TechnoBusiness News
Demi Dongkrak Kecepatan Layanan, Sektor Publik Perlu Segera Adopsi AI
Multipolar Technology memperkenalkan solusi IBM watsonx dan VisionAnalytics-GPT untuk penerapan GenAI di sektor publik.
Published
5 months agoon
● Penggunaan AI berpotensi menyumbang hampir US$1 triliun dolar PDB Asia Tenggara, US$366 miliarnya dari Indonesia.
● “Adopsi AI membuat organisasi menjadi lebih gesit, responsif, dan kompetitif.”
Jakarta, TechnoBusiness ID ● Indonesia diperkirakan bakal menjadi negara dengan perekonomian keempat terbesar di dunia pada 2045 dan akan menjadi pusat pertumbuhan bagi kawasan Asia Tenggara. Salah satu pendorong pertumbuhan itu tak lain adalah pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Firma konsultasi manajemen Kearney asal Amerika Serikat bahkan menyebut penggunaan AI berpotensi menyumbang hampir US$1 triliun produk domestik bruto (PDB) Asia Tenggara pada 2030. Dari angka itu, US$366 miliarnya disumbangkan oleh Indonesia. Itu menunjukkan betapa berpengaruhnya AI terhadap perekonomian.
Karena itu, sejalan dengan transformasi digital yang dilakukan perusahaan-perusahaan swasta, pemerintah mendorong sektor-sektor publik, termasuk badan usaha milik negara (BUMN), untuk mengadopsi AI sesegera mungkin mengingat manfaatnya yang begitu besar.
Semuel Abijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengungkapkan, adopsi AI memungkinkan alur birokrasi, waktu, dan biayanya menjadi lebih efisien, sekaligus meningkatkan kinerja pemerintah sehingga meningkatkan kepuasan publik.
“Adopsi AI membuat organisasi menjadi lebih gesit, responsif, dan kompetitif,” sambung Tedi Bharata, Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, dalam seminar bertema “The Future of Artificial Intelligence in Public Sector” yang diselenggarakan oleh Multipolar Technology di Jakarta, Kamis (20/6).
Salah satu teknologi AI yang memungkinkan pelayanan sektor publik meningkat adalah Generative AI (GenAI). GenAI merupakan turunan dari AI yang mampu menghasilkan data seperti teks, gambar, video, dan musik baru sesuai preferensi yang dibutuhkan dan berdasarkan data yang diterimanya.
Untuk menghasilkan data-data baru yang tepat dibutuhkan solusi teknologi GenAI yang mumpuni. Yugi Edison, Director Account Management Telco and Public Sector Multipolar Technology, menyebutkan salah satu solusi GenAI yang layak dipertimbangkan oleh organisasi di sektor publik yaitu IBM watsonx.
IBM watsonx mampu menjawab segala pertanyaan yang dikirimkan pelanggan melalui chatbot, tapi terbatas pada organisasi publik itu bergerak.Jawaban yang dikirimkan bukan hanya detail, melainkan juga bersifat hiper-personal, sehingga informasi yang diberikan kepada masing-masing pelanggan cenderung berbeda.
“Karena chatbot GenAI IBM watsonx mengandalkan data yang tersedia untuk menghasilkan data baru, maka platform manajemen data organisasi publik tersebut mesti tangguh, dan yang paling penting tidak mudah disusupi data palsu yang mungkin dikirimkan oleh penjahat siber,” jelas Yugi.
Sebagai perusahaan yang membantu automasi beragam sektor, termasuk sektor publik, Multipolar Technology pun mempunyai solusi serupa yang dikembangkan sendiri, yakni VisionAnalytics-GPT. Tentu saja serupa karena VisionAnalytics-GPT merupakan solusi chatbot GenAI yang dibangun di atas platform IBM watsonx.
Baca Juga:
- Multipolar Technology: Gunakan Solusi Ini untuk Penerapan GenAI yang Tepat
- Multipolar Technology Bocorkan Dua Solusi Canggih Penangkal Kejahatan Siber di Industri Ritel
- Multipolar Technology Tawarkan Dua Solusi Sistem Pembayaran Digital Terintegrasi Perbankan
VisionAnalytics-GPT melayani pertanyaan pelanggan dengan mengombinasikan Natural Language Processing (NLP), Machine Learning (ML), dan Large Language Model (LLM) sehingga terasa natural layaknya percakapan antar-manusia, pintar, dan menggunakan bahasa yang disesuaikan seperti bahasa Indonesia.
Jadi, dua solusi GenAI, baik VisionAnalytics-GPT maupun IBM watsonx, sama-sama dapat diterapkan di berbagai saluran dan dapat diintegrasikan dengan layanan yang sudah ada; memiliki antarmuka yang intuitif sehingga tidak diperlukan keahlian pengkodean untuk memanfaatkannya.
Tidak hanya itu, kedua solusi tersebut juga sama-sama dapat berjalan di atas infrastruktur on-premise, on-cloud, maupun hybrid cloud. “Dengan demikian, persis seperti yang disampaikan Pak Semuel dan Pak Tedi tadi, pemanfaatan solusi semacam IBM watsonx dan VisionAnalytics-GPT akan membuat organisasi-organisasi di sektor publik lebih produktif, lebih gesit, lebih efisien, dan tentu saja memuaskan publik,” ungkap Yugi.●
—Vino Darmawan, TechnoBusiness ID
You may like
-
Pullman Hotels & Resorts Reveals “The Transforming Room” Concept
-
Y&S Insights: Komparasi Implementasi 5G di Indonesia dan Negara-Negara Lain
-
Infor Positioned as a Leader in the 2024 Gartner Magic Quadrant for Cloud ERP
-
Pemasaran Aplikasi Seluler di Asia Tenggara Cukup Potensial
-
Inilah Daftar Pemenang Smarties Indonesia Awards 2024
-
MMA Impact Indonesia 2024 Soroti Dampak Mendalam Digitalisasi
-
Laba Bersih BCA Digital pada Kuartal 3/2024 Tumbuh 532,7%
-
Synnex Metrodata Indonesia Jadi Distributor Devo Technology
-
BPA Broker Hadirkan Solusi Telekonsultasi Kesehatan dr. Barron