Cleo mengganti tenaga listrik konvensional di delapan pabriknya dengan listrik tenaga surya PLTS Atap secara bertahap sejak pertengahan tahun lalu. Dari pemasangan itu setidaknya diperoleh listrik tenaga surya dengan kapasitas 6,3 juta kWh per tahun.
Dengan kapasitas listrik tenaga surya sebesar itu, pabrik Cleo bisa menekan emisi karbon sebesar hampir 5,7 juta kilogram per tahun. Menurut Direktur Cleo Nio Eko Susilo, itu setara dengan penghapusan emisi 545 juta smartphone yang mengisi daya atau 70.000 pohon yang berusia 10 tahun dalam menyerap karbon.
THE BEST ADVICE
“Pemasangan PLTS Atap ini merupakan salah satu cara perusahaan dalam berkontribusi dan mendukung target pemerintah mengenai bauran energi baru dan terbarukan sebesar 23 persen pada 2025,” katanya. “Juga, sebagai bentuk implementasi prinsip environmental, social, and governance [EBT].”
Advertisement
Xurya telah memiliki lebih dari 130 proyek PLTS Atap yang tersebar mulai dari Medan hingga Makassar.
Cleo memilih PLTS Atap karena Xurya dinilai ahli di bidang pemasangan listrik tenaga surya untuk industri dan komersial di Tanah Air. Sejak didirikan pada 2018, Xurya telah memiliki lebih dari 130 proyek PLTS Atap yang tersebar mulai dari Medan hingga Makassar.
Eka Himawan, Managing Director Xurya, mengapresiasi lagkah Cleo dalam upayanya membantu mengurangi emisi karbon. Voda, sister company Cleo, juga turut memasang PLTS Atap Xurya di salah satu pabriknya yang berada di Kediri dengan kapasitas 304.000 kWh per tahun sejak akhir tahun lalu.
Kini, dengan menawarkan sistem sewa sehingga pengguna tidak perlu menggelontorkan investasi awal, PLTS Atap Xurya sudah memproduksi lebih dari 120 juta kWh energi bersih dan membuat lebih dari 2.900 ketersediaan lapangan pekerjaan hijau.●
—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID ●Foto: Xurya