And Others
5 Sebab Influencer Tutup Akun Media Sosialnya
Published
5 years agoon
Banyak orang yang kaya raya berkat profesinya sebagai influencer. Tapi, ada beberapa yang justru menutup akun media sosialnya setelah menjadi influencer.
Jakarta, TechnoBusiness ID ● Sebagai makhluk sosial di zaman digital, kita tidak bisa lagi menghindar dari media sosial. Media sosial telah menjadi platform penghubung antarsesama tanpa harus bertatap muka.
Semua interaksi sosial bisa dilakukan di media sosial, bahkan termasuk memengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu, secara virtual. Itu sebabnya, beberapa orang lantas melakoni profesi sebagai influencer.
Baca Juga: Fenomena Influencer Marketing. Cari Tahu di SMW 2019!
Yang namanya influencer, tentu kerjanya memengaruhi pengikut (follower) secara tanpa sadar telah dipengaruhi. Dalam dunia pemasaran (marketing) disebut soft selling.
Makanya, syarat menjadi influencer harus memiliki follower yang banyak. Biasanya, profesi ini dilakoni oleh seorang artis, Youtuber, dan lain sebagainya.
Sekali mengunggah foto atau video, mereka bisa mendapatkan puluhan bahkan ratusan juta rupiah dari pemilik merek. Karena itu, banyak influencer yang lebih kaya daripada artis biasa.
[nextpage]
Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe“.
Di dunia, menurut Hopper HQ, Eleonora Pons, atau dikenal dengan Lele Pons, yang memiliki 35,3 juta follower, bertarif US$144.000 atau sekitar Rp2 miliar sekali unggah foto atau video.
Baca Juga: Social Media Week Jakarta Kembali Hadir
Hudda Kattan, seorang beauty influencer berpengikut 37,8 juta, meraup US$91.300 (Rp1,2 miliar) per unggahan. Sungguh nilai yang mencengangkan bukan?
Di Indonesia, Syahrini bisa menjadi contoh artis yang juga berprofesi sebagai influencer. Kabarnya, ia mengeruk Rp100 juta untuk sekali unggahan foto atau video. Raffi Ahmad, artis lainnya, menerima Rp22 juta per unggahan.
Tapi, rupanya tak semua terbayang dengan nilai yang wah itu. Beberapa artis atau influencer justru memilih menutup akun media sosialnya.
Presenter Sarah Sechan, misalnya, memilih menutup akun media sosialnya, termasuk Instagram, karena ingin kembali ke “dunia nyata”. Penyanyi Tengku Nadira menutup akun media sosialnya dengan alasan tak mau mendengar komentar hatters lagi.
Baca Juga: 4 Merek Teknologi Paling Bernilai di Indonesia 2019
Menurut Antonny Liem, CEO Merah Cipta Media yang juga Chairman Social Media Week Jakarta, setidaknya ada lima penyebab mengapa artis atau influencer memilih menutup akun media sosialnya.
Pertama, memicu kecanduan yang amat mengganggu. Kedua, menyebabkan depresi karena komentar hatters. Ketiga, menjadi tempat mengobarkan kebencian. Keempat, menjadi media penyebar informasi palsu. Kelima, menjadi sarana aksi penipuan.
Nah, fenomena-fenomena seperti itu akan dibahas secara mendalam dalam Social Media Week Jakarta bertema “Stories: With Great Influence Comes Great Responsibility” yang akan digelar di Senayan City, Jakarta, pada 11-15 November nanti.●
—Vino Darmawan, TechnoBusiness ID ● Foto/Infografis: TechnoBusiness Media