And Others
Insinyur Rusia Ciptakan Scanner MRI Baru untuk Kaum Obesitas
Published
5 years agoon
Scanner MRI baru ciptaan insinyur Rusia mampu mendiagnosis pasien dengan berat hingga 250 kg.
Moskow, TechnoBusiness ● Insinyur dari National University of Science and Technology (NUST) MISiS dan Magneton, Rusia, berhasil menciptakan scanner MRI baru untuk kaum obesitas.
Baca Juga: 18 Pemimpin Muda Indonesia Diundang The Obama Foundation Leaders
Selama ini, scanner MRI hanya mampu mendiagnosis pasien dengan berat 120-150 kilogram (kg). Sementara scanner MRI baru yang mereka buat mampu mendiagnosis pasien dengan berat badan hingga 250 kg.
Biaya diagnosis menggunakan scanner MRI baru bisa berkurang hingga 50%.
Meski lebih besar, Evgeny Gorelikov, wakil direktur NUST MISIS yang menjadi manajer proyek scanner MRI baru itu mengatakan, harganya lebih murah.
MRI, singkatan dari Magnetic Resonance Imaging, atau pencitraan resonansi magnetik, adalah salah satu metode diagnosis paling efektif dalam dunia kedokteran modern.
Baca Juga: Alodokter Raup Pendanaan Seri C Senilai US$33 Juta
Dengan bantuan pemindai (scanner) MRI, kanker, multiple sclerosis, penyakit pada sistem muskuloskeletal dan persendian, serta lainnya dapat didiagnosis sejak awal.
Di Rusia, biaya rata-rata satu analisis menggunakan MRI, tergantung wilayahnya, berkisar antara RUB4.000-12.000 (US$60-200).
Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe“.
[nextpage]
Massa sistem magnetik di perangkat scanner MRI baru hampir 1,5 ton lebih rendah dibanding analog dengan kekuatan yang sama.
Baca Juga: GoApotik dan Tokopedia Permudah Penebusan Obat BPJS
Dengan mengurangi volume dan berat sistem magnetik di perangkat scanner MRI baru, ruang untuk penelitian meningkat. Itu yang memungkinkan dapat mendiagnosis pasien dengan berat hingga 250 kg.
Scanner MRI baru itu baru dipasarkan secara massal 2-3 tahun lagi.
“Kami telah mengembangkan teknologi inovatif untuk produksi bahan magnetik keras dan magnet permanen dengan biaya rendah,” kata Gorelikov.
Bahan-bahan itu mampu memangkas biaya pengembangan biaya 1,5 kali lipat. Dengan begitu, biaya diagnosis menggunakan scanner MRI baru bisa berkurang hingga 50%.
Baca Juga: E-commerce Indonesia Tumbuh di Atas Rata-Rata Global
Namun demikian, saat ini perangkat itu masih dalam bentuk prototipe. Proses perakitannya dilakukan di pabrik milik perusahaan riset dan produksi Magneton, Vladimir.
Gorelikov mengungkapkan perangkat scanner MRI baru itu diperkirakan baru bisa diluncurkan dan dipasarkan secara massal 2-3 tahun lagi.●
—Mike Lavrov, TechnoBusiness/PRN ● Foto: NUST MISIS
Simak berita-berita kami dalam bentuk video di kanal TechnoBusiness TV. Jangan lupa berikan atensi Anda dengan “like, comment, share, dan subscribe“.