Connect with us

TechnoBusiness News

Jurus John Riady Transformasi Bisnis Lippo Group

Seperti apa jurus John Riady dalam melakukan transformasi bisnis Lippo Group?

Published

on

Jakarta, TechnoBusiness ID Meski sudah menjadi salah satu konglomerasi bisnis terbesar di Tanah Air, ternyata Lippo Group tak sesantai yang dipikirkan khalayak ramai dalam mencermati perkembangan teknologi yang begitu cepat akhir-akhir ini.

Lippo Group, yang didirikan oleh Mochtar Riady dengan lini bisnis utama sektor properti, kesehatan, pendidikan, dan ritel modern, mulai berpikir untuk melakukan transformasi bisnis demi merespons perkembangan teknologi yang kian canggih tersebut.

Baca Juga: Kirimkan 4,5 Juta Paket Sebulan, Pendapatan Lion Parcel Naik 40%

Manajemen perusahaan menyadari bahwa transformasi bisnis Lippo Group diperlukan mengingat keempat lini bisnis utamanya itu masih cenderung berjalan secara konvensional. Padahal, setidaknya 60 juta penduduk bersentuhan dengan produk dan layanan Lippo Group setiap tahunnya.

Advertisement

Meski tetap memerhatikan pelanggan yang belum aware terhadap teknologi, Lippo Group di bawah kendali dewan direksi yang di dalamnya termasuk John Riady, generasi ketiga keluarga Riady yang menjadi direktur, lantas melakukan transformasi bisnis dengan mengimplementasikan teknologi omnichannel.

John Riady, Direktur Lippo Group

Menurut John Riady, teknologi omnichannel dipilih untuk menyukseskan transformasi bisnis Lippo Group karena tidak mau melakukannya secara revolusioner alias membabi buta. Teknologi omnichannel mampu mengawinkan antara layanan konvensional dengan teknologi digital.

Transformasi Lippo Group dijalankan dengan mengusung teknologi omnichannel.

“Pasar ritel, misalnya, yang paling besar di Indonesia masih pasar tradisional, kira-kira 60%, sedangkan ritel modern seperti mal dan department store kira-kira 30%. Sebaliknya, pasar online kira-kira penetrasinya 10%,” ungkap John Riady.

Ke depan, tentu pasar online akan tumbuh lebih besar. Tapi, pasar offline pun, yang sekarang kira-kira 30%, tetap akan tumbuh menjadi 50-60%. Jadi, teknologi omnichannel dinilai yang paling tepat dalam menyukseskan upaya transformasi bisnis Lippo Group.

Sebagai konglomerasi bisnis terkemuka, di atas kertas Lippo Group diyakini paham betul apa yang harus dilakukannya. Buktinya, dalam menyambut pasar yang semakin digital, Lippo Group pernah mengembangkan e-commerce MatahariMall.com dan lain sebagainya.  

Baca Juga: Multipolar Technology Tawarkan IBM Guardium dan IBM Security QRadar XDR

Advertisement

“Walau terkadang belum berhasil, yang namanya transformasi bisnis tetap harus dilakukan,” ujar Jeffrey Bahar, COO Spire Research and Consulting. “Jika sekarang ini harus mengimplementasikan teknologi omnichannel dalam melakukan transformasi bisnisnya, itu merupakan jalan terbaik.”

Bukan hanya menjadi pemimpin pasar di sektor-sektor di Indonesia, Lippo Group juga tercatat sebagai pemain utama di pasar-pasar Asia. Banyak anak perusahaannya yang beroperasi di luar negeri, terutama Singapura, termasuk yang melayani sektor finansial dan investasi.

—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID Foto: Lippo Group

Advertisement