TechnoBusiness News
Y&S Insights: Laju Adopsi Produk Berbasis IoT dan AI di Indonesia
Oleh Bambang Tobing, konsultan YAMADA Consulting & Spire

Y&S Insights ● Asosiasi IoT Indonesia mengungkapkan bahwa pasar Internet of Things (IoT) di Indonesia diprediksi mencapai Rp572,7 triliun pada 2025, dengan sekitar 678 juta perangkat IoT terhubung. Berdasarkan laporan dari We Are Social, jumlah smart home di Indonesia pada 2024 sudah mencapai 9,58 juta rumah tangga, meningkat 15%, atau sekitar 1,2 juta rumah tangga dibanding 2023. Pendapatan industri IoT mencapai US$2,15 miliar dan diproyeksikan tumbuh dengan laju tahunan sebesar 22,87%, mencapai US$6,02 miliar pada 2029.
Sementara itu, pangsa pasar Artificial Intelligence (AI) di Indonesia sangat terbuka lebar. Menurut Dell Technologies, adopsi AI di Indonesia masih dalam tahap awal, namun memiliki potensi besar untuk berkembang, terutama dalam generative AI. Pangsa pasar AI Indonesia diperkirakan mencapai US$2,76 miliar pada 2026, dengan CAGR 47,1% (Sumber: IDC & Google).
Kini, AI dan IoT semakin diadopsi dalam kehidupan sehari-hari, produk rumah tangga dan perorangan berbasis teknologi ini akan menjadi bagian dari gaya hidup modern di Indonesia. Beberapa kategori produk berbasis AI dan IoT diprediksi akan semakin berkembang pesat seperti smart home device, smart security and surveillance, peralatan elektronik rumah tangga pintar seperti mesin cuci, kulkas, vacuum cleaner, microwaves, dan produk lainnya. Produk-produk lainnya yang diprediksi akan berkembang pesat adalah smart health dan fitness devices, smart mobility/transport, smart entertainment seperti smart TV, headset, earbuds, smart streaming devices, dan sebagainya.
Perusahaan perangkat IoT dan AI perlu memikirkan strategi untuk mempercepat penerimaan konsumen terhadap produk ini, bahkan perusahaan dapat berperan (company-driven) dalam membangun kebutuhan akan produk berbasis IoT dan AI yang menawarkan kenyamanan, mengurangi kelelahan dalam melakukan pekerjaan kantor dan pekerjaan rumah tangga yang rutin, sehingga seseorang mempunyai waktu luang untuk mengerjakan kegiatan lain.
Kunci keberhasilan perusahaan dalam melakukan penetrasinya harus didukung langkah-langkah strategik meliputi fokus produk pada manfaat untuk mendukung dengan gaya hidup dan kebutuhan masing-masing segmen. Gunakan strategi harga yang tepat (premium untuk early adopter–tech enthusiasts, cicilan untuk urban millennials yang mass). Pastikan produk mudah digunakan dan terintegrasi dengan ekosistem digital yang sudah ada.
Perusahaan juga perlu menyesuaikan produk dengan kebutuhan pasar lokal. Berikan produk yang sesuai dengan kebiasaan rumah tangga di Indonesia. Strategi distribusi yang tepat untuk memastikan ketersediaan produk terjamin baik pasar atau toko fisik dan ketersediaan di e-commerce.
Pasar AI & IoT di Indonesia memiliki potensi besar baik pada segmen rumah tangga dan individu. Adopsi akan cepat terjadi di wilayah urban yang telah mempunyai infrastruktur digital yang baik. Untuk pasar rumah tangga, pemasar dapat fokus kepada keluarga berpenghasilan tinggi, keluarga millenial yang sudah terbiasa dengan teknologi yang berorientasi pengawasan dan keamanan, dan kepada keluarga dengan gaya hidup modern dan praktis.
Sedangkan untuk konsumen individu, pemasar bisa fokus pada segmen kelompok tech-savvy and early adopters, profesional dengan mobilitas tinggi, urban millennials dengan daya beli tinggi, pecinta gaya hidup sehat dan kebugaran, serta orang lanjut usia dan orang dengan kebutuhan khusus. Faktor-faktor seperti populasi muda yang melek digital dan minat besar terhadap AI untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi akan mempercepat transformasi digital di masa mendatang.
IoT dan AI sebuah solusi masa kini yang menjawab kebutuhan penting untuk aspek efisiensi, produktifitas dan keamanan. Dengan semakin terjangkaunya harga perangkat AI & IoT, penetrasi produk-produk ini akan semakin cepat diterima oleh individu maupun rumah tangga, terutama di kalangan kelas menengah urban di Indonesia.
Dengan pendekatan yang tepat, adopsi masyarakat terhadap produk berbasis AI dan IoT terjadi semakin cepat, dengan demikian pangsa pasar AI & IoT di Indonesia akan bertumbuh pesat dalam beberapa tahun ke depan.●
YAMADA Consulting & Spire (Y&S) merupakan perusahaan riset dan konsultasi bisnis terkemuka di dunia dengan kantor pusat di Tokyo, Jepang, dan kantor pusat regional Asia Pasifik di Singapura. Sebelum diakuisisi oleh Yamada Consulting Group, perusahaan ini dikenal dengan nama Spire Research and Consulting.
Y&S Indonesia | Menara Astra Lt. 25 Unit 25D, Jalan Jend. Sudirman Kav. 5-6, Jakarta 10220, Telp/Faks: (021) 50889816 | www.yamada-spire.com