TechnoBusiness News
Berkat AI, L’Oréal Jadi Perusahaan Terinovatif Kalahkan Coca-Cola
L’Oréal menjadi perusahaan terinovatif berkat AI dan AR.
Published
6 months agoon
● L’Oréal menempati posisi puncak dalam daftar Future Readiness Indicator 2024 yang dirilis IMD baru-baru ini.
● “Menekan biaya dengan cara tradisional tidaklah cukup. Saat ini, konsumen banyak tuntutan.”
Jakarta, TechnoBusiness ID ● L’Oréal, perusahaan kosmetik multinasional asal Clichy, Prancis, berhasil menjadi perusahaan terinovatif mengalahkan Coca-Cola dan Procter & Gamble Co. (P&G) berkat teknologi artificial intelligence (AI) dan augmented reality (AR).
TechnoBusiness News: CEO Arvind Khrisna: Fokus IBM Saat Ini Adalah AI
Predikat itu terungkap berdasarkan indeks Future Readiness Indicator 2024 kategori Produk Kemasan Konsumen (Consumer Package Goods/CPG) yang dirilis oleh The International Institute of Management and Development (IMD) baru-baru ini.
Dalam indeks tersebut, L’Oréal sukses menempati posisi teratas dengan skor 100, naik dua peringkat dari tahun lalu. Coca-Cola yang tahun lalu berada di posisi puncak tergeser ke posisi dua dengan skor 90,68. Begitu juga dengan P&G tergeser dari posisi dua ke tiga (80,4).
Direktur IMD Center for Future Readiness Howard Yu yang menyusun laporan itu mengungkapkan bahwa kemampuan L’Oréal dalam memanfaatkan AI, omnichannel, kemitraan, dan social listening di kategori CPG berada di skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.
L’Oréal mampu memanfaatkan AI dan AR untuk memberikan rekomendasi produk, diagnostik kulit, dan uji coba produk secara virtual. “Hal itu sejalan dengan bertambahnya tuntutan konsumen yang kian tertarik pada pengalaman sesuai kebutuhan mereka,” katanya.
L’Oréal lantas memanfaatkan data sebagai dasar untuk mengambil keputusan (data driven decision making). Sebagai contoh, dengan melakukan social listening, perusahaan dapat menganalisis kebiasaan pembeli dan menentukan lini produk yang paling potensial berikutnya.
Setelah itu, perusahaan juga bisa memanfaatkannya untuk memaksimalkan kampanye pemasaran dan optimasi rantai pasokan (supply chain) sebuah produk. Pada akhirnya, perusahaan akan lebih efektif dalam meningkatkan penjualan dan profit.
Yu menekankan, “Kesuksesan L’Oréal menunjukkan menekan biaya produksi dan distribusi dengan cara tradisional saja tidaklah cukup. Saat ini, konsumen banyak tuntutan.” Untuk menjawab tuntutan itu, pemanfaatan teknologi adalah jawabannya.
TechnoBusiness News: Autodesk Akuisisi Pengembang Animasi 3D Wonder Dynamics
Alhasil, dengan memanfaatkan teknologi AI dan AR, L’Oréal bukan hanya mampu meningkatkan penjualan dan profit, tapi juga mengalahkan kompetitor sekelasnya seperti Estée Lauder, Shiseido, dan Revlon. Ketiga kompetitornya pun akhirnya menggunakan AI dan AR.
Di kategori minuman ada Nestle dan Diageo yang terbukti lebih unggul dalam inovasi dibanding Dr. Pepper dan General Mills berkat pemanfaatan teknologi AI dan AR. Artinya, kunci memenangkan persaingan pasar saat ini adalah pemanfaatan teknologi.●
—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID
You may like
-
Eksekutif Jobstreet Ungkap Alasan Pendirian Jobstreet Express
-
AWS Luncurkan Think Big Space Pertama di Asia Tenggara
-
Y&S Insights: Limbah Elektronik dengan Segenap Dampaknya
-
Penjualan Terry Palmer 40% Disumbangkan Lewat Shopee Live
-
Fuse Tunjuk Ivan Sunandar Jadi CEO, Targetkan Perluasan Pasar
-
Nilai Pasar Etalase Global Dekati US$12,4 Miliar pada 2028
-
Marshall Homeline III, Speaker Musik yang Imersif Berdesain Ikonik
-
Pasar Perangkat Lunak Keamanan di Asia Pasifik Tumbuh 21,1%
-
Aleph Akuisisi Perusahaan Iklan Digital Entravision Global Partners