TechnoBusiness News
Asal Mula Merek Sharp yang Sudah Berusia 110 Tahun
Inilah asal mula merek Sharp hingga per 15 September 2022 genap berusia 110 tahun.
Inilah asal mula merek Sharp hingga per 15 September 2022 genap berusia 110 tahun.
Published
2 years agoon
Jakarta, TechnoBusiness ID ● Presiden Sharp Indonesia Shinji Teraoka kemarin bertemu dengan Presiden Human Initiative Tomy Hendrajati, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Karawang Drs. Ridwan Salam, dan jajaran pemerintah daerah lainnya di Karawang.
Bukan untuk membahas suatu hal, melainkan mereka bertemu untuk melakukan penanaman pohon bersama. Mereka menanam secara simbolik sebanyak 110 pohon di daerah aliran Sungai Ciratum Karaba, Desa Wadas, Teluk Jambe Timur, Karawang.
Baca Juga: Rahasia Bank Mega Syariah Mampu Tingkatkan Performa Sistem Hingga 300%
Di daerah aliran-aliran sungai, antara lain Sungai Citarum di Desa Wadas, Sungai Cibeet di Desa Parungsari, Sungai Citarum Desa Adiarsa, dan Pegunungan Loji, Tegal Waru, Karawang, sepanjang 30 kilometer itu, Sharp Indonesia menanam sebanyak total 11.000 pohon.
Penanaman yang terdiri dari 4.000 pohon mahoni, 4.000 pohon akasia, dan 3.000 pohon sengon sebagai bentuk kepedulian Sharp Indonesia untuk turut serta dalam upaya pengendalian longsor dan banjir itu sungguh patut diapresiasi.
Tapi, itu tidak seberapa. Yang lebih patut diacungi jempol adalah bagaimana merek Sharp yang di hari penanaman secara simbolik 110 pohon tersebut genap berusia 110 tahun. Ya, 110 pohon yang ditanam secara simbolik oleh Shinji Teraoka itu merupakan simbol usia merek Sharp yang genap 110 tahun alias satu abad lebih.
Usia seabad itu setara dengan merek-merek global lainnya seperti Coca-Cola, Boeing, UPS, Kraft Foods, Kellog’s, Equifax, dan Target. Bedanya, jika merek Sharp lahir di Jepang, merek-merek legendaris tersebut kebanyakan berasal dari Amerika Serikat.
Semua orang tahu bahwa merek Sharp telah melekat di kehidupan nyata sentaro dunia. Merek Sharp menempel di begitu banyak perangkat, terutama elektronik seperti televisi, mesin cuci, pendingin ruangan, lemari es, microwave, kalkulator, dan lain sebagainya.
Belakangan merek Sharp juga melekat di ponsel pintar, sepeda, panel tenaga surya, printer, LCD monitor, photocatalyst, bahkan face shield dan masker medis (produk-produk yang diciptakan setelah munculnya pandemi COVID-19 demi membantu memenuhi kebutuhan konsumen).
Tapi, tahukah Anda, mengapa perangkat-perangkat tersebut dimereki Sharp? Seperti apa asal usul merek Sharp? Mari kita tarik jauh ke belakang, kembali ke 110 tahun lalu. Jadi, ceritanya, pada 15 September 1912, Tokuji Hayakawa mendirikan workshop pengerjaan logam di Tokyo.
Baca Juga: Kingston Technology Kokoh Jadi Pemimpin Pasar DRAM Global
Salah satu produk dari bengkel tersebut adalah gesper besi penguat tali ikat pinggang merek Tokubijo. Tiga tahun kemudian, Tokuji meluncurkan pensil mekanis atau pensil sekrup berbahan nikel dengan merek Hayakawa Mechanical Pencil.
Meski sempat tak diterima pasar, permintaan terhadap Hayakawa Mechanical Pencil tiba-tiba melejit setelah pesanan datang dari sebuah perusahaan perdagangan (trader) yang berbasis di Yokohama. Rupanya permintaan itu didorong oleh popularitas pensil di Barat yang sedang naik.
Sejak itu, permintaan pensil buatan Tokuji terus meningkat, bahkan hingga melebihi kapasitas produksi. Semakin hari semakin kewalahan memenuhi pesanan, Tokuji lantas mendirikan perusahaan baru, Hayakawa Brothers Shokai, yang khusus memproduksi pensil mekanik metalik.
Asal mula merek Sharp sebenarnya untuk merek pensil buatan Tokuji Hayakawa.
Setelah sukses menggabungkan gaya flamboyan dengan kepraktisan hingga menjadi alat tulis paling inovatif dan populer, merek Hayakawa Mechanical Pencil diubah menjadi Ever-Ready Sharp Pencil, lalu kemudian berubah lagi menjadi Ever-Sharp Pencil.
Produk itulah yang kemudian menjadi asal mula merek Sharp hingga bertahan sampai sekarang di bawah Sharp Corporation. Kini, di usianya yang ke-110 tahun, Sharp pun telah menetapkan visi bisnisnya yang jauh ke depan, yakni “Changing the World with 8K and AIoT”.
Untuk itu, Sharp mengusung teknologi 8K yang menghasilkan gambar sangat tajam seperti aslinya karena teknologi tersebut merupakan ultra high definition (UHD) generasi lanjutan dengan resolusi empat kali lipat (7.680 x 4.320 piksel) dari 4K (3.840 x 2.160 piksel).
Jika dibandingkan dengan resolusi yang mayoritas masih digunakan saat ini, yaitu 2K (1.920 x 1.080 piksel), teknologi 8K lebih bagus hingga 16 kali lipatnya. Dipaket dengan teknologi 5G yang sedang berkembang saat ini, produk audio-video Sharp terasa kian canggih.
Baca Juga: Reku Raih Pendanaan Seri A Senilai US$11 Juta dari AC Ventures
Sebab, teknologi 5G memperluas komunikasi untuk memfasilitasi konektivitas menyeluruh antara pengguna dengan semua jenis perangkat. AIoT adalah kombinasi unik antara teknologi AI dan IoT yang semakin menyempurnakan kecanggihan perangkat-perangkat apa pun.
Shinji menjelaskan, untuk mewujudkan visi bisnis “Changing World with 8K and AIoT” tersebut, Sharp mengutamakan tiga prinsip, antara lain Smart Life, 8 K Ecosystem, dan ICT, secara bersamaan dengan dua bisnis perangkat, yaitu perangkat display dan perangkat elektronik, yang mendukungnya terintegrasi dalam meraih bisnis “One Sharp”.●
—Purjono Agus Suhendro, TechnoBusiness ID ● Foto: Sharp
PNM Dampingi Nasabah PNM Mekaar Daftar Izin Edar BPOM
Realme C75 Jadi Smartphone Paling Tahan Lama di Dalam Air
Canon Selphy QX20, Printer Foto Portabel nan Cepat dan Praktis
Alto Network Jalin Kemitraan dengan MotionPay, E2Pay, Bank Jago
B. Braun Indonesia Resmikan Fasilitas Technical Service Baru
Kinerja Kinclong, Carro Raih Investasi Strategis dari Woori Venture
PNM Dukung Kementerian BUMN Tingkatkan Daya Saing UMKM
Ketika GenAI Jadi Penentu Kemenangan Persaingan Perusahaan
Grab Pilih Cloud AWS untuk Dukung Inovasi dan Pertumbuhan