Connect with us

And Others

Telkom Segera Luncurkan Satelit Telkom-3S

Published

on

  • Setelah gagal mengorbitkan satelit Telkom-3 akibat gangguan roket pengusungnya pada Agustus 2012, Telkom Indonesia akan segera meluncurkan Telkom-3S sebagai penggantinya.
  • “Hingga saat ini semua proses masih on schedule,” kata Abdus Somad Arief.

 

JAKARTA – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang telekomunikasi, akan meluncurkan satelit Telkom 3S pada 15 Februari 2017 pukul 04.39 WIB. Peluncuran itu sekaligus sebagai penanda 40 kiprah Telkom dalam mengelola satelit.

Direktur Network and IT Solution Telkom Abdus Somad Arief mengatakan satelit Telkom 3S akan diluncurkan dari Guiana Space Center, Kourou, Guyana, Prancis. “Hingga saat ini semua persiapan on schedule,” katanya. Karena itu, ia mengajak semua orang mendoakan agar persiapan lanjutan hingga satelit tiba di orbitnya dapat berjalan lancar.

US$199,7 Juta

Nilai kontrak pembuatan satelit Telkom-3S yang ditandatangani pada Juli 2014. 

 

Untuk menyambut peluncuran satelit baru tersebut, beberapa hari lalu Telkom mengundang 250 siswa-siswi dari kawasan terdepan, terluar, dan terpencil Indonesia ke Stasiun Pengendali Utama Satelit Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Mereka diajak untuk mengenal satelit dari stasiun pengendali tersebut yang dikemas dengan tema “Wisata Angkasa Anak Bangsa”.

Berdasarkan data yang diperoleh TechnoBusiness Indonesia, Telkom 3S merupakan satelit komunikasi geostasioner buatan yang diposisikan di atas equator. Satelit itu akan bergerak melingkar mengelilingi bumi. Satelit itu menjadi pengganti satelit Telkom 3 yang gagal diorbitkan pada 2012 karena gangguan roket pengusungnya. Sebelum Telkom 3, Telkom telah memiliki satelit Telkom-1, Telkom-2, dan Telkom-3.

Telkom-3S dilengkapi 24 transponder C-Band yang mencakup wilayah Indonesia dan Asia Tenggara lainnya, 8 sambungan transponder C-Band menjangkau Indonesia dan Malaysia, dan 10 transponder Ku-Band yang hanya memancarkan sinyal untuk wilayah Indonesia saja. Satelit seberat 3.500 kilogram itu dibuat atas kerja sama Telkom dengan Thales Alenia Space dengan nilai kontrak pada Juli 2014 sebesar US$199,7 juta, lebih besar daripada nilai kontrak Telkom-3 yang sebesar US$150 juta.

Advertisement

Telkom-3S akan dipergunakan untuk menyokong jaringan GSM, siaran televisi definisi tinggi (HDTV), dan internet. Pada 5 Januari lalu, Menteri BUMN Rini M. Soemarno meninjau langsung proses penyelesaian satelit itu ke Guiana Space Center, Kourou, Guyana. Namun, menurut sumber yang dapat dipercaya, peluncuran satelit tersebut mundur dari jadwal semula yang diperkirakan pada Juni 2016.**

Anwar Ibrahim, TechnoBusiness Indonesia ● Foto-Foto: Thales Alenia Space