Published
8 years agoon
DEPOK – Bisnis tidak bisa lagi dipisahkan dengan teknologi. Itu sebabnya, di era digital saat ini, inovasi teknologi amat berperan dalam menyukseskan perusahaan. Selain menjadi nilai tambah bagi masyarakat, teknologi juga menumbuhkan profesi dan karier baru, salah satunya developer aplikasi.
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) menyatakan amat mendukung pertumbuhan profesi dan arah bisnis baru tersebut. Sebagai langkah dukungan, bank itu belum lama ini membentuk perusahaan modal ventura yang diberi nama PT Central Capital Ventura (CCV). Wakil Presiden Direktur BCA Armand W. Hartono mengatakan CCV merupakan medium untuk berinvestasi dan berkolaborasi dengan perusahaan financial technology (fintech).
Ia menjelaskan, pembentukan perusahaan modal ventura yang mendukung perusahaan fintech itu nantinya diharapkan akan menyokong ekosistem layanan keuangan dan anak usaha BCA. Sebagai tahap awal, BCA mengucurkan dana sebesar Rp200 miliar kepada CCV sebagai modal operasional. Suntikan dana tersebut sudah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan pada 27 Desember 2016.
Di samping membentuk perusahaan modal ventura, BCA juga aktif dalam diskusi terkait perkembangan teknologi. “Sebagai bank swasta nasional, BCA turut mendukung inovasi teknologi dalam berbagai rangkaian kegiatan dan diskusi serta aktif menggunakan berbagai inovasi teknologi terbaru yang aman dan nyaman sehingga mendukung komitmen perseroan dalam memberikan pelayanan prima dan nilai tambah bagi masyarakat,” ungkap Armand di hadapan 600 mahasiswa dan alumnus Universitas Indonesia dalam “Seminar Edukasi Fintech Indonesia” di Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Rabu (15/3).
Selain mendirikan CCV, BCA juga mengembangkan Application Program Interface (API) yang memungkinkan pebisnis ritel terkoneksi secara langsung dengan layanan perbankan sehingga dapat menikmati beragam informasi dan transaksi secara cepat dan mudah. Juga, Website Developer API BCA yang menyediakan informasi seputar layanan API BCA seperti transfer, mutasi rekening, lokasi ATM, dan pembayaran dompet virtual Sakuku untuk mendukung bisnis peritel.**
—Intan Wulandari, TechnoBusiness Indonesia • Foto-Foto: BCA
Boost Milik Axiata Ingin Berdayakan 77,6% UMKM di Indonesia
Hebat! BCA Jadi Merek Paling Bernilai di Asia Tenggara
Alokasi Pendanaan Amartha pada 2021 Dipatok Rp2,6 Triliun
Kemkominfo Blokir 4.020 Fintech Ilegal Sepanjang 2018-2019
Luar Biasa, Ternyata Hampir 2.000 Fintech Ilegal
Tarik Pendanaan Global, Fintech Indonesia Kalah dari Vietnam
Faktor Kunci Fintech Singapura Unggul dalam Pendanaan Global
Mengenal Aplikasi Welma yang Baru Diluncurkan BCA
Praktik Buruk Bisa Pengaruhi Bisnis Fintech