Published
6 years agoon
Boeing mengikuti rekomendasi FAA dan NTSB Amerika Serikat untuk membekukan sementara penerbangan seluruh 737 Max.
Chicago, TechnoBusiness ● Pascakecelakaan salah satu armada pesawat Lion Air di Indonesia pada 29 Oktober 2018 dan Ethiopian Airlines di Ethiopia pada Minggu (10/3) lalu, akhirnya The Boeing Company (NYSE: BA) menyetujui penangguhan sementara operasi seluruh armada seri 737 Max 8 dan 9.
Keputusan Boeing itu diambil setelah hampir semua maskapai pengguna 737 Max di seluruh dunia memilih untuk tidak menerbangkannya sementara waktu.
Baca Juga: Keunggulan Boeing 737 Max Menurut Boeing
Selain itu, keputusan itu dilakukan juga setelah berkonsultasi dengan Federal Aviation Administration (FAA) dan National Transportation Safety Board (NTSB) Amerika Serikat, otoritas dan para pelanggan di seluruh dunia.
“Atas nama seluruh tim Boeing, kami menyampaikan simpati yang terdalam kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang kehilangan nyawa dalam dua kecelakaan tragis ini,” ungkap Dennis Muilenburg, Presiden, CEO, dan Chairman The Boeing Company, Rabu (13/3).
Boeing mendukung langkah proaktif demi menjalankan prinsip kehati-hatian. “Keselamatan merupakan nilai inti di Boeing selama kami menciptakan pesawat terbang, dan itu akan terus dilakukan,” kata Muilenburg.
Baca Juga: Akhir Boeing Benar-Benar Digugat
Saat ini, lanjut pria kelahiran Iowa yang menjadi petinggi Boeing sejak 1 Juli 2015 itu, Boeing sedang melakukan segala hal untuk bisa memahami penyebab dua kecelakaan pesawat terlaris buatannya tersebut.
Penjabat administrator dari FAA Daniel K. Elwell dalam pernyataan publiknya kemarin menyatakan kecurigaannya terhadap fitur keselamatan 737 Max.
Sebab, kata Elwell, kejadian kecelakaan Lion Air dan Ethiopian Airlines yang baru beberapa menit lepas landas mempunyai kemiripan.
Baca Juga: Pernyataan Boeing Terkait Jatuhnya Lion Air JT-610
Untuk diketahui, sejak diproduksi pertama kali pada 2015, 737 Max telah dipesan oleh 100 pelanggan dengan 4.700 pesanan. Sebanyak 370 unit pesanan sudah dikirim ke 47 maskapai.
Mengikuti kecelakaan terbaru, pergerakan saham Boeing seperti layaknya pesawat buatannya: naik cepat ke angkasa lalu menukik tajam (turun 3,2%). Seri yang menyumbangkan sepertiga laba bersih tiba-tiba mengantarkan perusahaan kehilangan miliaran dolar.●
—Paula Corona, TechnoBusiness/PRN ● Foto: Istimewa