Published
6 years agoon
Denpasar, TechnoBusiness ID ● China yang diwakili oleh Konsulat Jenderal Republik Rakyat China Gou Haodong merespons baik langkah Pemerintah Provinsi Bali yang melakukan penertiban terhadap pengusaha ilegal, termasuk pengusaha asal negaranya.
Pernyataan itu disampaikan Haodong ketika bertemu dengan Gubernur Bali I Wayan Koster, Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati di kediaman guberbur Jaya Saba, Denpasar, Jumat (23/11).
Turut hadir pula, Kepala Dinas Pariwisata Bali AA Gd Juniarta Putra serta Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia Kabupaten Badung I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya.
Baca Juga: Membaca Strategi “Rebranding” MatahariMall.com
Haodong bahkan menganggap kebijakan Gubernur Bali dalam menertibkan pengusaha-pengusaha tanpa izin dan berizin namun menyalahgunakan perizinannya itu merupakan langkah yang tegas dan berani.
Langkah itu mesti diambil demi menyukseskan kebijakan pembangunan pariwisata Bali lima tahun ke depan.
“Kebijakan ini sangat penting dilakukan terhadap pengusaha yang ilegal, meskipun jumlah pelakunya belum banyak,” kata Haodong.
“Jangan sampai pengusaha ilegal seperti itu semakin bertambah karena akan memperburuk dan merusak citra pariwisata Bali.”
Lebih dari itu, pemerintah China akan mengawasi dan menertibkan pengusaha jasa pariwisata ilegal di negerinya yang memiliki jaringan dengan pengusaha lokal Bali.
Baca Juga: Valuasi Tokopedia Diprediksi Mencapai US$7 Miliar
Pertemuan Haodong dengan Gubernur Bali itu untuk menindaklanjuti kebijakan penutupan bisnis-bisnis ilegal di Pulau Dewata baru-baru ini, yang ramai dibicarakan terutama berasal dari China.
Gubernur Koster pun berterima kasih kepada Haodong dan China atas pengertiannya. Ia menjelaskan bahwa langkah itu mesti diambil demi menyukseskan kebijakan pembangunan pariwisata Bali lima tahun ke depan.
Kebijakan itu, yaitu “Menata secara menyeluruh penyelenggaraan kepariwisataan berbasis budaya, yang berkaitan dengan pengembangan destinasi pariwisata, produk pariwisata, promosi pariwisata, dan peningkatan pelayanan pariwisata secara berkualitas,” jelas Koster.●
—David Setiawan, TechnoBusiness ID ● Foto: Pemprov Bali