Y&S Insights
Spire Insights: Keuntungan Adopsi Teknologi Smart Home bagi Gen Milenial dan Gen Z
Oleh Bunga Putik Salamah, Konsultan Spire Research and Consulting
Published
3 years agoon
Oleh Bunga Putik Salamah | Konsultan Spire Research and Consulting
Spire Insights ● Setelah bekerja seharian di kantor, tentu Anda pernah merasakan betapa ingin segera sampai ke rumah lalu menikmati sejuknya udara dengan AC pintar yang menyala sendiri sebelum Anda sampai ke rumah.
Baca Juga: Spire Insights: Transformasi TV Digital di Indonesia
Dengan begitu, sesampainya di rumah, suhu ruangan sudah sejuk, dan Anda siap untuk relaks, menonton TV series favorit, atau pun hanya berbaring untuk menenangkan suasana hati.
Di dunia saat ini, khususnya di Jakarta, di mana semua orang terburu-buru, kenyamanan adalah kunci kehidupan yang sangat berharga. Seseorang akan mencoba membuat setiap tugas semudah dan secepat mungkin.
Ini menjadi lebih penting untuk masyarakat usia produktif, atau Gen Milenial, mengingat saat ini, tuntutan bekerja sangat tinggi, dan dibarengi dengan standar hidup yang terus meningkat.
Oleh karena itu, berinvestasi di hunian pintar, dipilih menjadi salah satu cara Gen Milenial dan Gen Z untuk memberikan nilai tambah pada kesehariannya.
Baca Juga: Spire Research and Consulting Memiliki Empat Divisi Riset
Apa Itu Smart Home?
Smart Home atau Rumah Pintar merupakan perangkat Internet of Things (IoT) yang mengacu pada pengaturan rumah yang nyaman di mana peralatan dan perangkat dapat dikendalikan secara otomatis dari jarak jauh dari mana saja dengan koneksi internet, menggunakan perangkat seluler atau perangkat jaringan lainnya.
Perangkat di rumah pintar saling terhubung melalui internet, dan memungkinkan pengguna untuk mengontrol fungsi seperti akses keamanan ke rumah, suhu, pencahayaan, dan home theatre dari jarak jauh.
Perkembangan Tren Smart Home
Produk Rumah Pintar saat ini mengandalkan campuran standar konektivitas untuk berkomunikasi. Namun, semua pada akhirnya tetap akan bergantung pada ekosistem kecepatan transimisi jaringan dalam ruang lingkup hunian Anda.
Meningkatkan kecepatan dan kapasitas maksimum jaringan merupakan aspek yang paling utama, yang harus diperhatikan dalam adopsi Smart Home, terutama untuk Anda, yang bertempat tinggal di area dimana kecepatan broadband kurang baik.
Baca Juga: The Next Big Thing: Indonesia’s Digital Payment
Namun, perkembangan 5G yang cukup masif di Indonesia, terbukti sudah tiga provider besar yang telah mengomersialkan jaringan tersebut (XL Axiata, Telkomsel, dan Indosat), diprediksi mampu menyediakan low-power wide-area network (LPWAN) berdaya rendah, yang membuatnya ideal untuk mendukung ekosistem Smart Home.
Kapasitas 5G yang lebih besar juga nantinya memungkinkan lebih banyak perangkat yang dapat dihubungkan untuk dijalankan secara otomatis.
Belakangan ini, pandemi covid-19 memperkuat perkembangan adopsi teknologi Smart Home. Teknologi ini diklaim dapat meningkatkan kenyamanan beraktivitas dari rumah hingga mampu menghemat pengeluaran rumah tangga. Awareness akan bahaya yang diciptakan lingkungan luar mendorong masyarakat mulai tertarik dengan konsep hunian ini.
Berdasarkan studi Spire Research and Consulting terbaru, ketertarikan terhadap teknologi ini terbilang baru di Indonesia. Konsep hunian pintar baru berkembang di Indonesia sejak empat sampai lima tahun yang lalu. Namun, sistem rumah pintar dianggap masih terbilang mahal, sehingga belum begitu banyak yang menggunakan.
Berangkat dari barriers ini, telah hadir beberapa brand smart home kenamaan seperti Bardi, Ezviz, Bosman, dan Arbit, yang sudah banyak bekerja sama dengan pengembang realestat dan apartemen untuk menghadirkan penawaran yang menarik untuk pemilik rumah baru.
Rata-rata provider ini, menyediakan perangkat smart home yang meliputi IP Camera, Smart Bulb/Lighting, dan Smart Home Security System (Digital Lock).
Smart Home dan Keuntungannya bagi Gen Milenian dan Gen Z
Dari hasil Sensus Penduduk 2020 oleh Badan Pusat Statistik Indonesia, mayoritas penduduk Indonesia yang termasuk dalam usia produktif didominasi oleh Gen Milenial dan Gen Z sebanyak 67%. Artinya, kelompok pada usia ini idealnya akan bekerja dan menjalani kehidupan sibuk, dan akan lebih sensitive terhadap penawaran “kenyamanan”.
Ditambah dengan ketertarikan terhadap teknologi canggih yang semakin tinggi, seiring dengan arus digitalisasi yang semakin kencang masuk ke Indonesia, menjadikan Gen Milenial menjadi target pasar empuk untuk pengembang teknologi smart home.
Baca Juga: Spire Insights: Memprioritaskan Kembali Layanan Air Minum
Studi terbaru dari Forbes mengungkapkan bahwa kelompok Gen Milenial dan Gen Z merupakan kelompok penduduk yang lebih environmentally-conscious. Mereka lebih cenderung membuat perubahan pada perilaku mereka untuk mengurangi carbon footprints, dan perilaku ini bertambah penting semenjak kehadiran pandemi covid-19.
Mengingat bahwa teknologi smart home dapat digunakan untuk menghemat energi dan menjalani greener lifestyle, masuk akal bahwa konsep hunian pintar adalah pilihan untuk menjawab permintaan akan gaya hidup baru para Gen Milenial dan Gen Z.
Smart home ini nyatanya juga menawarkan beberapa keuntungan untuk penduduk Gen Milenial dan Gen Z, termasuk fleksibilitas dan energy savings.
Fleksibilitas ditawarkan smart home dari sudut pandang bahwa teknologi ini dapat dikendalikan di mana saja dan kapan saja. Mobilitas Gen Milenial dan Gen Z yang tinggi mengharuskan mereka untuk memiliki perangkat pendukung multi-tasking.
Dengan aplikasi mobile smart home, para pengguna usia produktif ini dapat memantau keadaan rumah melalui integrated security camera dan memastikan keamanan hunian dengan digital door lock.
Baca Juga: Spire Insights: Potensi Industri Konstruksi di Indonesia
Selain itu, yang terbaru, hadirnya IP Camera yang khusus dibuat untuk hewan peliharaan. Dengan ini, para milenial dapat tetap melakukan aktivitasnya di luar rumah tanpa perlu khawatir tentang keadaan rumah.
Fleksibilitas ini juga dapat dimanfaatkan oleh penduduk usia muda yang berperan sebagai caregivers orang tua. Perangkat home assistance yang dapat dikendalikan melalui voice command dianggap menjadi solusi untuk mempermudah aktivitas para orang tua di rumah pada saat the caregivers sedang beraktivitas.
Aplikasi smart home juga memungkinkan penggunanya untuk menghemat energi rumah, yang nantinya akan berdampak pada penghematan biaya rumah tangga. Hanya dengan mengakses aplikasi lewat genggaman, Gen Milenial dan Gen Z dapat dengan mudah mengatur pencahayaan dan suhu rumah.
Penduduk usia produktif biasanya akan lebih sensitif dengan harga dan pengeluaran. Oleh karena itu, kehadiran provider perangkat smart home yang menawarkan device terjangkau, sangat diminati, dengan asumsi bahwa biaya yang digunakan untuk membeli perangkat. Ke depannya akan mendukung mereka untuk menciptakan sustainable lifestyle.
Baca Juga: Spire Insights: Perkembangan Industri Data Center di Indonesia
Tuntutan pekerjaan yang sangat tinggi dan dibarengi dengan standar hidup yang terus meningkat mendorong Gen Milenial dan Gen Z untuk berinvestasi di smart home. Ke depannya, tren ini diharapkan akan memiliki dampak yang lebih signifikan di Indonesia, setelah adanya jaringan 5G yang perlahan mulai dikomersialkan.
Selain itu, akibat pandemi COVID-19 menuntut masyarakat untuk mengubah tata cara dan gaya hidup keseharian untuk lebih fleksibel, seperti praktik bekerja dan sekolah dari rumah. Akibatnya, demand untuk hunian yang lebih nyaman terus meningkat.
Konsep smart home dapat membantu memenuhi permintaan ini dengan menyediakan solusi comfort yang di-bundling dengan penghematan pengeluaran rumah tangga lewat fitur-fitur yang mendukung energy dan cost savings peralatan households.●
Spire Research and Consulting merupakan perusahaan riset pasar dan konsultasi bisnis global, terutama di negara-negara berkembang. Perusahaan yang didirikan pada 2000 di Singapura ini kini memiliki kantor perwakilan di semua negara Asia Pasifik dan berkantor pusat di Tokyo, Jepang.
PT Spire Indonesia | Wisma BNI Lt. 25 Unit 8-10, Jalan Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220, Telp/Faks: (021) 57945800 | www.spireresearch.com