTT di Indonesia
-
Spire Insights: Fenomena Artis Korea Sebagai Brand Ambassador Produk Kosmetik Indonesia
-
Spire Insights: Mengungkap Industri Ride-Hailing di Indonesia
-
Spire Insights: Kapan Kendaraan Listrik Menguasai Jalanan?
-
Optimalisasi Kolaborasi Penta-Helix untuk Ketahanan Ekonomi Berkelanjutan